"Hidupku sudah gelap kamu sendiri yang ingin masuk kedalamnya jadi jangan salahkan aku jika kamu akan terjebak disana"~
"Aku hanya ingin hidup seperti mereka yang bisa merasakan kasih sayang seorang saudara apa itu salah??"~
"Ucapanmu setajam mata e...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Keheningan menyelimuti mereka sejak sepuluh menit yang lalu saat cowok bername tagArvan Alindra itu menariknya begitu saja saat dirinya baru saja keluar dari UKS dan kini membawanya ke taman belakang sekolah. Mereka duduk disalah satu bangku yang tersedia disana masih belum ada yang memulai percakapan Senja juga memilih diam menunggu sosok disampingnya membuka percakapan terlebih dahulu.
" Sebelumnya kenalin gue Arvan" Ucap cowok disebelahnya membuat Senja menoleh seketika.
" Gue Senja" balas Senja seadanya.
" Soal yang tadi maaf banget ya Ja, gue nggak bermaksud narik baju Lo, sebenarnya gue mau manggil Lo tapi gue nggak tau nama Lo"
" Santai aja gapapa kok, oh iya Lo mau ngomongin apa sama gue?"
" Gue mau ngomong soal Jingga"
Napas Senja tercekat mendengar nama kakaknya disebut dari bibir laki-laki yang baru dikenalnya itu.
" Lo kenal kak Jingga?"
Arvan mengangguk." Gue juga tau kalo lo adeknya"
Mata Senja semakin membulat tak percaya dengan fakta tersebut selama ini tidak ada yang mengetahui kalo ia dan Jingga saudaraan kecuali orang-orang yang memang dekat dengannya." L-lo tau darimana?"
" Jingga pernah nunjukin foto Lo ke gue cuma gue lupa nama Lo" Arvan mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan sebuah foto di galeri ponselnya pada Senja."Jingga ngirimin foto ini ke gue saat dia masih hidup"
Kedua mata Senja menatap lekat fotonya dan Jingga, foto itu berlatar musim dingin di Swiss foto yang diambil dua tahun lalu saat keluarganya liburan akhir tahun sekaligus mengunjunginya.
" Lo siapanya kakak gue? Kalian sedekat apa? Kenapa dia sampai ngirim foto ini ke Lo?" Tanya Senja beruntun.
Cowok itu tersenyum tipis." Gue pacarnya Jingga"
Kedua mata Senja membulat sempurna mendengar tiga kata keluar dari mukut Arvan." P-pacar?"
" Iya, gue sama Jingga pacaran emang Jingga nggak pernah cerita tentang gue ke Lo?"
Senja terdiam seketika ingatannya berputar pada kejadian dimana saat Jingga masih hidup dulu dan kakaknya pernah menceritakan tentang sosok Arvan.
Flashback on.
" Ganteng banget siapa tuh?" Tanya Senja menggoda sang kakak yang tengah memperhatikan foto cowok diponselnya.
" Namanya Arvan, dia cowok gue" balas Jingga tersipu malu.
" Gila! Nggak nyangka gue Lo bisa dapat cowok secakep ini"
Jingga mendengus pada sang adik yang menertawakannya." Sialan Lo, Lo pikir gue nggak bisa dapat cowok keren kayak Lo"
