35.S2 Kami menemukanmu

99 10 6
                                    

Kaki yang berjalan dengan lelah, ia hanya bisa tidur selama dua jam di tengah malam. Berjaga dan terjaga.

Rasa tubuh yang lelah akibat kurangnya tidur tidak menghentikannya keluar, cuaca hari ini sangat baik. Alasan mengapa ia disini adalah mengincar hasil tangkapan para nelayan. Itu pasti terbaik dalam kelasnya saat ini.

Matanya hidup hanya dengan melihat ikan-ikan laut hari ini, hidangan sudah terpikirkan dan sudah terbayang wajah mereka yang memakannya.

Sedikit keributan, saat berbalik dan melihat. Matanya tertuju pada pencuri atensi semua orang. Pupilnya melebar dan bola mata itu hampir keluar.

Dua orang dengan rambut hitam, berpenampilan casual yang ia tau tak mungkin berasal dari sini. Mereka bersinar dibawah matahari dan angin memberi efek lebih mendramatisir.

Lidahnya kelu dan tangannya lemas sekantung ikan jatuh, mereka berhamburan dibawah kakinya.

Baik dia mungkin tak melihatnya mata biru dibalik kaca mata hitam dan tak bisa jelas melihat wajahnya. Tapi ia tau pria satunya. Itu... Itu pasti Luffy dan sudah pasti pria tinggi disebelahnya adalah... Miko anaknya.

Perasaan campur aduk yang emosional, menariknya untuk berlari kearah sana dan memeluknya.

Yang sudah ia tinggalkan.. Tak lagi berhak ia melakukannya. Wajah itu tertunduk dan merasakan rasa bersalah yang kuat

Berbalik dan cepat kembali sebelum kehadirannya disadari. Dikerumunan itu bahkan tak tertinggal jejak aromanya sama sekali.

~~~

"Baik kalian ingin ke kedai tuan Riku benar??" Tanya pelayan kedai yang berhenti setelah lima langkah keluar.

"Ya, itu yang dikatakan bosmu" Miko menjawab dia tidak formal karna merasa orang ini seumuran dengannya.

"Bertemu dengan koki yang bekerja di curve?"

"Benar"

"Aku harus tau apa tujuan kalian ingin bertemu mereka?" Tanyanya menolak rendah diri.

"Kami ingin bertemu dengannya"

"Hanya itu?? Hey dia tak suka menemui orang-orang jadi menyerah saja" Pelayan itu terlihat malas dan hampir meleos. Miko menghentikannya.

"Aku ingin merasakan masakannya!!"

"Huh?" Pelayan itu melirik. Ya dia seolah bilang kau pikir akan puas dengan jawaban itu.

"Kami dari curve tempat mereka bekerja, kami kesana atas cerita paman dan bibiku. Dia bilang makanan itu sangat enak dan.... " Wajah itu terlihat sedih. "Ayahku juga seorang pecinta makanan, aku tau ini terdengar tidak masuk akal hanya demi sebuah makanan kami jauh datang kemari.. Tapi sungguh kami ingin mencoba masakan buatan koki itu"

"Kalian harus berjanji tak memaksa jika koki itu tak ingin bertemu, seperti kubilang ia tak suka dan kuharap kalian menghormatinya"

Keduanya mengangguk.

"Diam disana" Pelayan itu acuh menunjuk bar tepat dibelakang kepala Miko.

Melirik dan akhirnya kedua orang itu menurut.

Duduk dengan kesal sambil mengemil daging potong yang besar. "Benar-benar menyebalkan" Celetuk Luffy. Jika bukan karna demi mencari sanji dia tak akan sesabar ini.

Fake Face (Luffy x Sanji) - OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang