"Back to would it should be".
Jaehyun memarkirkan mobilnya di bassement apartemen Taeyong, hari ini dia benar benar memantapkan hatinya untuk menemui Taeyong. Jaehyun keluar dari mobilnya sedikit tergesa.
"Hei kau!". Panggil seseorang.
Jaehyun mencari sumber suara, Sehun nampak tergesa mengikuti langkah Jaehyun.
Sehun mendekati Jaehyun. Menepuk bahunya.
"Bagaimana kalau kita minum kopi bersama adik ipar?". Kata Sehun.
Beberapa saat kemudian Sehun dan Jaehyun sedang duduk di sebuah cafe dengan dua gelas kopi di meja. Sehun menyeruput sedikit kopinya, dia terlihat lebih santai. Berbeda dengan Jaehyun, dia merasa sedikit gusar karena ingin segera menemui Taeyong.
"Kenapa kamu terlihat tidak santai? Aku kakak iparmu jadi santai saja!".
"Bukan itu, aku ingin menemui Taeyong!".
"Dia sedang keluar, dia tidak di apartemen sekarang!". Jawab Sehun santai.
"Dimana dia?".
Sehun mengendikkan bahunya.
"Aku tidak tahu, dia bilang menemui teman!".
"Sejak kapan dia mempunyai teman?". Gumam Sehun sendirian.
Jaehyun mengerutkan dahinya tak paham.
"Jadi... Mau apa kamu bertemu dengan adikku?". Tanya Sehun.
"Pulanglah jika ingin meminta maaf!". Tambah Sehun sedikit kethus.
Jaehyun menundukkan wajahnya.
"Aku....".
Jaehyun nampak menarik dan menghembuskan nafasnya untuk meredakan detak jantungnya.
"Aku tidak ingin dia kembali ke Jepang seperti perkataanmu. Aku ingin bertanggung jawab, tapi bisakah kamu memberiku kesempatan, aku tidak bisa begitu saja meninggalkan suamiku!".
Sehun tersenyum geli mendengar perkataan Jaehyun.
"Kamu lupa? Saat usiamu 21 tahun. Kamu mungkin mengingat ayahku. Siwon Lee!".
"Siwon Lee?". Kata Jaehyun.
Sontak Jaehyun teringat ketika usianya 21 tahun. Saat itu Jaehyun baru saja memegang perusahaan ayahnya dengan terpaksa. Ia tak memiliki skil apapun dalam memegang perusahaan besar. Jaehyun terpaksa memegang kendali perusahaan karena ayahnya yang tiba tiba jatuh sakit dan harus dirawat di ICU. Kesehatan ayah Jaehyun terus mengalami penurunan.
Saat itu perusahaan ayahnya hampir saja collapse, krisis terjadi di perusahaan itu. Hingga seorang lelaki seumuran ayahnya, tiba tiba saja datang ke perusahaan Jaehyun.
7 tahun yang lalu.
Jaehyun sedang merasa frustasi sekarang. Perusahaan milik ayahnya akan jatuh bangkrut jika tidak segera diselamatkan. Sedangkan Jaehyun yang belum menyelesaikan kuliahnya, memang tak memiliki keahlian untuk memimpin perusahaan ayahnya. Tidak mungkin kan Jaehyun membiarkan perusahaan itu jatuh kepada orang lain. Perusahaan itu didirikan susah payah oleh ayahnya sendiri.
"Tuan Jaehyun, tuan Siwon ingin bertemu dengan anda!". Kata sekertaris perempuan kepada Jaehyun.
"Tuan Siwon?". Jaehyun mengernyit, karena dia benar benar tidak tahu siapa Siwon Siwon itu.
Beberapa saat kemudian. Seorang lelaki seumuran ayahnya masuk ke dalam ruangan Jaehyun bersama dengan satu lelaki lainnya, sepertinya dia adalah ajudan Siwon Siwon itu.
