Berkebun

163 16 2
                                    

Hari yang cerah itu musim panen dari beberapa tamanan yang sanji rawat. Dia memotong beberapa bunga dan menyimpannya dikeranjang yang dilapisi kertas.

"Papah...!!!!" Miko berteriak, dia memakai overall berwarna biru tua yang konstras dengan mata birunya yang terang, lalu dilengkapi topi jerami pemberian Luffy yang senada juga dengan yang dipakai Sanji.

"Jangan berlari Miko hati-hati" Sanji menyimpan gunting dan membuka tangannya lebar menyambut anaknya yang berlarian.

"Papah Sanji, miko mau kut.. mau ikut"

"Hai"

Sanji menyangga Miko, menunjukannya cara memotong bunga.

"Nah seperti ini Miko" Ucap Sanji.

"Papah ini unga apah?"

"Ini? Bunga ini bernama Alamanda" Ucap Sanji perlahan.

"Al n da"

"Haha yang benar A"

"A!"

"La"

"La!"

"Man"

"Man!"

"Da"

"Da!"

"Alamanda"

"Al n da"

"Hai Miko bodoh seperti ayahmu"

"Miko tidak bodoh, Miko pintal sepelti papah"

"Jadi Miko anak pintar"

"Um jika tidak pintal nanti aku bodoh sepelti ayah"

"Tidak apa-apa Miko, meski Miko bodoh atau pintar papah akan selalu sayang Miko"

"Selalu ayang?"

"Um" Angguk Sanji.

"Papah ayang Miko"

"Hai"

Miko keluar dari dekap Sanji berlari tiba-tiba.

"Miko hati-hati kau mau kemana"

Terdengar riuh tertawa, Miko kesana kemari seperti bayi serigala yang hiperaktif.

"Kya ahahah shishi.. Papah" Anak itu melambai.

"Hai" Sanji mengikuti. "Miko!"

Anak itu tersandung batu setelah melompat, lalu mengelinding jatuh.

"Miko... Miko" Sanji panik dia ikut merosot kebawah, karna terburu-buru dia tergelincir rumput dan ikut jatuh.

"Ahhh sakit" Keluh Sanji. "Miko!?" Dia menyisir area mencari keberadaan Miko.

"Duar.. Ahahah papah" Anak itu keluar dari tumpukan daun kering, tertawa dengan cerita. Ada cemong tanah dan daun menempel dihidungnya yang kecil.

"Miko" Suara Sanji melunak, dia lemah saat melihat anak itu tertawa. "Kau tidak terluka?" Tanya Sanji.

Anak itu berdiri dan berjingkrak-jingkrak, melemparkan dirinya pada Sanji.

"Ish" Sanji merintih dengan gerakan tiba-tiba itu.

"Papah lihat aku nemu umbang, ayah bilang ini Atlas. Atlas dan helukules itu se angga paling dikagumi dunia" Dia berkata dengan semangat dan membuat lingkaran besar saat menyebut dunia.

"Benarkah.. Wah hebat" Antuasi Sanji menanggapi.

"Ini Miko belikan papah"

"Kenapa untuk papah, Miko yang menangkapnya.. Ini serangga langka bukan?"

Fake Face (Luffy x Sanji) - OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang