1. Awal

188 20 0
                                    

"Kau masih belum menyerah juga ya? Menyebalkan."

Sebuah senyuman sinis terpatri di wajah cantik menawan milik Mirei. Gadis bersurai putih kebiruan panjang itu mendongak lalu menatap musuh nya dan kemudian terkekeh "Kau benar-benar memaksa ku."

Seorang pria yang merupakan musuh Mirei saat ini terlihat sudah kelelahan dengan tubuh yang penuh luka-luka akibat dari pertarungan nya melawan Mirei. Sementara Mirei tidak terlihat luka sama sekali.

Mirei masih tersenyum sinis dan sesekali menyeringai "Kau Ninja pelarian dari Otogakure huh? Kau dan rekanmu sudah membuat sebuah desa hancur! Kalian membunuh lebih dari sepertiga penduduk desa! Sialan!"

Lalu Mirei menatap seruling di genggaman nya dan sedikit melirik kebelakang, dimana terdapat seorang pria yang terbaring tak sadarkan diri "Dia berencana untuk mengorbankan dirinya demi menyelamatkan desa dan menghentikan kalian."

Mirei kembali menatap tajam pria dihadapan lalu berjalan mendekat dengan perlahan, bagaikan dewi kematian yang menemukan targetnya "Mau tak mau aku harus menyiksamu dengan cara ini agar jera." Ucapnya dengan menyeringai lebar.

Mirei menghirup nafas lalu menghembuskan nya, nampak uap dingin keluar dari mulut Mirei lalu Mirei berujar pelan "Ninpo: Reiatsu."

Uap dingin yang semulanya kecil kini mulai membesar dan menyebar mengelilingi musuh nya yang terlihat bingung. Secara spontan kunai yang ia pegang jatuh dan kedua tangannya berusaha mengusir uap dingin yang mulai memasuki tubuhnya melalui lubang hidung, telinga, mulut, serta sela-sela bola matanya.

"AAARGGHHHH!!!"

Ia merintih kesakitan dan memeluk tubuhnya sendiri yang mulai menggigil kedinginan. Mata nya terasa perih, seluruh bagian dalam tubuhnya seperti dijelajahi uap dingin yang menusuk setiap inchi bagian dalam tubuhnya. Mirei tersenyum lebar kemudian kembali menghembuskan nafasnya.

Ah, Mirei terlihat sangat menikmati ini.

Mirei melangkah ke arah pria yang kesakitan itu dan berdiri tepat dihadapannya "Tenang saja, aku tidak akan membunuhmu. Aku hanya akan membuatmu nyaris mati setelah itu aku akan--"

Perkataan Mirei terpotong karena pria itu sudah tak sadarkan diri. Mirei terkekeh "Dan setelah itu aku akan membawamu ke Konoha untuk di interogasi. Lagipula Menma juga meminta agar aku tidak membunuhmu." Mirei melanjutkan kalimatnya.

Setelah itu Mirei membatalkan jutsu nya. Mirei menghela nafas lalu segera mengambil tali dari dalam tas ninja nya dan mengikat pria itu. Kemudian Mirei mengeluarkan sebuah gulungan dan menyegel pria itu didalamnya.

Baiklah, misinya telah selesai.

...

"Aku pikir kau telah membunuhnya, Mirei."

Mirei tersenyum lalu mendudukkan dirinya dihadapan Ibiki. Saat ini Mirei telah sampai di Konoha setelah melakukan perjalanan sekitar enam jam. Pria yang telah ia lawan tadi pun telah mendapatkan perawatan di ruang kesehatan kantor polisi desa Konoha dan setelah itu pria yang ia lawan tadi akan menghadapi hukuman nya.

Satu pria lain yang bernama Menma, berada di rumah sakit Konoha untuk melakukan perawatan di bawah tanggung jawabnya. Bagaimanapun, Menma masihlah termasuk dari anggota kelompok kejahatan itu. Namun Menma bertekad kuat untuk berubah, bahkan ia selalu membantu penduduk desa kala ingatan nya hilang.

"Aku tidak sekejam itu, Ibiki-sensei. Misiku adalah menangkapnya, bukan membunuhnya." Sahut Mirei.

Ibiki tersenyum tipis kemudian menghela nafasnya pelan "Apa Shiin merepotkan mu?" Tanya Ibiki. Shiin adalah nama pria yang Mirei lawan.

Naruto Shipudden: ReiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang