"We're able to be just you and me within these walls".
Taeyong mnyempatkan dirinya untuk mampir ke toko dekat dengan kantornya untuk membeli susu. Perutnya tidak bisa diajak kompromi, perutnya akan mual jika ia makan nasi, maka dari itu pagi ini Taeyong berniat untuk sarapan mujigae saja. Taeyong berjinjit untuk dapat meraih susu yang berada di rak atas itu. Lagipula konyol juga sih susu harus ya ditaruh di rak paling atas, kan kasihan Taeyong yang mungil itu.
Tiba tiba saja sebuah tangan meraih susu tersebut dan memberikannya kepada Taeyong. Taeyong sepertinya pernah melihat lelaki tinggi itu.
"Johnny. Kau lupa denganku?". Kata Johnny saat menyadari tatapan bertanya Taeyong.
"Terimakasih Johnny!".
"Kamu harus sarapan, susu saja tidak cukup untuk mengisi energimu!".
"Perutku sedang tidak enak, jadi aku minum susu saja!".
"Baiklah, jaga dirimu!".
Johnny mengusak rambut Taeyong. Hei, apakah Johnny tertarik pada Taeyong, tentu jawabannya adalah iya, hanya saja dia sudah memiliki Ten. Lagi pula Yaeulyong terlihat begitu menggemaskan.
- Get You -
Jaehyun sedikit terkejut dengan kehadiran Johnny yang tiba tiba saja. Johnny dengan tidak sopannya masuk begitu saja ke ruangan Jaehyun tanpa mengetuk pintunya.
"Kau tidak bisa mengetuk pintu?". Kata Jaehyun kethus.
Johnny dengan santainya menyedot minuman kemasannya sambil mendudukkan pantatnya di meja kerja Jaehyun.
"Kau kemana saja? Tak ada niatan meminta maaf kepada Eunwo? Lagi pula kenapa kau harus semarah itu? Dia hanya karyawan BIASA kan?". Johnny menegaskan kata biasa kepada Jaehyun.
"Dia suami kakak Renjun!". Jawab Jaehyun datar.
"Suami kakak Renjun? Tapi apakah harus malam itu kau membawanya ke hotel?".
Jaehyun terkejut dengan pernyataan Johnny. Darimana Johnny tahu hal itu.
"Kau mengikutiku?". Kata Jaehyun tak terima.
"Sahabat mana yang akan membiarkan sahabatnya pergi begitu saja dalam keadaan emosi, aku tidak mau terjadi sesuatu padamu!". Jawab Johnny.
Jaehyun memalingkan wajahnya, enggan menatap Johnny.
"Bukankah aku sudah memperingatkanmu untuk menjauhinya jika tidak mau kesetiaanmu pada Renjun ternodai?".
"Apa maksudmu Johnny?".
"Come on man, semua dominan menyadari daya tarik Taeyong, tak akan ada yang bisa menolak pesonanya termasuk diriku dan Eunwo!".
"Malam itu seseorang memberinya obat perangsang!". Kata Jaehyun dengan emosi.
"Oh pantas saja kamu tidak mau kehilangan kesempatan. Jika kamu tak tertarik padanya. Harusnya kamu pulangkan dia ke rumahnya dan biarkan suaminya yang mengatasinya!".
"Apa sebenarnya yang ingin kamu katakan?". Tanya Jaehyun yang sudah muak dengan perkataan Johnny
"Aku hanya ingin mengatakan kamu sudah tersesat di dalam pusaran pesonanya! Apakah sekarang kamu sedang merasa kebingungan?".
Jaehyun terdiam. Ia tak memiliki jawaban atas perkataan Johnny.
Johnny mengeluarkan sebuah undangan dari balik jasnya dan menyodorkannya ke Jaehyun.
"Invitation pembukaan Seo Hotel. Jangan lupa datang! Aku pergi dulu!".
Beberapa saat kemudian Johnny keluar dari ruangan Jaehyun, di depan ia melihat Taeyong sedang berjalan ke arahnya membawa sebuah berkas. Johnny tersenyum.
