6. Privasi

324 69 5
                                    

Happy Reading 📖
------------------

Perkelahian itu menemui jalan damai.

Malvin tentu hendak melaporkan Jeffrey ke polisi, akan tetapi sebelum itu terjadi agensi sudah membungkam pihak Malvin dengan uang tutup mulut yang jumlahnya sangat besar. Lagi dan lagi, Jeffrey dilindungi oleh atasan. Kalau Jeffrey tidak berada di naungan agensi besar juga keluarga kaya, dapat dipastikan Jeffrey sudah mendekam dibalik jeruji besi dan merasakan dinginnya lantai rodeo.

Alasan damai? Cukup mudah. Media merilis bahwa perkelahian yang terjadi karena kesalahpahaman antar teman semata. Jadi tidak perlu terlalu diributkan.

Pihak Jeffry akan bertanggung jawab sepenuhnya atas biaya rumah sakit Malvin.

Nasib Jeffrey sendiri?

Nama pria itu tetap melejit meskipun dengan banyaknya kontroversi. Mulai dari ketidak-profesionalannya dalam bekerja, playboy dengan skandal kencan dima-mana, dan yang terakhir kasus perkelahian kemarin.

Rasanya sehari tidak ada nama Jeffrey di headline, mungkin portal berita online akan pada bungkus.

Tidak jarang juga banyak proyek film dan iklan yang dibatalkan karena tingkah laku Jeffrey tersebut.

Saat ini sehabis diceramahi habis-habisan oleh ibunya, Jeffrey berniat kembali ke apartement untuk istirahat. Syuting yang dijadwalkan pagi ini pun dibatalkan sampai situasi kondusif kembali. Jadi Jeffrey bisa merenungi kesalahannya terlebih dahulu.

Jujur, Mama Stefania sangat malu dengan apa yang telah dilakukan putra semata wayangnya itu. Begitupun dengan sang papa yang lebih keras hendak memberikan Jeffrey pelajaran. Akan tetapi setelah mendengar alasan Jeffrey memukul Malvin, kedua orangtuanya jadi terdiam. Mereka juga tidak bisa menyalahkan Jeffrey sepenuhnya meskipun memukul adalah tindakan yang seharusnya tidak dilakukan.

Iya, Jeffrey memang hadir di dunia hiburan awalnya karena nama sang mama yang juga merupakan aktris senior papan atas pada masanya. Akan tetapi, Jeffrey bisa sampai di titik seperti sekarang karena usaha Jeffrey sendiri. Jeffrey ikut casting kesana-kemari, siang dan malam hanya agar semua mengenalnya sebagai Jeffrey yang berbakat. Bukan karena ada Alatas di belakang namanya.

Jeffrey bukan orang yang memanfaatkan ketenaran dan berlindung di ketiak sang mama. Jeffrey orang yang mandiri dan sangat bekerja keras akan passion nya di dunia entertain ini.

Jadi jelas apa yang dikatakan oleh Malvin semalam sudah melukai harga diri Jeffrey.

"Mohon maaf Mas Jonathan, kayaknya gak bisa masuk dulu ke dalam." Ucap seorang security menghentikan Jonathan dan Jeffrey sebelum mobil mereka masuk ke dalam basement.

"Loh kenapa Pak?"

"Fans nya Mas Jeffrey ada di dalam semua. Mereka nerobos masuk dari dua jam yang lalu."

Jeffrey yang duduk di kursi belakang nampak mengusap wajahnya kasar.

Apa? Sekelas gedung apartement yang mayoritas diisi oleh pejabat dan pesohor publik bisa di terobos seperti ini? Benar-benar diluar prediksi BMKG.

Dan soal privasi, bagaimana bisa mereka tahu alamat unit tempat Jeffrey tinggal? Sudah seperti stalker di Korea saja.

"Terimakasih infonya Pak."

Setelah mengucapkan salam, Jonathan membanting setir keluar dari daerah apartement.

"Gimana? Mau balik ke rumah orangtua lo gak?"

Jeffrey menggeleng. Semenjak jadi seorang artis, Jeffrey memang sudah hidup mandiri. Sesekali pria itu akan menginap kalau ada waktu luang.

Akan tetapi untuk sekarang sepertinya rumah bukan tempat yang tepat untuk menenangkan diri, meskipun rumah itu hanya ditinggali oleh orangtuanya saja.

SekuterWhere stories live. Discover now