"Hyung, aroma parfummu sama seperti aroma yang menempel di baju Jaehyun!". Celetuk Renjun.
"Benarkah? Mungkin parfum kita sama!". Jawab Taeyong sedikit kebingungan.
"Tidak hyung, ini sudah yang kedua kalinya, Jaehyun semalam juga tidak pulang. Apakah Jaehyun selingkuh?".
"Mana mungkin seperti itu?". Jawab Taeyong.
"Aduh perutku sakit hyung!".
Renjun tiba tiba saja meremas perutnya yang sakit. Taeyong yang melihat itu panik.
"Renjun!".
Taeyong memegangi pundak Renjun yang bergetar.
"Ah sakit hyung!". Kata Renjun sambil terisak.
"Kita harus ke rumah sakit!".
Taeyong membantu Renjun untuk berdiri dari duduknya dan membawanya ke rumah sakit dengan menaiki taksi.
- Get You -
Di rumah sakit, Taeyong sedang berada di luar untuk menunggu Renjun yang sedang diperiksa, dia juga sudah menelfon Jaehyun untuk memberi kabar.
"Taeyong, ada apa dengan Renjun?". Tanya Jaehyun.
"Tiba tiba dia mengeluh perutnya sakit Jae!". Jawab Taeyong dengan wajah yang panik.
"Jangan khawatir dia pasti akan baik baik saja!". Kata Jaehyun menenangkan Taeyong.
"Jaehyun, Renjun mencurigaimu selingkuh. Itu semua gara gara aku!".
"Apa maksudmu. Aku yang menginginkanmu Taeyong!". Kata Jaehyun sambil memegangi kedua pundak Taeyong.
Taeyong menundukkan wajahnya, setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya. Taeyong merasa bersalah, tapi dekat dengan Jaehyun membuatnya merasakan cinta dan kasih sayang. Apa boleh Taeyong egois?
Jaehyun menarik tubuh kecil Taeyong dan mendekapnya. Hangat, Taeyong sangat nyaman dipelukan itu, ia merasa terlindungi.
Jaehyun menghirup rakus aroma manis rambut Taeyong. Semua, Jaehyun menggemari setiap bagian fisik Taeyong. Aromanya adalah favoritnya, memabukkan.
"Kau bisa mendengar perkataanku semalam? Aku mencintaimu!". Bisik Jaehyun.
Akhirnya kesetian Jaehyun terhadap Renjun ternodai. Ia tidak dapat menolak pesona Taeyong. Taeyong benar benar menyita perhatian Jaehyun.
Taeyong memejamkan matanya. Kenapa hatinya menghangat ketika Jaehyun mengatakannya. Apakah Taeyong boleh memiliki Jaehyun? Ah sepertinya tidak, Jaehyun milik Renjun. Anggap saja Taeyong meminjamnya, sampai kapan? Entahlah ia juga tidak tahu.
Beberapa saat kemudian, Taeyong mendorong tubuh Jaehyun ketika pintu ruang periksa itu dibuka oleh seorang dokter.
"Apa yang terjadi dengan Renjun dokter?". Tanya Taeyong.
"Hanya asam lambung. Saya akan meresepkan obat, jika tiga hari gejalanya belum menghilang tolong bawa tuan Renjun kembali untuk dilakukan observasi!".
"Apakah kami boleh masuk?". Tanya Jaehyun.
"Tentu tuan, silahkan!".
Jaehyun hendak masuk ke dalam sana, namun ia berhenti ketika tak mendapati Taeyong mengikutinya.
"Taeyong, ayo!".
Taeyong menggelengkan kepalanya. Ia tidak ingin melihat interaksi mereka berdua, mungkin akan melukai perasaannya.
"Aku kembali ke kantor saja!". Jawab Taeyong.
Taeyong berbalik dan berlari pergi dari sana. Jaehyun memandang kepergian Taeyong hingga tubuhnya hilang oleh kerumunan orang yang berada di depan sana.
