PART 2

7.7K 362 27
                                        

"Everyone knows you are beautiful. You're like a whirlpool, I fell into it and can't get out".

Banyak pasang mata yang menatap penuh kagum kepada Taeyong saat dia memasuki ruangan meeting. Taeyong menjadi pusat perhatian di meeting perusahaan siang itu. Mereka mengagumi visual Taeyong. Merasa diperhatikan, Taeyong hanya bisa menunduk malu.

Jaehyun yang sedang mengisi meeting hari itu merasakan hawa yang tidak enak, dia menyadari ketidaknyamanan Taeyong di sana.

"Sekian meeting kita hari ini. Selamat siang!".

Jaehyun segera mengakhiri meetingnya.

"Kamu tidak apa apa?". Tanya Jaehyun.

Taeyong mendongak untuk menatap Jaehyun, lalu mengangguk.

"Aku tidak apa apa!".

"Meeting kita sudah selesai, kamu boleh pulang lebih dulu. Mulai besok kamu bekerja penuh waktu!".

"Baik. Terima kasih tuan Jaehyun!". Taeyong berdiri sembari memberi salam.

- Get You -

Taeyong berada di lobby perusahaan sekarang, ia berniat menghubungi suaminya agar dijemput karena Taeyong benar benar tidak tahu jalan di sini.

"Hyung, bisakah hyung menjemputku?".

"Apa kau berpikir aku ini pengangguran? Usahalah sendiri dan jangan selalu merepotkanku!". Jawab Mingyu.

Telfon itu terputus sepihak oleh Mingyu. Taeyong menatap nanar layar ponselnya.

"Apa Mingyu hyung tidak bisa menjemputmu?". Tanya Jaehyun tiba tiba.

Jaehyun memperhatikan Taeyong sedari tadi, hingga ia bisa menangkap wajah kecewa Taeyong.

Taeyong menoleh ke arah Jaehyun.

"Sepertinya dia sedang sibuk. Aku akan naik taksi saja!".

"Kamu bisa tersesat, kamu warga baru di sini. Bisakah kamu menungguku sebentar aku akan mengantarkanmu!". Kata Jaehyun.

"Itu pasti akan merepotkanmu!".

"Tidak. Aku juga ingin pulang lebih dulu!".

"Baiklah!".

Satu jam kemudian, Jaehyun mengajak Taeyong pulang. Hari sudah mulai gelap dan jujur saja Taeyong sudah merasa sangat lapar.

Kruuuk

Taeyong menekan perutnya yang meraung minta diisi.

"Sungguh memalukan!". Batin Taeyong.

Jaehyun yang fokus menyetir menoleh.

"Kamu lapar?".

"Ah tidak usah dihiraukan, perutku memang seperti ini!". Jawab Taeyong.

Jaehyun bisa melihat semburat merah dipipi Taeyong, sangat cantik.

"Aku juga lapar, bagaimana kalau kita makan dulu?".

Beberapa saat kemudian Jaehyun membawa Taeyong ke sebuah cafetaria. Saat memasuki tempat itu, mata Taeyong berbinar karena di sana juga menyediakan berbagai makanan manis. Taeyong suka makanan manis.

Jaehyun bisa melihat senyuman itu, ia merasa hangat melihat Taeyong yang tersenyum.

"Jaehyun?".

Seseorang memanggil ketika melihat Jaehyun bersama lelaki lain, bukan bersama Renjun suaminya.

Seorang lelaki berperawakan kecil itu memandangi Taeyong dari atas sampai bawah, Taeyong yang mendapat pandangan seperti itu menundukkan wajahnya. Dia tidak nyaman jika seseorang menatapnya seperti itu, Taeyong tidak suka ditatap seakan seseorang itu sedang menghakiminya.

GET YOU | JAEYONG (End)Where stories live. Discover now