"Hidupku sudah gelap kamu sendiri yang ingin masuk kedalamnya jadi jangan salahkan aku jika kamu akan terjebak disana"~
"Aku hanya ingin hidup seperti mereka yang bisa merasakan kasih sayang seorang saudara apa itu salah??"~
"Ucapanmu setajam mata e...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
" Lid Lo harus liat ini" Ujar Kanya salah satu teman Lidya saat gadis itu sudah duduk dibangku kelasnya dengan wajah ditekuk setelah dipermalukan dilapangan tadi karena usahanya memberikan minuman pada sang pujaan hati ditolak mentah-mentah dihadapan seluruh siswa-siswi Archipilago.
Lidya yang sedang badmood menatap malas layar ponsel yang temannya sodorkan detik berikutnya ia membulatkan matanya terkejut setelah melihat postingan terbaru Galven beberapa menit lalu.
" What the hell dia siapa? Berani-beraninya deketin Galven, belum tau gue siapa? Jadi ini alasan Galven nolak ajakan kencan gue"
" Namanya Senja anak kelas 11-1 kabarnya dia ceweknya Galven, baru awal masuk aja tuh anak udah bikin rumor nyium pipi Elang" jelas Lena
" Berani juga tuh dekel, liat aja bakal gue kasih pelajaran" Ucap Lidya penuh penekanan kedua tangannya terkepal diatas meja, matanya terpancar emosi yang begitu kentara.
Lidya Natalia, sosok arogan yang selama ini mengincar Galven untuk menjadi kekasihnya sayangnya belum berhasil sampai saat ini. Dia adalah tipe cewek yang suka menggoda cowok-cowok tajir untuk dipacari dan diporotin hartanya setelah itu tinggalin. Semua anak Archipilago juga tau tabiat Lidya yang suka bergonta-ganti pasangan bahkan gayanya yang sok berkelas selalu memakai barang-barang mewah itu hasil dari morotin para mantannya dulu.
Suasana dilapangan sedang ricuh banyak siswa-siswi yang berkumpul dipinggir lapangan melihat pertandingan basket antar kelas 12-1 dan 12-3 ditengah lapangan sana dengan hebatnya Galven mendribble bola dan dalam sekali tembakan bola basket itu melayang dan masuk kedalam ring.
" Kak Galven cool banget!"
" Ho'oh mana ganteng banget lagi"
" Cocok sih sama kak Senja"
" Apaan dah menurut gue lebih cocok sama kak Lidya"
" Bener banget, lebih cocok sama kak Lidya"
" Eh tapi Galven Bucin banget sama Senja"
" Menurut gue Senja nggak ada apa-apanya sama Lidya"
" Hahaha iya, paling di senggol dikit udah nangis"
" Apalagi di bully atau di siksa udah dead duluan bunuh diri"
" Sstt diem kalian itu Galven lagi natap kesini"
Galven yang mendengar ucapan dari mereka menggeram ia tidak suka jika di pasangkan yang lain hanya Senja yang boleh. Tak terasa jam istirahat pun tiba Senja dan teman-temannya bergegas menuju kantin namun suara teriakan menghentikan langkah mereka.
" SENJAAA!!" Teriak Galven membuat keempat gadis cantik itu menghentikan langkahnya lalu berbalik kearah Galven yang menghampiri mereka semua itu tak luput dari perhatian siswa-siswi Archipilago.
