Perperang tidak terelak lagi  , suara pukulan dan tembakan berbunyi bersautan.

Bugh

Bugh

Dorr

Dorr

Brak

Dorr.

Keluarga Aldelas berusaha menerobos puluhan anak buah Dikta untuk menyelamatkan Tian dan Alam.

Rian dan Tara juga ikut bertarung dan meninggalkan Alam dan Tian.

Carel dan Andra menuju Tian dan Alam dan melepaskan ikatannya di tangan kedua nya.

Alaric yang sedang berhadapan dengan Dikta , ia terus mebogem wajah Dikta hingga Dikta terjatuh di lantai dengan wajah yang  penuh dengan yang di penuhi darah .

" Ini pembalasan untuk bunda dan anak ku " ucap Alaric.

" Hahahaahahaha " Dikta hanya tertawa.

Sesaat kemudian anak buah Dikta semangkin bertambah, keluarga Aldelas kini sedikit kelelahan karna lawan yang terus bertambah .

Tidak lama kemudian, datang lah segerombolan geng motor , Yaitu geng Black Wolf.

Carel yang sedang bertarung itu pun, melempar senyuman ke arah teman-temannya.

" Beraninya keroyokan, sini  lawan gw kalok berani" ucap Adit turun dari motor dan langsung memukul salah satu lawan nya .

" Rasain kan kepala lo " ucap Rio setelah melempar sepatu nya ke salah satu kepala musuh nya yang botak.

" Sini lo bocah " marah lelaki yang terkena sepatu Rio , megejar Rio.

"Hahaha kejar kalok dapet hahaha" tawa Rio berlari menjauhi lelaki itu.

Teman temanya hanya terkekeh melihat tingkah laku Rio yang masih bisa melawak saat dalam keadaan yang suasa  mencengkram ini, dan mereka fokus kembali menyerang musuh temannya ini .

" Dekk Kamu menjauh yaa , sembunyi oke " ucap Tian saat suasana yang sudah tidak karu karuan lagi .

" Tapi bang , Alam juga mau bantu " ucap Alam.

" Dek dengerin Abang yaa , kamu sembunyi oke " ucap Tian.

Akhirnya Alam menggangukan kepala nya dan berjalan menjauh dari pertengkaran itu .

Tian yang melihat ada lelaki yang akan memukul balok ke kepala Abang Andra , melempar balok yang ada di dekat nya hingga mengenai lelaki itu.

" Makasih baby " ucap Andra.

" Jangan jauh jauh dari  Abang " ucap Andra lagi.

" Iya bang " ucap Tian terus memukul musuh di depan nya , hingga tanpa ia sadari ada pistol yang mengarah ke arahnya.

Dorr

Andra yang melihat itu langsung menarik tangan Tian kedalam dekapannya , hingga tembakan itu megenai legan nya .

" Kamu tidak apa apa baby ?" Tanya Andra.

Tian megelengkan kepala nya , ia cukup kaget , ia melihat kearah legan sang Abang yang sudah mengeluarkan darah," Bang tangan  Abang".

" Sudah ini gagapa  , terus di belakang Abang " ucap Andra menenangkan sang Adik.

Sementara itu Alam kini sedang berhadapan dengan beberapa orang,saat ia akan menjauh ia di hadang oleh beberapa orang, ia berusaha melawan orang itu.

Karna ia sendiri ia pun kelelahan pun lengah dan tidak menyadari seorang lelaki itu hendak menusuknya .

Aezar yang melihat itu , langsung menembak tangan lelaki itu dan mendekap  Alam sang erat  ,ia cukup takut Adik nya itu terluka.

"  Kamu tidak apa apa baby ?" tanya Aezar.

" Enggak Bang, bang awass di belakang " jerit Alam.

Agha langsung menembak tangan lelaki yang akan menodongkan pistol nya ke arah sang Abang.

" Bang fokus" jerit Agha.

Aezar langsung tersadar dan kembali menyerang orang yang akan melukai Adik nya itu dengan membabi buta .

Kini Tara sedang berhadapan dengan Liam , mereka terlibat pertengkaran yang sangat sengit dimana Liam yang sangat murka kepada Tara begitu juga Tara yang juga sangat marah.

" Penghianat" desis Liam meludahkan darah dari mulut nya karna terkena Bogeman dari Tara.

"Lo gk tau apa apa " ucap Tara.

" Walaupun gw gk tau apa apa , seenaknya gw tidak pernah mengkhianati teman yang dulu pernah menghabiskan waktu bersama" ucap Liam.

Tara terdiam dan melihat ke arah Alam yang saat ini sedang bertarung dengan salah satu lelaki.

" Gw gk peduli" desis Tara kembali memukul Liam dan tentunya di balas juga oleh Liam.

Sementara itu Daddy Alaric saat ini masih melawan Dikta, yang kini keadaan sudah sangat parah wajah yang sudah di lumuri darah nya sendiri , dan perut yang sudah tertusuk pisau saat ini Dikta sudah tergeletak di lantai.

" Ucap kan selamat tinggal " lirih Alaric sembari menodongkan pistol tepat di dada Dikta.

Dorrr

Dorrr

Dua tembakan bersautan yang satu megenai tepat di dada Dikta dan satu lagi megenai legan Alaric yang di lakukan oleh salah satu anak buah Dikta dari belakang.

Alaric pun membalikkan badan dan menembaki orang yang menembak nya.

Disaat yang bersamaan itu , Dikta yang belum mati itu , maraih pistol yang ada di dekat nya , dan menodongkan pistol nya ke arah  Alaric.

Alam yang melihat itu  langsung berlari menuju sang Daddy.

Aezar yang merasa adik nya tidak ada di belakang nya langsung membalikkan badannya dan melihat adik berlari menuju sang Daddy, ia megejar sang adik.

Alam yang sudah dekat dengan sang Daddy, langsung mendorong sang Daddy , Alaric yang tidak menyadari itu pun terjatuh dan melihat sang anak .

Doorrrr

ALAMMMMM

Seketika waktu berhenti, mereka seketika lupa cara bernafas , pertarungan sengit tadi seketika berhenti mereka semua terdiam seakan tidak bisa bergerak .




                               End

Candaaa😄😄

jangan lupa vote papaii 🧡🧡🧡

Kalian mau Heppy end atau sad end nie ?

Alam and the story ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang