Bab 5. Pelakor?

55 22 0
                                    

Senyuman itu terlihat begitu indah.
Senyuman dari buah hatinya yang begitu dia rindukan selama ini.
Kini senyuman itu hadir kembali, bersama dengan wajah baru yang tak pernah dia sangka.

Abidzar menatap putrinya yang sedang tertawa bersama mahasiswa bimbingannya. Alin terlihat begitu bahagia bermain tebak-tebakan bersama Kayla. Senyum pun terukir di wajah tampan Abidzar.

"Kenapa tidak ikut bergabung bersama istri dan anaknya mas?" tanya seorang pria menepuk bahu Abidzar.

"Hah?"

"Itu anak dan istrinya 'kan? Di belakang mereka, ada istri dan anak saya. Ayo, bergabung bersama mereka," ucap pria itu lagi.

Abidzar hanya termenung mendengar ucapan pria tadi. Dia menatap Alin dan Kayla lekat. Anak dan istri? Kayla bukan istrinya.

***

"Ciee, yang dari tadi senyum-senyum sendiri," goda Aisyah.

"Kak Aisyah, enggak kok. Fatih mana, Kak?" tanya Kayla.

"Baru saja tidur."

"Kak, boleh tanya sesuatu enggak?"

"Tanya apa? Tumben."

"Tapi jangan bilang kak Faiz ya," ucap Kayla memperingatkan.

"Ya, memangnya mau tanya apa?"

"Nikah muda itu enak enggak, Kak?"

Aisyah terkejut mendengar pertanyaan Kayla. Pasalnya, Kayla pernah mengatakan sendiri jika dia tidak ingin nikah muda. Aisyah pun akhirnya tertawa.

"Lelaki mana nih, yang mampu menggoyahkan komitmen kamu, Kay?" ucap Aisyah berbalik tanya.

"Kayla cuma tanya kok, Kak."

"Menikah itu bukan masalah enak dan enggak enak, Kay. Tapi lebih ke siap untuk memulai hidup baru apa belum?" ucapnya.

"Karena setelah menikah nanti, kehidupan kita sebagai perempuan pasti akan berubah. Kita harus melayani suami dan merawat anak-anak kita. Harus siap dan bersikap dewasa dengan segala masalah yang kita hadapi nantinya. Menikah itu adalah ibadah terpanjang yang kita jalani, sayang," tambah Aisyah.

"Apa kamu sudah siap untuk menikah?"

Kayla menunduk, dia memikirkan kata-kata Aisyah tadi. Lalu menggelengkan kepalanya.

"Sepertinya Kayla belum siap, Kak?"

"Mantapkan dulu hatimu. Belajar bersikap dewasa sedikit demi sedikit, pasti kamu bisa, Kay. Tidak usah terburu-buru. Perkataan mas Faiz waktu itu jangan terlalu dipikirkan."

Faiz memang pernah menanyakan kesiapan Kayla untuk menikah, karena ada teman Faiz yang memang menyukai Kayla. Dia berniat melamar Kayla. Namun, saat itu Kayla mengatakan belum siap. Dan memang terlihat belum siap dari segala sisinya.

***

Kayla bangun lebih awal dari semuanya. Dia memasak untuk anggota keluarga dan membawanya untuk bekal. Kayla sangat terlihat ramah hari ini. Terdengar lantunan azan subuh dari masjid di seberang rumahnya. Faiz bersiap untuk salat berjamaah di masjid, dia terkejut melihat Kayla sudah berada di dapur sepagi itu.

"Kay? Kamu sedang apa?" tanya Faiz.

"Kayla tidur, Kak. Ya kali di dapur sedang apa coba?" jawab Kayla asal.

Kakaknya bercanda nih, bisa-bisanya tanya sedang apa di dapur begini.

"Maksudnya, tumben sepagi ini sudah bangun?"

Stay with Me, Please! (REVISI)Where stories live. Discover now