Danielle's pregnancy

264 25 4
                                    


"Tolong maafkan, Aku!" Danielle masih saja menutupi wajahnya dengan kedua tangan.

Semua orang yang masih berada di luar ruangan mendengar semua perkataan Danielle. Joo Myung yang memiliki perasaan sebagai seorang ibu tidak tega kepada putrinya. Joo Myung mendekati Danielle kemudian memeluk erat putri sulungnya sambil menangis. Dia tidak menyangka perlakuan berbeda yang telah mereka terapkan dalam mendidik kedua putrinya berbuntut panjang.

Perasaan iri Danielle kepada Wonyoung yang dapat menentukan kehidupannya membuat Danielle menyakiti adiknya sendiri. Danielle yang selalu hidup dengan aturan ketat karena merupakan ahli waris yany sah keluarga Jang, jadi membangkang. Bahkan, sampai kabur saat akan melaksanakan pernikahan.

"Maafkan, Mama! Ini semua salah kami dalam mendidik kalian. Seharusnya kami tidak membedakan perlakukan kami. Maafkan, Mama!" Ungkap Joo Myung yang menangis sambil memeluk Danielle.

Dong Yoon yang melihat keduanya juga menangis, dia merasa sangat bersalah karena rasa iri Danielle timbul dari cara didikan mereka yang berbeda. Pria itu sangat menyesali semua keegoisan yang terdapat pada dirinya. "Ini semua salah Papa, yang salah dalam mendidik kalian berdua! Seharusnya kamu menyayangi adikmu, Danielle. Jangan pernah ada rasa iri kepada adikmu. Dia bahkan, menggantikan dirimu, saat kamu pergi begitu saja. Wonyoung adalah adikmu yang seharusnya kamu sayangi." Ucap Dong Yoon dengan penuh penyesalan.

"Maaf! Maafkan, aku!" Danielle masih menangis di pelukan Joo Myung. Dia hanya bisa terus mengucapkan kata maaf.

Junghwan yang mendengar semuanya telah mengerti kejadian yang menimpa Wonyoung. Dia duduk di sudut ruangan menunggu keadaan tenang. Pria itu tidak ingin membuat keadaan semakin kacauan, dengan hadir ditengah-tengah ketegangan keluarga yang terjadi. Akan tetapi, tiba-tiba dia dikejutkan dengan teriakan dari mama mertuanya.

"Danielle? Danielle? Bangun Danielle!" Teriak Joo Myung tiba tiba. Danielle tidak sadarkan diri di dalam pelukan Joo Myung.

Junghwan langsung saja berdiri dan  menghampiri Joo Myung, kemudian dengan sigap membawa Danielle untuk segera ditangani oleh petugas kesehatan. "Tolong, istri saya tiba-tiba tidak sadarkan diri!" ucap Junghwan dengan cemas.

"Silakan baringkan istri Anda di bankar ini, tuan!" Ujar seorang petugas kesehatan.

Joo Myung mengikuti Junghwan yang membawa Danielle untuk diperiksa. Wanita itu tersenyum dan menepuk punggung menantunya. Junghwan menolehkan kepalanya dan menatap mama mertuanya.

"Maafkan saya. Seharusnya, saya tidak melakukan kawin lari dengan Danielle yang membuat semua rencana keluarga kalian berantakan." Sesal Junghwan pada Joo Myung.

"Tidak perlu meminta maaf. Semua sudah terjadi, kita hanya perlu menatap masa depan!" sanggah Joo Myung pada Junghwan. Wanita itu tidak ingin kembali menyalahkan Junghwan dengan kesalahannya yang telah kawin lari dengan putri sulungnya. Dia telah menyadari perbuatan tersebut adalah akibat dari didikan keluarga yang keras pada Danielle.

Tidak lama kemudian seorang Dokter memanggil keluarga Danielle, karena ingin menjelaskan keadaan Danielle. "Keluarga Nyonya Danielle!"

Junghwan menghampiri Dokter tersebut kemudian menanyakan keadaan istrinya. "Bagaimana keadaan istri saya, Dok?" tanya Junghwan pada Dokter.

"Selamat, Pak. Anda akan segera menjadi seorang Ayah. Saya memprediksi Nyonya Danielle sedang hamil. Namun, ada baiknya Anda memeriksakan kembali keadaannya ke poli kandungan. Kondisi kehamilan pasien masih sangat rentan, saya menyarankan untuk dilakukan rawat inap kepada pasien," ucap dokter sambil tersenyum.

Junghwan tersenyum saat mendengar perkataan dokter. Dia lega tidak terjadi apa pun kepada Danielle, walaupun istrinya harus dirawat inap. ""Terima kasih, Tuhan!"

Joo Myung ikut tersenyum mendengar berita bahagia yang dikatakan oleh dokter. Namun, hatinya masih sedih, karena keguguran yang dialami oleh putri bungsunya. "Selamat, Junghwan, kamu temani Danielle. Aku ingin melihat kondisi Wonyoung," ucap Joo Myung sambil menepuk pundak Junghwan.

"Baik, Ma," balas Junghwan yang mengerti keadaan keluarga Jang sedang tidak baik-baik saja. Berita kehamilan Danielle bisa jadi bukan berita yang membahagiakan di tengah keguguran yang dialami oleh Wonyoung. Belum lagi, keguguran Wonyoung disebabkan oleh Danielle.

Junghwan menanti Danielle yang masih berbaring di brankar rumah sakit. Kini Danielle dipindahkan ke dalam ruang rawat, karena kondisinya masih lemah. Junghwan sedang memikirkan cara untuk menghadapi Sunghoon dan Wonyoung yang pasti sedang berduka, karena kehilangan buah hati mereka.

"Maafkan aku, Wonyoung. Aku sungguh menyayangimu," lirih Danielle yang masih memejamkan matanya. Wanita hamil itu menangis dalam tidurnya.

Junghwan berusaha untuk membangunkan Danielle. "Sayang? bangun!" Ucap Junghwan menggenggam tangan Danielle. Dia mengecup tangan Danielle untuk membangunkan wanita itu.

Danielle membuka matanya perlahan, wanita itu masih terlihat sedih, karena mengingat hal yang telag dialami oleh adiknya. "Apa yang kamu rasakan? Apa ada yang sakit?" dengan nada lembut Junghwan bertanya.

Danielle tampak terkejut, saat melihat suaminya berada di sisinya. Dia tidak menyangka Junghwan akan berani menyusulnya ke kediamannya. Danielle pikir dengan dirinya pergi dari kehidupan Junghwan, akan membuat pria itu menyerah.

"Junghwan, kamu di sini? Maafkan aku, Junghwan? Ini semua adalah kesalahanku. Aku sudah melakukan hal yang membuatmu kecewa kepadaku," ucap Danielle. Wanita itu sama sekali tidak menjawab pertanyaan Junghwan, dia sibuk meminta maaf, karena kesalahan yang telag diperbuatnya.

Perbuatan Danielle yang meninggalkan Junghwan memang membuat pria itu terpukul. Akan tetapi, dia memahami, bila Danielle ingin pergi dari sisinya. Junghwan belum dapat memenuhi semua kebutuhan Danielle yang selama ini dipenuhi oleh keluarganya, sehingga membuat Danielle pergi dari sisinya.

"Tidak, ini semua bukan salahmu. Akulah yang salah, karena tidak dapat memenuhi semua kebutuhan dan keinginan dirimu. Seharusnya, sebagai suami aku dapat mengerti keinginan dirimu. Apalagi saat ini, ada buah hati kita yang akan segera hadir di antara kita," tutur Junghwan kemudian mengecup dahi Danielle.

Danielle terkejut mendengar berita kehamilannya. "Aku hamil?" tanya Danielle dengan tidak percaya.

"Iya, kamu hamil. Ada calon anak kita di sini," jawab Junghwan yang mengusap pelan perut Danielle.

Danielle kembali teringat tentangkeadaa Wonyoung. Dia membuat Wonyoung jatuh dari tangga dan keguguran. Dia sangat menyesali perbuatan yang telah dia lakukan pada adiknya. "Junghwan? Bagaimana keadaan Wonyoung? Aku ingin menjenguknya. Aku merasa sangat bersalah kepada dirinya. Dia telah kehilangan janinnya. Pasti Wonyoung sangat membenciku saat ini," pinta Danielle pada Junghwan.

Junghwan menghela napasnya, sebelum menjelaskan keadaan Wonyoung kepada Danielle. "Wonyoung saat ini sudah berada di ruang rawat. Dia dalam kondisi pemulihan, setelah kuretase yang telah dilakukannya. Nanti, kita akan menemuinya, jika keadaan dirimu sudah membaik. Sebaiknya, kamu lebih memerhatikan kondisi dirimu terlebih dahulu, baru kemudian kita menjenguk Wonyoung," saran Junghwan kepada istrinya.

"Aku takut Junghwan. Mereka semua pasti menyalahkanku, karena memang kejadian yang menimpa Wonyoung adalah salahku. Aku sangat takut, kalau Wonyoung menjadi semakin membenci diriku. Aku adalah kakak yang sangat jahat dan buruk, aku telah melukai adikku sendiri," gumam Danielle pelan yang kemudian menangis kembali.

Junghwan mencoba untuk menenangkan Danielle, dengan menggenggam erat tangannya. "Ayo kita hadapi semua ini bersama. Aku ingin kita memulainya dengan cara yang benar. Aku akan membantumu menghadapi semuanya dengan baik," ungkap Junghwan yang menyunggingkan senyumnya.

Danielle terdiam sejenak mendengar perkataan Junghwan kemudian wanita itu mengangguk. "Aku harap masih ada maaf bagiku," harap Danielle.

***








You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 23 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Substitute Bride | (Sunghoon & Wonyoung) (HIATUS)Where stories live. Discover now