14. Kue Lemper Yang Manis

12.8K 731 16
                                    

Gak kerasa udah 15 hari kita jalanin puasa🤗🫶

Gimana puasanya? Lancar?

Selamat menikmati ceritanya Penduduk! Semoga suka ya🫶

Terimakasih buat yang ngerti posisi Ka Neo plus Doain kesembuhan Ka Neo, alhamdulillah udah sembuh dan bisa lanjut nulis lagi🤗

Enjoy The Stroy🪶

oOo

"Bunda boleh liat tv sekarang? Mbak udah selesai pekerjaan rumahnya." Gayatri menoleh pada sang anak sulung yang berdiri dengan canggung, gadis SMP itu ingin ikut bergabung dengan sang adik yang bersama dengan sang Ibu sambung.

Tapi pribadi Arina yang begitu pemalu membuat gadis SMP itu tidak tau mau mendekatkan diri dengan cara apa, cukup sulit untuk mencari cara agar dekat dengan Gayatri karena sebelumnya mereka tidak terlibat pembicaraan sama sekali.

Bukan tidak ingin mendekatkan diri, Arina ingin walaupun Ibu sambungnya itu umurnya tidak jauh darinya, melihat adiknya Sena yang sangat nyaman dengan Ibu sambungnya, membuat Arina pun juga sama ingin mendekatkan diri dengan baik.

"Boleh sini, sama Adek juga." Dengan malu-malu Arina mendekatkan diri menuju sang Ibu sambung dan sang adik yang sedang bermain bersama diruang tv, gadis itu duduk dibawah beralasan karpet ikut bergabung dengan sang adik.

Walaupun canggung namun entah kenapa rasanya sangat nyaman, seperti Arina menemukan sebuah rumah yang sebenarnya, rumah yang gadis itu tidak temukan sebelumnya.

"PR-nya udah selesai?" Pertanyaan lembut dari Gayatri yang memulai pembicaraan dengan anak sambung pertamanya, senangnya wanita itu juga sama ingin mendekatkan diri dengan anak-anak sambungnya.

Karena semua juga sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang garwa sekaligus ibu sambung, mau dengan sang Rama artinya juga harus menerima kedua anaknya yang tanpa perkataan pun sudah dititipkan padanya semenjak akad diri ucapkan.

Sekaligus Gayatri belajar bagaimana mengurus anak yang salah satunya sudah remaja yang baru tumbuh, Gayatri pernah remaja jadi tau seperti apa pergaulan yang bisa lansung dekat dengan teman walaupun diwaktu pertama kali.

Wanita itu ingin dekat dengan Arina bukan hanya sebagai seorang Ibu namun juga sebagai seorang teman yang seumuran, Gayatri ingin gadis remaja itu tidak canggung saat bersamanya.

"Udah B-bunda." Arina menunduk dengan canggung ketika panggilan Bunda dirinya sebut, apalagi di hadapan orangnya lansung, sedikit malu dengan hal itu.

Gayatri tersenyum melihat wajah malu dan canggung dari sang putri sulung, tangannya dengan lembut mengelus lengan Arina yang membuat gadis itu medongak dengan wajah terkejutnya yang tidak bisa disembunyikan.

"Jangan canggung ya sama Bunda, bantu Bunda membiasakan diri di sini, Bunda tau orang baru juga usianya masih belum cukup untuk menjadi Ibu bagi kamu dan Sena, tapi Bunda mau belajar, jadi Mbak Arina bantu Bunda ya? Enggak perlu anggap Ibu juga gak papa kalau gak bisa, tapi anggap sebagai temanpun Bunda gak papa, bisa ya Mbak, Bunda minta tolong." Secara lembut Gayatri memberitahukan tentang keinginanan terbesarnya.

Arina menggerjap dan menggeleng dengan pelan, untuk sesaat Gayatri menahan nafasnya karena melihat tanda tidak setuju dari sang putri sulung, apa kehadirannya ditolak? Setidak pantaskah itu dirinya?

"Arina mau anggap Bunda ya Ibu buat Arina, masa cuman Sena yang boleh? Arina mau juga punya Bunda, walaupun kata Bunda tadi umur Bunda masih muda tapi Arina gak papa, soalnya Arina bisa ngeliat sendiri perhatiannya Bunda sama Sena, jadi Arina juga pengen, Arina juga janji gak bakal nakal dan buat Bunda susah, asal Bunda nerima Arina jadi anak Bunda kayak Bunda sayang sama Sena, Arina mau kayak gitu." Si putri sulung Ndoro Harsya itu menunduk sangat dalam.

Ini Gayatri, Istri Kangmas [21+] Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora