•> Dibawah Langit Senja

22 4 2
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Galven mengetukkan jarinya dilutut Senja merasa bosan saat menunggu lampu lalu lintas berubah warna, apalagi udara siang ini cukup cerah dengan sinar matahari yang menyinari jalanan ibu kota. kedua tangan Senja masih setia melingkar diperut cowok itu kepalanya menyender dipunggung Galven dengan nyaman.

Mungkin dulu Senja memang terpaksa menerima permintaan Galven untuk menjadi pacarnya karena masih mengalami trauma terhadap laki-laki. namun, setelah dijalani ia jadi nyaman sendiri menjalin hubungan dengan cowok yang terkenal memiliki seribu kepribadian itu hingga berjalan empat tahun lebih.

Semenjak kepindahan Senja ke Indonesia Galven juga menunjukkan perubahan sikapnya ia sudah tidak pernah lagi melakukan perundungan juga aksi gila lainnya karena ia lebih suka menghabiskan waktunya bersama sang gadis. Ya meskipun kelakuannya yang selalu menentang peraturan sekolah masih melekat pada dirinya.

" Jangan tidur" Ucapnya saat merasakan Senja yang semakin mempererat pelukannya.

" Enggak" balasnya.

Tanpa mereka sadari banyak pengendara lain yang menatap iri dengan interaksi keduanya bahkan ada yang diam-diam memvideo. hingga lampu lalu lintas berganti menjadi hijau Galven kembali menjalankan motornya menuju lokasi festival diselenggarakan.

Galven memarkirkan motornya, Senja turun dari motor sport berwarna blue metallic itu diikuti Galven cowok itu melepas helm yang ia kenakan setelahnya membantu Senja melepaskan helmnya.

" Makasih" Ujarnya tersenyum

Galven mengangguk lalu menggandeng tangan gadis itu membawanya masuk ke area tempat festival. Mata Senja berbinar disana terdapat berbagai macam stand makanan dan juga berbagai permainan yang tersedia, suasana cukup ramai banyak muda mudi yang menghabiskan waktu disana.

" Ayo kesana Gal" ajak Senja menarik tangan Galven menuju salah satu permainan.

Galven tersenyum melihat keantusiasan gadisnya ia lantas berjalan mengikuti kemana Senja menuju.

" Mau main?" Tanyanya saat Senja berhenti didepan permainan lempar koin.

Senja mengangguk." Mau"

" Bang beli lima puluh ribu ya?" Ucap Galven pada penjaga permainan tersebut.

Setelah mendapat beberapa koin ia menyerahkannya pada Senja, dengan antusias gadis itu melempar koin-koin tersebut kearah tempat yang tersedia namun sudah hampir setengah koin ia habiskan tetap saja tidak ada yang masuk membuatnya kesal.

" Payah ah, minggir biar gue yang main" Ucap Galven menggeser tubuh Senja.

Senja memanyunkan bibirnya kesal menatap remeh kearah Galven yang fokus melempar koin-koin tersebut matanya seketika membulat sempurna saat melihat Galven yang dengan mudahnya mengenai sasaran cowok itu tersenyum miring menatap gadis disebelahnya.

DANGEROUS BROTHERS!!Where stories live. Discover now