Bab 13. Memulai Hidup Baru

43 15 0
                                    

7 hari setelah kepergian Faiz, baik Aisyah maupun Kayla masih sama-sama terpukul. Butuh waktu yang mungkin akan lama bagi mereka untuk menata hati selepas kepergiannya. Abidzar turut menemani mereka tinggal di rumah itu.

Hari ini, Aisyah memutuskan untuk kembali ke kampung halaman nya di Surabaya. Dia akan tinggal bersama Bude nya.

Tok Tok Tok

Ketukan pintu membuyarkan lamunan Kayla di kamarnya.

"Kay," panggil Aisyah.

"Kak Aisyah. Kakak mau kemana?"

"Kakak akan pergi ke Surabaya, Kay. Di sini terlalu banyak kenangan bersama mas Faiz, dan itu membuat kakak semakin sakit. Kakak akan memulai hidup bersama Fatih tanpa sedikitpun melupakan mas Faiz. Hanya saja, itu bukan di sini," terang Aisyah.

"Kamu juga harus melanjutkan hidup mu, Kay. Kamu enggak boleh seperti ini terus. Kamu sudah memiliki suami yang harus kamu tunaikan baktimu padanya. Kamu harus bahagia demi mas Faiz," lanjutnya.

Ucapan kak Aisyah benar adanya, kini dia sudah memiliki suami yang bahkan dia abaikan beberapa hari ini karena terlalu larut dalam kesedihan. Kayla teringat akan ucapan Faiz di rumah sakit sebelum dia menghembuskan napas terakhirnya.

"Berbaktilah pada suamimu, jangan pernah melawannya. Surgamu ada padanya. Kakak, percaya pada Abidzar," ucap Faiz dan tiba-tiba detak jantungnya melemah.

Sang kakak percaya pada suaminya. Tidak seharusnya Kayla mengabaikan Abidzar seperti itu. Bukankah selama ini Abidzar adalah orang yang dicintainya?

"Ini adalah buku catatan mu yang sempat Faiz baca. Mungkin dia menuliskan sesuatu untukmu." Aisyah menyerahkan buku catatan berwarna biru milik Kayla.

"Kak Aisyah, mobilnya sudah siap," ucap Abidzar yang memasuki rumah.

Ya, Abidzar akan mengantar Aisyah ke stasiun. Dia tersenyum menatap Kayla yang sudah tidak melamun lagi.

"Aku akan mengantar kak Aisyah, kamu mau ikut atau...."

"Kayla di rumah saja. Kalian hati-hati ya. Kak Aisyah, jangan lupakan Kayla. Kayla akan sangat merindukan kalian berdua," ucapnya seraya memeluk Aisyah dan Fatih.

"Kakak juga pasti akan merindukanmu. Kamu sehat-sehat ya, di sini. Selalu kabari kak Aisyah, ya."

Mereka berdua larut dalam pelukan. Rasa bahagia, sakit, dan haru menyelimuti hati mereka satu sama lain. Kayla menatap mobil yang mulai melaju hingga sampai hilang dari pandangannya. Kayla tak bisa mencegah kepergian Aisyah dan Fatih, karena bagaimana pun kakak iparnya itu masih memiliki keluarga. Lalu bagaimana dengan dirinya?

Kayla kini hanya sebatang kara, dia tidak memiliki siapa pun. Lebih tepatnya dia tidak memiliki keluarga lagi.

***

Kayla teringat dengan buku hariannya. Kenapa buku itu berada di tangan kak Faiz?

Kayla mulai membuka buku itu. Seketika kenangan-kenangan yang manis maupun pahit mulai dia ingat. Semua wish list nya yang hampir semua jadi kenyataan setelah orang tuanya tiada. Semua itu diwujudkan oleh Faiz. Betapa sayang lelaki itu pada adik perempuannya.

My Wish List ❤️
1. Makan soto ayam depan sekolah bareng kak Faiz ✔️
2. Beli boneka bebek ✔️
3. Punya pojok baca di kamar ✔️
4. Bisa kuliah ✔️
5. Banggain kak Faiz ⭐ kak Faiz bangga sama Kayla
6. Ingin menikah dengan orang yang aku cinta ⭐ Aamiin, insyaallah terwujud yang Kay
7. Selalu bersama kak Faiz

Kayla tersenyum, point 6 kak Faiz yang memberi respon. Namun, wish list nya yang ke 7 ternyata tidak akan pernah terwujud. Kakaknya sudah tidak bersamanya lagi.

Stay with Me, Please! (REVISI)Where stories live. Discover now