Namun perjalanannya harus sedikit terhambat karena gerombolan orang. Jaehyun melihat ada beberapa polisi, mobil polisi dan ambulan di tengah jalan itu. Sepertinya terjadi kecelakaan.
"Sialan!".
Jaehyun berdesis tatkala hal itu menghalangi jalannya. Dia harus cepat cepat membawa Taeyong ke rumah sakit.
Beberapa saat kemudian Jaehyun berhasil sampai di rumah sakit. Taeyong segera ditangani oleh perawat.
"Tuan, anda harus menunggu di luar!". Kata seorang perawat.
Jaehyun duduk di ruang tunggu dengan gelisah. Ia tidak ingin sesuatu terjadi pada Taeyong dan juga janinnya. Beberapa saat kemudian, beberapa perawat sedang mendorong ranjang pasien. Orang yang ada di atas ranjang itu nampak ditutupi oleh kain putih dengan darah yang begitu banyak, terlihat para perawat itu sedang panik. Jaehyun berdiri dari duduknya, melihat gerombolan perawat dan polisi itu sampai hilang di belokan lorong rumah sakit itu. Ah mungkin itu korban kecelakaan.
Jaehyun kembali duduk. Beberapa saat kemudian ponselnya bergetar. Nomor tak dikenal menelfonnya.
"Halo?".
"Apakah benar ini dengan tuan Jung Jaehyun?".
Jaehyun menoleh ke seorang berseragam polisi yang tengah berada sedikit jauh darinya. Suara diponselnya menggema, menunjukkan si penelfon sedang berada tak jauh darinya.
"Iya benar!".
Jaehyun terus memandang polisi tersebut untuk memastikan bahwa penelfonnya adalah orang itu.
"Saya dari kepolisian ingin memberikan kabar. Tuan Jung Renjun tewas diduga melakukan bunuh diri, saat ini...."
Jaehyun merasa sangat terkejut hingga perkataan polisi itu tak ia hiraukan lagi. Jaehyun segera berlari ke arah polisi itu. Jaehyun mencengkeram pundak polisi itu.
"Apa yang kau katakan? Renjun kenapa? Dimana dia?". Teriak Jaehyun.
Beberapa jam yang lalu di sebuah jembatan
"Renjun aku akan melakukannya!".
Taeyong mengatakannya dengan wajah yang serius. Renjun yang belum juga turun dari besi pagar itu menatap tak percaya, bukankah itu hal yang bagus? Jika Taeyong mati maka Jaehyun akan kembali dan selamanya menjadi miliknya.
"Kamu yakin?". Tanya Renjun.
Semilir angin sore itu menerbangkan rambut halus keduanya. Perasaan mereka saling berkecamuk dengan rasanya masing masing.
Taeyong nampak menundukkan wajahnya.
"Maafkan aku Renjun. Tapi ini tidak adil jika hanya aku yang salah!".
Taeyong menatap Renjun, kilatan mata Taeyong berubah.
"Jaehyun juga mencintaiku jadi jangan hanya menyudutkanku sebagai pihak yang bersalah. Aku dan Jaehyun saling mencintai!". Kata Taeyong dengan tatapan mata yang mengintimidasi.
Renjun menatap Taeyong tak percaya. Tadi Taeyong terlihat begitu rapuh dan terlihat sangat bodoh, namun sekarang sorot matanya menunjukkan sisi yang lain dari Taeyong.
"Apa maksudmu?". Tanya Renjun.
"Maafkan aku Renjun, tapi izinkan aku sekali saja mendapatkan apa yang kuinginkan!".
Renjun menatap tak percaya. Taeyong melirik kamera pengawas yang mungkin saja sedang merekam gerak gerik mereka.
"Renjun, aku yang akan melakukannya!".
PART 11 THE FINAL PART
Start from the beginning
