Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, kini tiba saatnya mendengarkan keterangan dari dokter Fahri, sebelumnya mereka juga harus menunggu belasan menit untuk mengetahui hasil pemeriksaan darah milik Rayyan.

Suasana tegang menyelimuti mereka bertiga, apa lagi saat kedua anak kembar itu melihat raut wajah dokter Fahri yang seperti menunjukkan ekspresi sedih.

"Bagaimana hasilnya dok?, tidak ada sesuatu yang serius kan dok?" Tanya Zayyan penuh selidik, pasalnya jantungnya juga dua kali lebih cepat saat berdetak menanti penjelasan dari dokter Fahri.

Dokter Fahri menghela nafasnya perlahan, perasaanya terasa campur aduk, apa lagi selama beberapa tahun ini, dirinya lah yang menangani Rayyan.

".... buruk!, kenapa bisa seperti ini Ray?, bukankah dokter telah memberi tahumu bahwa kamu harus selalu menjaga kondisi fisik dan psikismu?" Tanya dokter Fahri dengan suara lirih.

Rayyan tersenyum, lantas berucap, "aku sudah berusaha semampuku dok, jika hasilnya seperti ini.... tak apa, mungkin ini semua sudah menjadi garis takdirku." Tulusnya.

Zayyan memandang wajah sang kembaran yang tengah berbicara, jika seperti ini, berarti dirinya juga gagal salam menjaga sang adik, padahal adiknya tidak pernah menghilang dari jangkauan matanya.

"Oh... iya dok, aku mau menanyakan sesuatu!" Pekik Rayyan saat mengingat sesuatu yang memang beberapa hari ini selalu mengganggunya.

"Apa itu? Katakan!" Saut dokter Fahri cepat.

"Belakangan ini kepalaku selalu terasa pusing, dan juga aku beberapa kali mengalami mimisan dan pingsan, apakah ada sesuatu?" Jelas Rayyan di akhiri pertanyaan di akhir.

Zayyan terdiam, kenapa adiknya ini merahasiakan hal seperti ini seorang diri?, apa lagi dirinya yang selalu setiap saat berada di dekat sang adik.

"Kenapa aku tidak tahu Ray?" Tanya Zayyan sedikit kecewa.

"Bu bukan seperti itu kak, a aku hanya tidak ingin mengganggu waktu istirahatmu, lagi pula kejadian itu terjadi saat tengah malam.... dan aku tidak ingin merepotkan kalian." Jelas Rayyan dengan kepala menunduk, tidak berani menatap sang kakak.

Zayyan menghela nafasnya lelah, kenapa kepala milik sang adik selalu di kelilingi dengan pikiran negatif, padahal adiknya itu bisa saja meminta tolong, tidak ada yang akan di repotkan jika itu menyangkut tentang keluarga.

"Hah... baiklah, tapi berjanjilah pada kakak, setelah ini kamu tidak akan mengulanginya lagi!" Ucap Zayyan mutlak pada sang adik, Rayyan hanya mengangguk mengiyakan ucapan sang kakak.

"Baiklah... sekarang giliran dokter.." sanggah dokter Fahri, si kembar dengan cepat mengalihkan fokusnya.

"Itu biasa terjadi pada penderita sepertimu Ray, tapi ingat ini, jika gejalanya lebih sering terjadi, segeralah lakukan pemeriksaan, mengerti?" Peringat dokter Fahri.

Mereka berdua mengangguk, setelahnya, mereka membicarakan beberapa hal lagi, selang beberapa menit berlalu, mereka memutuskan untuk kembali ke mansion untuk beristirahat.

Sebelumnya mereka ingin pergi ke sebuah taman untuk melakukan jalan-jalan kecil di sana, namun saat dalam perjalanan menuju ke tempat tujuan, Rayyan telah terlelap di samping sang kakak dengan kepala yang menyender di bahu bidang milik Zayyan, alhasil mereka tidak jadi ketaman dan memutar arah untuk kembali ke mansion.

Tangan Zayyan mengusap pucuk kepala sang adik, rasanya ringan seperti tidak ada beban yang bertengger di pundaknya, padahal di sana adiknya tengah menyenderkan kepalanya.

"Semoga lekas sembuh Ray, maaf sebelumnya aku terlalu menuruti egoku sendiri." Ucap Zayyan pelan.

Tanpa Zayyan sadari, air mata keluar dari kelopak mata miliknya, rasanya begitu menyesakkan sehingga nafasnya terasa tertahan.






I'm back yedeulra......

Vote and coment juseyo.......

Vote and coment juseyo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Niat hati pengen ganti sampul, tapi masih bingung mikirin abs mana yg harus aku pajang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Niat hati pengen ganti sampul, tapi masih bingung mikirin abs mana yg harus aku pajang.....😭

Sekalian mau curhat, aku udh punya alur cerita baru.... tapi bingung mau buat nama.....
Saranin nama-nama orang kerajaan dong.... yang banyak juga nggk apa-apa kok, tapi cowok😚😅

the twins sick figure (END) Where stories live. Discover now