38. Happy End 1

6.5K 382 27
                                    


Hai gays siapa kemarin yang minta happy end, nie udah di turuti sok di baca 😄😄

happy reading gays

🌸
🌸
🌸





Doorrr

Alammmm

Alam merasakan seseorang memeluk sangat erat tubuhnya dari belakang, ia pun menoleh kan kepala nya dah melihat wajah sahabat yang memeluk dengan bibir yang melengkung tersenyum ke arahnya.

" Tara Lo_" Alam tidak sanggup melanjutkan perkataannya dan melihat Davka yang ingin menembak tadi sudah tiada setelah ingin menebak ia tadi , dan seketika Tara luruh di pelukan nya .

" PANGGIL AMBULANS CEPET " pekik Alam panik.

" Tara Lo dengerin gw , jangan tutup mata lo oke " pintah Alam .

" Udah gw gapapa kok " lirih Tara tersenyum.

" Abangggg bantu Alam bawa Tara ke rumah sakit " pekik Alam entah untuk Abang nya yang mana .

Agha yang memang tidak jauh dari Alam, langsung membantu Alam mengotong Tara ke mobil begitu juga Rian yang langsung menyusul Adik nya yang hendak di masukkan ke dalam mobil setelah sesaat tadi ia mematung .

Kini mereka semua sedang berada di depan UGD , menunggu Tara yang sedang menjalankan operasi .

Alam senantiasa menatap ke arah pintu UGD yang tidak kunjung terbuka sejak satu jam yang lalu , ia meremas kedua tangan nya dan mengigit bibirnya hingga tanpa sadar bahwa bibir sudah mengeluarkan darah .

" Jangan di gigit bibirnya " ucap Rian Yang memang duduk di lantai tepat di depan Alam, ia sejak tadi memperhatikan sahabat dari adiknya tersebut yang sedari tadi cemas ,ia kemudian kembali melihat ke ruangan Adik nya tersebut.

" Haa " Alam paham seketika menyentuh bibir yang ternyata sudah berdarah itu .

" Baby kita pulang dulu yaa , ganti baju nanti kita kembali ke sini lagi " ucap Daddy Alaric.

" Enggak Dad, Alam mau nungguin Tara dulu " tolak Alam kembali melihat ke arah pintu .

" Kalian semua balik aja , biar adik gw ,gw yang tungguin" ujar Rian tanpa mengalihkan pandangan dari pintu UGD.

" Udah kalian semua balik aja ke mansion, biar Tian yang nemenin Rian di sini " ucap Tian.

" Baby kamu _ "

" Udah Pah , biarin Tian nemenin Rian di sini , nanti Tian akan kabari Kalian kalau Tara udah keluar dari ruang UGD " ucap Tian , ia ingin menenangkan Rian, bagaimana pun mereka dulu sahabatan yang sudah melewati suka dan duka bersama.

Mereka pun kembali ke mansion dan tinggal lah Rian dan Tian yang berada di situ.

" Sini duduk di kursi jangan di lantai" ucap Tian.

Rian tidak bergeming, matanya mulai berkaca-kaca dan beberapa detik kemudian air mata yang sedari tadi ia tahan pun perlahan tumpah megalir di pipi tirus nya .

" Lo gk boleh lemah , siapa yang akan jaga Adik Lo nanti kalok Lo lemah kayak gini " bisik Tian sembari menuntut Rian duduk di kursi.

" Lo tenang, Tara pasti baik baik aja , lo harus yakin itu " ucap Tian menenangkan Rian sembari memeluk Rian dan megelus punggung teman nya itu.

Rian yang tadinya hanya menagis tanpa mengeluarkan suara pun, seketika terisak di bahu Tian, " ... Hiks... hiks.. Adik gw Tian.... hiks... hiks.. gw takut Tian, gw takut di tinggal sendiri di sini .... hiks... gw _ gw gk kuat Tian"

Alam and the story ( END)Where stories live. Discover now