•> Hidden care

15 4 0
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Disebuah gudang tua sudah lama tidak terpakai terselip didalam hiruk pikuk keramaian ibu kota. Disitulah tempat markas geng Argas berada salah satu geng motor yang suka membuat onar juga rival terbesar dari geng Lavender.

Terdengar suara pukulan memenuhi seisi gudang, terlihat seorang remaja laki-laki duduk diatas kursi tua dengan kedua tangannya diikatkan ke belakang, mulutnya disumpal menggunakan kain putih. Bajunya terlihat lusuh dan tatapan matanya sayu.

" Jangan di pukulin terus Jef, kalo dia mati bukan tawanan lagi namanya" tegur Royce kepada Jefan yang sedari tadi tidak henti-hentinya memukuli Galvin.

" Tenang gue nggak bakal buat dia mati kok, mungkin paling mentok cacat. Boleh kan Rey?" Tanyanya menoleh kepada Rey yang sedang duduk diatas jok motornya sambil menikmati sepuntung rokok.

Kepulan asap keluar dari mulut Rey sebelum akhirnya ia membuang dan menginjak rokoknya. Ia turun dari motornya dan berjalan menghampiri Galvin yang sudah terduduk lemas disana.

Rey menjambak rambut hitam Galvin membuatnya mendongak menatap wajahnya."Kemana Galven yang gue kenal? Biasanya lo langsung ngamuk kalo disentuh dikit sama kita" Rey menatap lekat bola mata Galvin yang terhalang kacamatanya."Tapi bagus sih kalo sifat Lo tiba-tiba berubah jadi pengecut gini. Jadi gue nggak perlu susah-susah harus ngajak semua anak Lavender baut tawuran karena pemimpin mereka udah menjadi SAMPAH!" Sarkas Rey menekankan kata 'Sampah' lalu menghempaskan cengkeram tangannya begitu saja.

" Loser" bisik Rey begitu Jelas ditelinga Galvin dan diakhiri gelak tawa anak-anak Argas.

BUGHHH

Rey melayangkan pukulan tepat pada perut Galvin membuat cowok itu mengerang kesakitan."Cih, jijik gue"

" Rey!" Panggil Clay

" Hmm?" Dehem Rey lalu melihat kearah Clay yang mengkode kalo seseorang akan datang.

Disaat Rey membalik tubuhnya ternyata benar sebuah motor ninja berwarna hitam berjalan masuk kedalam lalu berhenti tak jauh dari tempat Rey berada.

" Asek ada yang punya nyali besar nih, cari mati bang?" Ledek Rassya kepada laki-laki yang baru saja turun dari atas motornya dengan masih menggunakan helm full face-nya.

" A-adek?" Batin Galvin terkejut, ia sudah bisa menebak siapa orang dibalik helm itu.

Tanpa aba-aba sebuah pukulan keras dihantamkan pada pipi kanan Rey membuat laki-laki itu ikut menoleh kesisi kanan.

" WOI BRENGSEK!!" Clay melangkah hendak membalas namun terhenti setelah melihat sang ketua mengangkat tangan kirinya meminta Clay untuk tenang.

" Pukulan lo boleh juga" puji Rey

" Lepasin dia sekarang juga!" Titahnya

" Apa? Lo mau dia? Lo mau ketua lo yang nggak berguna itu" Tunjuk Rey

DANGEROUS BROTHERS!!Where stories live. Discover now