Chapter 03: Begin

86 17 3
                                    

Warning 18 +, bijaklah dalam memilah bacaan sesuai dengan usia

Jangan lupa support dengan komentar, like, dan share

***

"Keanggunan yang menari-nari dalam gelap"

__(Ter)Pesona Joaquin__

***

Joaquin De Ray, kedatangannya menggemparkan, orang paling irit berbicara di SMA Parapurna, karena moto hidupnya hanya satu: "Biar cepet kelar."

Asal mulanya berteman dekat dengan Huda karena mereka tetangga, dari lahir sampai lulus sekolah dasar sembilan puluh lima persen dihabiskan bersama.

Bisa dikatakan, Joaquin orang yang paling mengerti Huda, entah kalau sebaliknya. Bisa dikatakan pula Jo adalah tameng terdepan agar Huda tidak terluka, sedari dulu dan sampai detik ini, Jo adalah penyedia yang Huda butuhkan.

Itulah kenapa, dia Joaquin De Ray, yang langsung sadar dan memperhatikan sahabatnya sedang makan sambil melamun, guyonan orang-orang di sekitar tidak mampu menerobos tembok yang Huda ciptakan.

"Dimakan," ujar Jo. Cowok itu bahkan sudah memotong-motongkan pentol dari bakso agar Huda mudah memakannya.

Huda bahkan tidak meliriknya, saat itu Jo tahu ada yang salah, ada yang berubah dari cara Huda menanggapinya.

Pasukan Khusus Parapurna tidak berani menyinggung atau menasihati Huda, karena sudah terbukti cowok itu akan menghajar habis yang berani mengungkit soal kematian ibunya.

Kematian seseorang yang mengubah hidup Huda, menyeluruh hingga ke finansial.

Huda tambah melarat? Oh tidak, cowok itu malah semakin menjadi hartanya.

Mulanya, Huda anak orang biasa saja, bukan miskin, hanya berkecukupan. Tidak juga anak orang terlalu mampu yang beli motor ninja cash tinggal tunggu BPKB turun.

Bukan, Huda manusia biasa yang beli motor mewah perlu merayu, perlu nabung buat DP dulu, harus menyisihkan uang jajan untuk ganti oli dan poles motor sana-sini.

Karena Huda hanya punya ibu, pemilik butik dan laundry sederhana. Ayahnya meninggal, katanya karena tsunami Mentawai dulu, saat ibunya mengandung Huda.

Namun, hidup cowok itu menjengkolet setelah kematian Nyonya Farada Nissa.

Pria yang katanya meninggal karena terjangan air itu ternyata hidup sentosa bergelimang harta.

Kassim Armani, pengusaha sukses yang jadwalnya lebih padat daripada presiden ternyata adalah ayah kandung Huda.

"Kamu tidak perlu khawatir punya ibu tiri, Papa terlalu sibuk untuk mencari istri." Kassim pernah berkata demikian. Pria yang sampai usia memasuki kepala lima bahkan belum pernah menikah karena kesibukannya, dia hanya tidak menyangka kalau ternyata kecebongnya ada yang gol dan berbuahkan remaja enam belas tahun.

Itu adalah hal yang membuat eksistensi Huda semakin meroket. Dari ujung kepala sampai kaki yang dipakai Huda barang kelas atas.

Joaquin sempat khawatir terhadap tingkah laku Huda yang semakin meresahkan.

Tepat setelah tujuh hari sepeninggalan Farada, Huda hilang bagai ditelan bumi, pulang-pulang dia babak belur, mengultimatum bahwa Pasukan Khusus Parapurna sekarang geng yang perlu disegani.

Huda membuat basecamp, merekrut anggota, mencari musuh, mengklaim wilayah. Seakan ingin membuktikan diri bahwa sekarang dia adalah raja.

Namun, tidak ada yang bisa berbuat apapun, karena mereka menganggap itu bentuk protes Huda terhadap hidupnya.

(Ter) Pesona-JoaquinWhere stories live. Discover now