BAB#8

459 41 4
                                    

NEVA POV

Pertemuan ke dua orang tuaku dan Revi berjalan dengan baik, meskipun pada awalnya aku sedikit kaget atas kehadiran Jelza. Bahkan aku tidak sanggup membayangkan betapa hancurnya Jelza, ini semua di luar kemampuan ku. Setelah pertemuan tadi malam, aku dan Revi kembali ke kos. Tapi tentu saja ibu dan ayah sudah memberi izin untuk itu.

"Rev, ayo bangun. Antar aku ke kampus sayang" ucapku pada Revi,

"Sayang, kamu tau gak kita baru tidur subuh tadi. Aku ngantuk banget"

Karena mengingat memang aku dan Revi baru tidur, karena pergulatan panas kami, aku lalu berdiri dan masuk ke kamar mandi. Aku membersihkan seluruh tubuhku, tapi tiba di kamar mandi, air mataku terjatuh mengingat Jelza. Aku tidak tau harus meminta maaf dari mana, tapi yang pasti aku juga sakit atas apa yang dia alami.

"Nev, udah jam berapa ini?"

Mendengar teriakan Revi dari luar, aku bergegas menyelesaikan mandi ku dan keluar dari kamar mandi. Syukurnya hari ini, aku hanya memiliki satu mata kuliah saja, jadi aku tidak perlu berlama-lama di kampus nantinya.

Tidak butuh waktu lama, aku segera bergegas keluar meninggalkan Revi yang sudah kembali tidur. Ku pesan ojek online untuk berangkat ke kampus.

Tiba di kampus, aku berlari ke kelas karena sudah telat satu menit, "Loh Kal, udah selesai kuliahnya?" tanyaku pada Haikal, salah satu teman ku di kelas

"Enggak Neva cantik, gak ada dosen. Itu baru di info di grup"

Ku buka handphone dan ternyata benar. Aku lantas menepuk jidatku, "Astaga, ya sudah makasih ya Kal"

"Oke Nev, balik duluan ya"

Ku balas ucapan Haikal, dan aku juga bergegas langkahkan kaki keluar kampus. Ku putuskan untuk segera kembali ke rumah, tidak lupa juga aku memesan ojek online. Sambil menunggu jemputan ku datang, aku membuka whatsapp dari ayahku. Ternyata sekarang ayah telah mendapatkan mobil baru dari kantor. Padahal dia bekerja baru beberapa bulan saja, sungguh keluarga Jelza memiliki hati yang sangat baik.

Aku kemudian teringat pada Jelza, apakah sekarang dia telah membenci ku? Hari ini bahkan hp ku tidak ada notifikasi apa-apa dari Jelza.

"Permisi atas nama Neva?"

"Iya pak"

"Ini neng, pakai dulu helmnya" aku segera menggunakan helm dan naik ke motor. Perjalanan balik ke rumah tidak terlalu lama karena jalanan cukup lancar hari ini, dan aku bersyukur untuk itu. Tiba di rumah, aku di kagetkan dengan mobil Jelza yang terparkir depan rumah.

Ku langkahkan kaki masuk ke rumah, "Selamat siang" ucapku pada Neva dan ibu

"Tante, kalau begitu saya pamit" ucap Jelza pada ibuku

"Iya nak Jelza, terimakasih ya. hati-hati di jalannya"

Jelza berlalu di depanku begitu saja, aku sedikit terusik bahkan terasa sakit di hatiku. Selama ini, Jelza tidak seperti ini, selalu dia menyapaku. Apakah ini pertanda dia telah membenciku? Ku pandangi dia sampai mobilnya meninggalkan rumah ini,

"Nev......

"Jelza ngapain bu?" tanyaku pada ibu,

"Itu dia bawa oleh-oleh dari Bali Nev, ibunya yang minta antarkan ke sini. Ibu tuh bingung, keluarganya Jelza kok sebaik itu ya sama kita?"

"Aku juga gak tau bu. Ya sudah Neva ke kamar ya"

"Nanti malam kita di undang untuk makan malam di rumah Jelza. Jangan lupa kamu harus ikut"

Aku mengangguk pada ibu dan segera berlari masuk ke kamarku. Aku naik ke tempa tidur tanpa mengganti pakaianku, ku tutup wajahku dengan bantal sambil menangis. Apa yang telah aku lakukan pada orang setulusnya?

Soal RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang