BAB#1

1.4K 76 0
                                    

JELZA POV

"Jadi mau makan di mana?" tanya Tania

"Terserah kalau aku" jawab Kezia

"Di soal rasa aja yuk" ucap Jasmine

"Aku ikut kalian saja" ucapku

Tania, Kezia dan Jasmine. Mereka adalah sahabatku, bukan hanya sahabat tapi sudah ku anggap saudaraku. Kadang ketika kami bersama, banyak pasang mata yang terus memandang kami, bagaimana tidak? Kami selalu terlihat cantik di manapun. Tania bekerja menjadi seorang pramugari, kalau Kezia saat ini bekerja di salah satu bank swasta. Sedangkan Jasmine dia merupakan seorang model.

Dari ketiganya aku dan Jasmine yang sangat dekat. Karena kami juga tumbuh bersama dari sekolah dasar.  Dengan semua aktivitas kerja kami masing-masing, kami tetap mencari waktu untuk sekedar bertemu dan bercerita.

Aku Jezynda Elvira Vicenza, orang sering memanggil ku dengan nama Jelza, itu gabungan ketiga nama ku. Usia yang masih 23 tahun dan terbilang masih muda, menjadikan aku tidak pernah bermalas-malasan. Saat ini aku membangun karir dengan posisi general manager pada satu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.

Setelah dua jam menonton film, kini perutku terasa lapar. Dan ku pastikan sahabat-sahabatku juga pasti begitu. Kami berempat sudah seperti anak kembar, jadi ketika satu merasakan lapar maka semuanya juga begitu. Karena tidak mau berlama-lama, kami memutuskan mampir di salah satu restoran yang juga ada di dalam mall ini.

"Jadi kamu makan apa Jel?" tanya Jasmine pada ku

"Kayak biasa aja" ucapku kemudian asik memainkan game pada handphone ku

Kezia lalu menarik handphone ku dengan segera, "Kebiasaan kalau ketemu, kamu yang paling sibuk dengan ini benda"

"Maklum Zia, dia kan jomblo jadi hanya main game" ucap Tania pada ku

"Jomblo begini aku menjadi incaran dua gender" ucapku sombong pada mereka tidak lupa juga aku menjulurkan lidah pada dua manusia ini.

Sesudah memesan makanan, kami berempat sama-sama mencari tempat untuk kami duduk. Tapi sepertinya di sini cukup ramai sehingga tidak terlihat meja yang kosong.

"Permisi di sana masih kosong mbak. Mari saya antarkan" ucap wanita di depan kami, dan dia mengantarkan kami sampai di meja itu.

Mataku tidak berkedip karena kecantikannya, dia memiliki wajah yang sangat cantik. Bahkan dia bisa mendekati kata sempurna menurutku. Jantungku berdebar kencang saat mata kami sempat bertemu tadi. Warna kulit sawo matang, rambut panjang yang di kuncir, hidung yang mancung, dengan bulu mata lentik yang indah. Tapi di bagian pelipisnya ada bekas luka yang sedikit mengganggu wajahnya.

"Woe, kayak liat bidadari aja kamu Jel" ucap Tania mengagetkan ku

"Emang dia bidadari Tan, cantik banget"

"Lebih cantik aku apa dia"

"Sorry Jas, dia cantik banget" ucapku pada Jasmine

Aku lalu dilempar pakai tisu yang telah digulung, oleh ketiga sahabatku, "Kalian janjian lempar aku ya?" Ketiganya lalu mengangguk "Setan" umpat ku dan bersiap mengambil kotak tisu dan ingin melempar mereka balik.

"Permisi, ini ayam goreng bawang putihnya" tiba-tiba suara wanita itu berada tepat di samping kursiku, dengan segera aku meletakan kedua tanganku di atas meja untuk menopang daguku. Tanpa berkedip sedikit pun, aku terus menatapnya.

"Gak ada yang pesan itu mbak, salah meja kayaknya" ucap Jasmine

"Oh maaf kalau begitu mbak" dia kemudian tersenyum dan pergi

Soal RasaWhere stories live. Discover now