BAB#6

430 37 3
                                    

JELZA POV

Enam bulan berlalu, aku tetap setia berada di samping Neva. Bahkan aku berusaha untuk selalu mengantar dan menjemputnya. Seperti hari ini, aku memastikan pekerjaan ku tidak ada di kantor, dan segera menuju kampus Neva untuk menemuinya. Sekitar satu jam aku di sini, tapi tidak ada tanda-tanda kedatangan Neva.

Aku kemudian turun dari mobil dan ingin menemui Neva di dalam kampusnya, namun saat aku melangkah, mataku menangkap Neva yang sedang berjalan keluar dari gedung kampus. Segera aku masuk kembali ke mobil dan menyusulnya.

"Nev, ayo naik"

Dia masuk ke mobilku sambil tersenyum. Hubungan ku dan Neva berjalan sangat baik, tapi sebagai teman. Hubungan kami tidak mengalami peningkatan apa-apa dalam beberapa bulan belakangan ini. Aku juga tidak berani menyatakan perasaan ku padanya.

Neva sekarang sudah tidak bekerja lagi. Dia mengajukan resign dua bulan terakhir ini, karena dirinya merasa kelelahan karena harus membagi waktu kuliah dengan kerja.

"Gimana kuliah kamu?"

"Berjalan dengan baik. Aku mau ke apart kamu boleh gak?"

"Selalu deh, aku kan udah bilang kalau mau ke apart bilang aja, aku tidak pernah melarang mu"

Aku dan Neva memang terkadang menghabiskan waktu bersama di apart ku. Dia sering memasak untuk kami makan, sebaliknya aku juga kalau ada menu yang menurutku mudah. Aku yang memasak untuknya.

"Hahahahaha. Baiklah Jel"

Sampai di apart. Neva lanjut membuat makanan untuk kami makan bersama. Masakan yang sudah masak disajikan Neva di atas meja.

"Hmm enak banget masakan kamu tuh, gak pernah gagal di lidah ku"

"Siapa dulu Neva gitu"

"Hahahahaha, Nev kenapa kamu gak buka usaha saja kayak sepupu kamu?" tanyaku pada Neva

Dengan mengerutkan keningnya Neva lalu menatapku "Sepupu? Kamu tau darimana sepupu ku punya usaha? Orang sepupuku tidak ada yang buka usaha kok"

Aku menjadi bingung, lantas siapa yang hari itu meminta ku untuk mengirimkan sejumlah uang? Tapi chat itu berasal dari kontak Neva. "Jel, sepupu siapa?" Ucap Neva mengagetkan ku.

"Gak ada kok Nev, aku asal nebak aja"

"Jelza, aku tau kamu sedang berbohong padaku"

"Gak ada Nev, benar aku gak bohong"

Neva lantas berdiri dan mengambil tasnya, aku yang panik segera berlari dan menahannya. "Kok gitu sih?" Ucapku padanya, tapi dia tidak menatap ke arahku. Karena tidak ingin mencari keributan dengannya, aku kemudian mengeluarkan handphone dan mencari chat yang dikirimkan dari kontak Neva, enam bulan yang lalu. Neva menjadi terkejut, dan menangis sambil memeluk ku.

"Hey, kamu kenapa nangis?"

"Aku akan mengganti uang kamu Jel"

"Gak, apa sih kamu. Biarkan saja"

Aku tidak ingin menanyakan terlalu jauh lagi, hati ku tidak tega melihat dia menangis seperti ini. Ku usap kepalanya, dan membawanya duduk ke ruang makan.

"Selesai makan, aku boleh balik?"

"Iya boleh, aku antar ya" ucap ku pada Neva

"Aku sendiri saja Jel"

"Oke kalau itu mau kamu, aku gak akan memaksa"

***

NEVA POV

Soal RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang