12

387 40 7
                                    

"Sanji" Ucap lirih Luffy, melepaskan pelukannya setelah sanji tenang dan tak lagi menangis.

Ia melihat pria itu masih menunduk. "Lihatlah aku sanji"

Sanji memandang Luffy, sekarang ia sudah sedikit tenang meski masih ada ketakutan pada matanya.

Luffy sadar akan hal itu.

Luffy memegang lembut wajah sanji. Menatapnya dalam dengan tulus.

"Maafkan aku"

Sanji terdiam mendengar Luffy.

"Sanji bisakah kau lihat mataku, sungguh aku sangat mencintaimu.. Maafkan aku... Maaf karna aku mencintaimu, maaf karna tidak mau melepaskanmu, maafkan aku karna ingin memilikimu"

"Kenapa kau tiba-tiba meminta maaf?" Tanya sanji sedikit terisak

"Yah sanji, aku hanya bisa meminta maaf dan aku akan terus meminta maaf jika itu bisa menenangkanmu.

Tapi Aku tidak akan melepaskanmu tidak akan menyerah

aku berjanji, demi anak ini, demi anak kita.. Aku akan membahagiakanmu. Apapun itu sanji aku akan mengabulkannya

kecuali pergi dariku!

Yah aku adalah pria egois dan keras kepala

Kau harus menerimanya, meski kau menangis dan aku menderita melihatnya itu lebih baik

Menangislah. Marahlah! tolaklah aku sebanyak kau mau.

Tapi kau, jangan berpikir pergi dariku dan kau tidak akan bisa. Ini demi egoku dan demi anak kita"

Sanji hanya bisa diam mendengar apa yang Luffy katakan. Air mata sanji sudah kering, setelah tangisannya tadi.

Sanji gemetar, alih-alih ketakutan itu berbeda bukan bukan rasa takut, sesuatu bergejolak dan seakan ingin meledak didalam dirinya. Entahlah rasanya sudah sangat lama ia tidak merasakan emosi ini.

.
.
.
.

PLAK!!!!!!

Sanji terengah-engah. Baru saja tangannya menampar pria didepannya. Tamparan itu sangat keras sampai tangannya sendiri merasa perih.

Tapi yang lebih perih adalah hatinya.

Jujur saja Luffy terkejut dengan tamparan itu, anehnya itu tidak terasa sakit. Bisa Luffy rasakan deru nafas emosi Sanji. Dia tidak berani melihat wajahnya sekarang. Karna dia marah.

Bukan karna Luffy pengecut, ia membiarkan sanji mengeluarkan emosinya. Jika sanji melihat ekspresi marahnya saat ini, sanji akan gemetar takut. Luffy tau itu.

Luffy marah! Tentu dia marah. Tapi ia biarkan sanji.

"Yah kau memang egois!! MANUSIA PALING EGOIS!!!"

sanji berteriak sangat keras sampai pelayan diluar bisa mendengarnya. Yah nami mendengarnya.

Hampir 9 bulan sanji sudah disana, sanji tak pernah berteriak marah.

Selama itu hanya tatapan intimidasi Luffy sudah membuat tubuhnya gemetar. Mendengar suaranya yang meninggi membuat sanji tak bisa berkutik. Diamnya Luffy membuatnya gugup sampai mual. Emosi Luffy membuatnya gelisah. Dia sudah tunduk, tubuhnya sudah bereaksi takluk pada Luffy.

Tapi hari ini dia mengeluarkan emosi marah! marah!

Sanji masih terengah-engah, Luffy meraih tangan yang baru saja menamparnya. Terlihat merah disana dan Luffy mengusapnya.

"Kenapa kau begitu egois! Apa kau tidak bisa berpikir bahwa keegoisanmu mempertaruhkan sebuah nyawa, kau bermain dengan kehidupan Luffy!

Yah kau sudah menang, sekarang aku mengandung anakmu.. Aku tidak bisa meninggalkannya. Aku tak bisa membiarkan dia tumbuh sendiri dengan pria egois dan jahat sepertimu!!!

Fake Face (Luffy x Sanji) - OngoingUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum