BAB#15

438 33 4
                                    

NEVA POV

Tidak terasa hubungan ku dan Jelza sudah memasuki dua bulan, layaknya sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta. Kami bahkan terpisah hanya saat Jelza bekerja atau aku yang berkuliah, bahkan untuk saat ini aku tinggal bersama Jelza di apartment miliknya.

Tidak seperti biasanya, malam ini dia pulang dengan wajah yang cukup pucat, mungkin karena dia kelelahan bekerja dan kurang beristirahat dengan baik. Karena merasa khawatir aku lalu mencoba mengikutinya sampai ke kamar. Kulihat kini dia sudah tidur tanpa melepaskan pakaian kantor. "Sayang, kamu sakit?" tanyaku pada Jelza, tapi tidak mendapat respon, aku lalu menutup tubuhnya dengan bedcover. Ku usap punggungnya sampai ku rasa dia sudah mulai terlelap, aku segera berdiri dengan pelan dan keluar ke arah dapur.

Aku lalu membuatkan sop sayur padanya, sambil menunggu sop ini matang. Ku putuskan untuk mandi terlebih dulu. Aku bergegas kembali ke kamar dan masuk ke kamar mandi.

Sehabis mandi aku bergegas ke luar menuju arah dapur dan menyiapkan sop yang ku masak tadi untuk Jelza makan. Mungkin dengan dia menyantap sop ini, dia akan merasa sedikit lebih baik.

Kembali masuk ke kamar, aku berjalan sambil menatap ke arahnya, tiba di samping tempat tidur, ku lihat wajahnya begitu pucat, "Sayang, ayo makan dulu" ucap ku padanya, sambil ku usap lembut kepalanya. Perlahan-lahan Jelza membuka matanya, namun sedetik kemudian dia menutup hidungnya.

Aku mengerutkan kening ku, dan mengangkat tanganku dari kepalanya, ku hirup aroma tubuhku dan ini bahkan sangat wangi. "Sayang, aku baru habis mandi loh, kok di tutup hidungnya?" Ucapku merasa keheranan dengan tindakan Jelza barusan

"Sayang, kamu pakai apa ini? Baunya tidak enak sekali" dia bangun dan segera menuju kamar mandi. Aku kembali menghirup aroma tubuhku, wanginya seperti biasa. Wangi blueberry yang ada pada sabun mandi kami. Melihat dia yang berlari ke kamar mandi, aku segera mengikutinya.

Belum aku masuk secara sempurna ke dalam, dia menatap ku dari arah cermin dan menahan ku, "Sayang jangan dekati aku" ucapnya sambil terus menutup hidungnya.

"Jel, kamu kenapa?"

"Aku gak tau tapi kepalaku sangat sakit, bahkan aku merasa mual terus-menerus, apalagi mencium aroma tubuh mu sayang"

"Aroma ini aroma sabun mandi sayang, bahkan sabun ini yang kamu belikan untuk kita, aku tidak menggunakan sabun lain" ucap ku

"Tapi aromanya membuat aku ingin muntah Nev"

Aku lalu menariknya dengan pelan masuk ke kamar dan mengambil masker dan menyerahkan masker itu pada Jelza, "Sayang gunakan ini dulu" ucapku lalu dia kemudian menggunakan masker itu.

"Apa masih tercium aroma tubuhku sayang?"

"Tidak lagi, kemari aku ingin memeluk mu"

Aku lalu memeluknya, mengusap punggung dan mencium kepalanya berulang kali. Betapa dalam rasa cintaku pada Jelza, bahkan ini mungkin tidak dapat di ukur oleh apapun. Aku melepaskan pelukan kami dan memandang ke arahnya,  "Sayang, kita makan sekarang ya"

"Apa menu hari ini?" tanya Jelza padaku,

Aku tersenyum ke arahnya, dan membawa Jelza menuju dapur. Mengingat aroma tubuhku nanti mengganggu Jelza, aku berencana mungkin harus mandi ulang. Mungkin aku akan mengganti ke sabun yang lain. Aku hanya ingin tidur dalam pelukannya, itu yang selalu kami lakukan setiap malam. Jika aku tidak mandi, maka aroma wangi dari sabun ini akan mengganggunya nanti.

Setelah dia duduk, ku ambilkan sop itu dan memberikan pada Jelza, "Nanti, habis makan sayang langsung ke kamar lagi. Aku mandi dulu" ucapku dan hendak berbalik untuk mandi,  "Tidak usah cintaku" ucap Jelza. Dia kemudian membuka masker dan menghirup lekat-lekat aroma dari sop sayur yang berada di depannya.

Soal RasaWhere stories live. Discover now