Prolog

17 3 0
                                    

Saat menyadari bahwa kamu jatuh cinta, apa yang pertama kali hinggap di kepalamu? Apakah itu perasaan campur aduk yang tak bisa didefinisikan hanya dengan kata-kata? Bagaimana kalau aku mendeskripsikannya seperti ini: kamu mulai merasa empedumu naik ke tenggorokan hingga mulai memperingati dirimu sendiri, "Sepertinya aku akan muntah."

Perasaan mencekik itu mungkin saja karena kamu cemas dan gugup. Namun anomali lainnya adalah: kamu merasa antusias, sangat antusias hingga napasmu tercekat dan lidahmu menjadi kelu. Aku merasakannya.

Aksa membuatku mengalami semua kejadian aneh itu. Tubuhku selalu bereaksi berbeda saat berada di dekatnya. Bahkan mendengar namanya saja mampu membuatku bersemangat. Jitendra Aksa Baskara, setiap nama itu teralun dari bibir Bu Widya saat mengecek presensi di pagi hari, kepalaku praktis menoleh pada meja di sebelah kananku. Mataku berbinar hanya karena melihatnya mengangkat lengan ke atas dan mulai berkata, "Hadir."

Bagaimana seseorang bisa memberi pengaruh sedemikian besar pada orang lain? Sepertinya aku mengerti alasannya: hati. Hati manusia begitu rentan oleh emosi. Entah itu cinta, simpati, ataupun benci. Saat hati bereaksi, tubuh mengikuti. Itulah jawaban yang menjelaskan mengapa aku selalu mengikuti Aksa. Dia seperti matahari, dan aku adalah bumi yang selalu berputar mengelilinginya.

______☆______

TBC

NISKALAWhere stories live. Discover now