What Happened To You?

155 16 0
                                    


Wonyoung tidak membalas pesan dari Sunghoon. Dia sibuk memikirkan cara memberitahukan kejadian yang sudah menimpanya di perusahaan. Wonyoung merasa Sunghoon akan melakukan tindakan untuk membalas perilaku Minji dan dua temannya.

"Ada apa, Wonyoung? Mengapa kamu terlihat cemas, hm?" tanya Gaeul yang melihat Wonyoung terlihat tidak nyaman dalam duduknya.

"Sepertinya, suamiku akan datang, Gaeul." Wonyoung melihat dengan gelisah ke arah pintu restoran.

Seorang pria memasuki restoran, Wonyoung dan Gaeul melihat pria itu mendekati mereka. "Apa yang sudah terjadi padamu?" tanya Sunghoon yang mana pertanyaan itu membuat Wonyoung meneguk ludahnya. Tidak berani menjawab pertanyaan Sunghoon.

Sunghoon duduk tepat di samping Wonyoung, pria itu sama sekali, tidak memperdulikan kehadiran Gaeul yang duduk tepat di depan Wonyoung. "Kenapa sampai terjadi hal seperti ini?" Sunghoon menatap wajah Wonyoung dengan sangat intens.

Pria itu menangkup wajah sang istri dengan hati-hati, seolah tindakannya dapat membuat wajah Wonyoung terluka.

Wonyoung sedikit meringis. Wajahnya yang terkena tamparan dari Minji, sedikit terasa sakit. Rahang pria itu mengeras, dia akan membalas semua perbuatan orang yang telah membuat istrinya terluka.

"Aku tidak apa-apa. Kamu tidak perlu khawatir, aku dapat menyelesaikan masalah ini sendiri," jawab Wonyoung yang tidak menjelaskan dengan gamblang peristiwa sebenarnya yang telah dialaminya.

Sunghoon masih memeriksa keadaan Wonyoung, terlihat beberapa helai rambut Wonyoung yang rontok. "Apa kamu dijambak? Coba sekarang katakan padaku dengan jelas. Aku ingin kamu memberitahukan padaku langsung tanpa aku mencari tahu sendiri kejadian yang menimpamu," ucap Sunghoon dengan lembut, pria itu menggenggam tangan Wonyoung.

"Aku dituduh oleh beberapa rekan kerjaku merebutmu dari Kak Danielle," ucap Wonyoung yang melihat sekilas reaksi Sunghoon yang terkejut. "Kamu pasti menyadari media membicarakan pernikahan kita dengan berita yang tidak benar. Mereka sudah mengira, kalau semua informasi itu benar dan menuduhku, telah menggodamu hingga kita menikah," lanjut Wonyoung dengan sedikit emosi.

"Lantas, mengapa mereka melakukan perundungan padamu? Padahal mereka masih belum tahu kebenaran tentang pernikahan kita. Lagipula itu adalah privasimu, untuk apa ikut campur pada urusan orang lain?" Sunghoon yang tidak pernah bekerja sebagai karyawan tentu tidak tahu bahwa gosip yang beredar dikalangan pekerja, kerap sekali menjadi santapan hangat, karena dapat menjatuhkan posisi rekan kerja.

"Jawabannya mudah, mereka tidak menyukaiku. Itulah sebabnya aku mengalami perundungan. Belum lagi Minji yang merupakan keponakan pemilik perusahaan Kim adalah orang pertama yang merundungku," adu Wonyoung sambil melirik ke arah Gaeul yang terlihat canggung.

Gaeul melihat interaksi dua orang yang sudah menjadi suami istri di depannya. Terlihat sekali bahwa Sunghoon sangat mengkhawatirkan keadaan Wonyoung. Wanita itu berharap pernikahan yang dilakukan Wonyoung yang awalnya terpaksa akan mendapatkan sebuah kebahagiaan. Wonyoung tersenyum pada Gaeul, "Kak Sunghoon? Ini adalah sahabat baikku. Dia tadi membantuku saat Minji dan dua orang temannya merundungku. Gaeul? Pria ini adalah suamiku," ucap Wonyoung yang mengperkenalkan Sunghoon pada Gaeul.

Sunghoon menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Terima kasih telah menjadi sahabat yang baik untuk Wonyoung."

"Jadi, yang melakukan ini padamu adalah Kim Minji?" tanya Sunghoon ingin memastikan informasi yang telah dia dapatkan.

"Ya! Dia, orang yang telah melakukan semua ini ke padaku," jawab Wonyoung sambil menatap Sunghoon yang langsung mengambil ponselnya.

Sunghoon melihat kontak yang ada di ponselnya kemudian memencet tombol untuk melakukan panggilan. "Sebentar, aku menghubungi seseorang terlebih dahulu," ucap Sunghoon kepada Wonyoung yang menatapnya dengan penasaran.

Sunghoon menjauhkan dirinya agar ucapannya tidak dapat terdengar oleh Wonyoung. Dia beranjak dari tempat duduknya ke sudut restoran yang sepi. Wonyoung yang melihat tingkah laku Sunghoon langsung mengerti, bahwa apa pun yang dibicarakan pria itu di telepon, tidak boleh diketahui olehnya.

Wonyoung mengalihkan perhatiannya dengan melanjutkan obrolannya yang tertunda, dengan Gaeul. Sunghoon masih berkutat dengan panggilan ponselnya. Dia terlihat begitu serius dengan pembicaraannya.

Interaksi pasangan suami istri baru itu begitu menarik perhatian Gaeul. "Wonyoung? Apa benar, bukan kalian yang dijodohkan sebelumnya? Aku melihat interaksi kalian sangat alami layaknya pengantin baru," kata Gaeul dengan senyuman yang menggoda.

Wajah Wonyoung memerah mendengar perkataan dari Gaeul. Hal itu tidak luput dari penglihatan sahabatnya. "Tidak, bukan aku yang dijodohkan oleh Kak Sunghoon. Seperti sudah kuceritakan sebelumnya, Kak Daniellelah yang dijodohkan oleh Kak Sunghoon, lalu dia kabur bersama kekasihnya. Kak Sunghoon memintaku untuk menikah dengannya, yah seperti inilah. Kamu tahu sendiri bukan? Aku tidak pernah berhubungan dengan siapa pun itu," jelas Wonyoung panjang lebar kembali menceritakan kisah pernikahan mereka, yang bagi dirinya sangat menakjubkan.

Obrolan kedua sahabat baik itu harus kembali terhenti, saat Sunghoon menghampiri mereka. Sunghoon masih mengkhawatirkan keadaan Wonyoung. "Bagaimana kalau kita ke rumah sakit? Aku takut ada luka dalam yang kamu rasakan," usul Sunghoon pada Wonyoung, yang membuat perempuan itu menggelengkan kepalanya cepat.

"Tidak, Kak. Aku yakin tidak terjadi apa pun pada diriku. Kakak sudah makan siang atau belum?" tanya Wonyoung yang lupa menanyakan hal tersebut pada suaminya.

"Sudah, aku sudah makan siang," jawab Sunghoon sambil mengelus lembut rambut Wonyoung. "Kakak tidak kembali ke perusahaan?" tanya Wonyoung dengan perasaan heran, karena Sunghoon masih menemaninya.

"Aku tidak akan kembali ke perusahaan. Aku akan menunggu kalian selesai saja. Kita pulang bersama," jawab Sunghoon sambil menyeruput kopi yang tadi telah dipesan oleh Wonyoung, saat dia masih berkutat dengan panggilan ponselnya.

Gaeul merasa tidak perlu berlama-lama mengobrol, karena Wonyoung terlihat, membutuhkan istirahat. Dia juga merasa canggung, dengan kehadiran Sunghoon, karena itu dia berpamitan pada sepasang suami istri di depannya. "Wonyoung? Sepertinya aku harus segera pulang. Aku harus menyiapkan diriku untuk mencari pekerjaan. Seperti yang kamu tahu kita telah resign dari perusahaan Kim." ucap Gaeul dengan senyuman di wajahnya.

"Kamu dipecat? Atau resign?" Tanya Sunghoon, yang tiba-tiba tertarik dengan perkataan Gaeul.

"Tidak, aku tidak dipecat. Aku hanya mengikuti jejak Wonyoung yang mengundurkan diri. Lagi pula kontrakku memang akan habis. Jadi, sekalian saja aku mengundurkan diri, dari perusahaan yang isinya banyak orang-orang toxic," jawab Gaeul yang akan bangkit dari tempat duduknya, kemudian berpamitan pada Wonyoung dan Sunghoon.

Wonyoung tersenyum dan memeluk sahabatnya. Kemungkinan mereka akan sulit untuk bertemu, karena Wonyoung memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga. "Senang bertemu denganmu, Gaeul. Aku harap kamu segera memasukkan lamaran pekerjaan ke Perusahaan Jang," ucap Wonyoung pada sahabatnya.

"Aku juga senang mengenal dirimu, Wonyoung. Aku akan segera memasukkan lamaranku. Berbahagialah selalu, ya? Kamu pantas untuk bahagia, abaikan perkataan sumbang, yang hanya akan menghancurkan dirimu! Aku akan merindukanmu." Mata Gaeul sedikit memerah, tetapi dia tetap tersenyum. Wanita itu kemudian mengganggukkan kepala, berpamitan dengan Sunghoon, "Jaga Wonyoung untukku! Bahagiakan Wonyoung, karena dia adalah sahabat terbaikku," ucap Gaeul pada Sunghoon yang berada di sebelah Wonyoung.

"Tentu saja, aku akan selalu membuatnya bahagia," sahut Sunghoon sambil menatap Wonyoung yang tersenyum. Gaeul sedikit lega mengetahui sahabatnya mendapatkan orang yang tepat. Perempuan itu kemudian beranjak keluar dari restoran.

Selepas kepergian Gaeul, Wonyoung menanyakan tentang panggilan telepon yang dilakukan oleh Sunghoon. Dia masih penasaran dengan pembicaraan yang sepertinya tidak boleh diketahuinya itu, "Kak? Siapa yang tadi kamu hubungi?" tanya Wonyoung.

Sunghoon menyunggingkan senyumnya yang mempesona. "Besok kita akan mengadakan konferensi pers. Aku tidak ingin ada lagi orang yang menuduhmu merebut diriku dari Danielle. Aku akan membuat siapa pun menerima ganjarannya, karena telah membuat tuduhan tidak berdasar," jawab Sunghoon yang membuat Wonyoung terperangah.

***




Substitute Bride | (Sunghoon & Wonyoung) (HIATUS)Where stories live. Discover now