PART 9

5K 300 16
                                        

"Tell me what should I do?"

Taeyong mengerjapkan matanya, ia baru saja sadar dari pingsan. Taeyong mengernyit tatkala menyadari bahwa dirinya berada di tempat yang asing.

"Eung!".

Taeyong berusaha duduk di ranjang pasien itu. Ia melihat tangan kirinya, jarum infus menancap di sana. Ia berusaha mengingat kejadian terakhir yang ia alami.

"Renjun!".

Taeyong segera menuruni ranjang pasiennya, tatkala mengingat kejadian terakhir Renjun yang sedang tak sadarkan diri karenanya.

"Tuan Taeyong, anda mau kemana?".

Tiba tiba saja seorang dokter perempuan masuk ke kamar rawat Taeyong.

"Anda tidak boleh bangun dulu. Saya akan mengecek tekanan darah anda!".

Taeyong kembali berbaring di ranjang pasiennya.

"Tuan, anda sangat beruntung. Kedua janin anda sangatlah kuat. Tapi anda harus menjaga janin anda. Jangan berlebihan dalam melakukan aktifitas fisik!".

"Memangnya apa yang sudah terjadi dokter?". Tanya Taeyong.

"Anda sempat mengalami pendarahan. Tapi anda tenang saja janin kembar anda baik baik saja!".

Taeyong tersenyum tatkala mendengar ucapan dokter itu.

"Dokter, apakah tuan Jung Renjun juga dirawat di sini?".

Dokter tersebut nampak sedikit terkejut.

"Oh, anda mengenal suami tuan Jaehyun? Namun kandungan tuan Renjun tidak bisa kami selamatkan. Memang sejak awal kandungan tuan Renjun sangat lemah!".

Deg

"Ini salahku!". Batin Taeyong.

"Baiklah, anda harus beristirahat dan ingat pesan saya, jangan terlalu lelah!".

"Baik dokter!". Jawab Taeyong dengan senyuman tipisnya.

"Kenapa kamu jahat sekali Taeyong?". Gumam Taeyong. Butiran air mata mulai menuruni pipi cantiknya.

- Get You -

Taeyong berjalan dengan tertatih di lorong rumah sakit itu, sebelumnya ia sudah menanyakan ke bagian resepsionis dimana ruang rawat Renjun. Ternyata ruangannya tak jauh dari ruangannya, mereka berdua sama sama dirawat di kamar VIP rumah sakit itu.

Taeyong telah sampai di depan ruangan itu, Taeyong ingin mengetuk pintu itu namun ia ragi, akhirnya Taeyong membuka pintu itu secara perlahan.

Taeyong melihat dua orang sedang tertidur di atas ranjang pasien itu, Taeyong melihat Jaehyun yang sedang memeluk Renjung dengan sangat sayangnya.

Deg

Taeyong memegang dada kirinya yang terasa nyeri.

"Kenapa kamu harus merasa sakit Taeyong. Dia bukan milikmu, dia milik orang lain. Sudah sepantasnya dia melakukan itu kepada suaminya. Kamu hanyalah orang ketiga Taeyong. Kamu bukan siapa siapa baginya!".

Pikiran dan batin Taeyong serasa sedang bertengkar. Kepalanya sangat berisik dengan cacian untuk dirinya sendiri. Tanpa sadar deraian air mata di pipinya semakin deras saja turun dari netranya.

Kakinya begitu kaku untuk beranjak dari sana, tangannya seperti enggan menutup kembali pintu itu, matanya seakan menginginkan Taeyong untuk cepat tersadar, bahwa seseorang dihadapan sana bukanlah miliknya.

"Taeyong?".

Taeyong mengusap air matanya dan berbalik untuk melihat siapa orang yang memanggil namanya.

GET YOU | JAEYONG (End)Where stories live. Discover now