•>Prolog

92 5 1
                                    

Semoga suka dengan ceritaku yaa!! Vote dulu baru baca!

Aku harap kalian bisa berkomentar dengan baik dan sopan.

TETEP KAWAL CERITA INI SAMPAI TAMAT YA TEMAN-TEMAN❣️

TETEP KAWAL CERITA INI SAMPAI TAMAT YA TEMAN-TEMAN❣️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

" Ini persyaratan yang harus kamu lengkapi untuk sekolah di Achipilago!" Ujar pria paruh baya tersebut terdengar tegas dan tak ingin dibantah.

Senja menatap Daddy-nya dengan sorot tidak percaya, ketika Daddy-nya menyodorkan sebuah kertas berisi persyaratan masuk Achipilago high school salah satu sekolah musik terbaik di Indonesia.

" Jadi Daddy nyuruh Senja balik ke indo cuma buat sekolah disana? Dari awal Senja udah bilang kalo Senja nggak mau sekolah disana!"

" Berani kamu menentang Daddy!"

" Apa karena kakak kamu, kamu tidak mau bersekolah disana?" Tanya sang Mommy yang tak lain adalah penyanyi terkenal atau bisa dibilang ratu diva Indonesia.

" Iya! Karena disana menyimpan kenangan pahit buat kakak" balasnya

Baik Steven maupun Qiana sama-sama menatap putri bungsu mereka dengan pandangan nanar. Kematian anak kedua mereka begitu meninggalkan luka yang mendalam bagi putri bungsunya yang memang sangat dekat dengan Jingga yang tak lain adalah kakak kedua Senja yang hanya selisih satu tahun.

Selama ini Senja memang tinggal di Swiss bersama Oma dan Opanya serta sang Abang yang memang memilih berkuliah disana dibanding di negaranya sendiri. Senja sangat menyayangi Jingga keduanya sering bertukar cerita meskipun tidak tinggal bersama dan mendapat berita mengenai kematian sang kakak satu setengah tahun yang lalu akibat bunuh diri itu sangat membuat hati gadis itu teriris.

" Justru karena itu Daddy minta kamu pindah kesana, tujuan utamanya ya untuk mengungkap kebenaran atas kematian kakak kamu karena Daddy yakin dia nggak mungkin bunuh diri pasti ada faktor lain! Jingga adalah anak yang pintar dan penurut tidak mungkin pikiran dia sedangkal itu untuk mengakhiri hidupnya"

" Kenapa harus Senja? Kalian tau kan aku paling benci sama dunia musik"

Qiana dan Steven tau bahwa putrinya itu memiliki trauma yang mendalam dengan dunia musik, meskipun dianugerahi suara emas seperti sang ibu tapi Senja lebih suka menulis puisi serta melukis ketimbang bermain alat musik dan juga bernyanyi. Terlahir dari keluarga musisi ia tak berniat untuk mengikuti jejak kedua orangtuanya sangat berbanding terbalik dengan kedua saudaranya yang juga terjun di dunia musik apalagi Jingga yang memiliki mimpi menjadi seperti sang ibu yaitu seorang diva namun sayang mimpinya pupus bersamaan dengan kepergiannya dari dunia ini.

" Kapan kamu sadar Senja! Kamu itu terlahir dari keluarga musisi jadi sudah sepantasnya kamu mengikuti jejak kami seperti para saudara-saudara kamu yang lain!"

" Daripada kamu habisin waktu kamu untuk gambar-gambar nggak jelas mending buat latihan main alat musik, ingat Daddy kamu itu pemilik label musik terbesar di negara ini dan Mommy kamu adalah seorang ratu diva!"

Senja memutar bola matanya malas, kedua orangtuanya itu memang selalu membahas hal yang sama dan selalu memaksanya untuk meningkatkan hobby melukisnya.

" Menjadi seorang pelukis itu nggak akan dipandang orang-orang Senja!"

" Senja nggak butuh dipandang atau disanjung orang-orang Senja-"

" Daddy akan tetap masukin kamu ke Archipilago! Mau tidak mau kamu harus sekolah disana, Daddy tidak menerima bantahan!"

" Tap-"

" Ini permintaan Daddy Senja, selama ini Daddy nggak pernah minta apapun dari kamu dan sekarang Daddy minta kamu sekolah di Archipilago!" Tegas Steven

Senja menatap kedua orangtuanya dengan sorot kekecewaan, ia ingin menolak untuk bersekolah disana tapi disisi lain ia juga ingin menyelidiki kasus kematian sang kakak.

🌺🌺🌺

" Nggak!" Tekan cowok dengan kemeja kotak-kotak merah itu dengan tegas. Dia bahkan menatap nyalang sosok gadis yang duduk didepannya.

" Ayo lah Boo, ini cuma sementara kamu cuma perlu pura-pura nggak kenal aku saat di sekolah nanti" Bujuk seorang gadis yang tak lain adalah Senja.

" Gue kurang nurut apa sih selama ini sama Lo?! Semua keinginan Lo gue turutin, Lo minta kita backstreet dari keluarga dan orang-orang oke lah nggak masalah bahkan gue relain Lo terima perjodohan yang bokap Lo atur ama anak rekan bisnisnya yang bajingan itu! Dan sekarang disaat Lo udah netap di Indonesia bahkan bakal satu sekolah sama gue Lo minta gue buat pura-pura nggak kenal sama Lo? Lo gila?!" Tolak laki-laki itu.

Bagaimana dia tidak marah? selama menjalanin hubungan mereka sudah backstreet dari keluarga mereka karena ayah dari gadisnya sudah menjodohkannya dengan laki-laki pilihannya, meski begitu mereka masih bisa bertahan sampai saat ini. Dan kini lagi-lagi gadisnya meminta permintaan yang sangat sulit dia lakukan.

" Please Bee, jangan paksa gue buat lakuin itu gue nggak bisa! gue nggak mau cowok-cowok disana pada kegatelan sama Lo gara-gara mikir Lo jomblo"

" Ini misi yang mau gue jalanin selama sekolah disana Boo, kalo semua tau hubungan kita bisa gagal sebelum dimulai"

" Lo belum tau kalo Archipilago menganut sistem rimba? Gue cuma takut Lo jadi korban bully gara-gara anak baru"

" Tenang aja, Lo lupa pacar Lo ini jago akting bahkan gue udah rencana bakal jadi sosok yang lemah didepan mereka, gue nggak bakal nunjukin sifat asli gue"

" Lo emang cewek gila! Dan sialnya itu yang bikin gue tergila-gila sama Lo dasar psikopat"

" Hei! Lo lebih psikopat dari gue ya!"

Laki-laki itu tertawa kecil lalu mengacak rambut Senja hingga membuat empunya semakin geram.

" Rambut gue berantakan bego!" Senja menyentak tangan kekar yang masih bertengger diatas kepalanya itu lalu kembali menatap sosok laki-laki dihadapannya dengan serius."Jadi gimana? Mau kan?"

" Ok! Ini yang terakhir kali gue ikutin permainan Lo"

Senja tersenyum manis lalu mengecup singkat pipi kanan sang kekasih."Ouhh... thank you my boo jadi makin Sayang deh"

" Pipi aja nih yang dapet? Bibirnya enggak"

" Nggak mau! Lo abis ngerokok"

Cowok itu berdecak, alasan yang sama yang selalu Senja berikan saat dirinya minta lebih. Ya dia sangat paham betul bahwa gadis itu memang tidak menyukai bau asap rokok.










































































***
Cerita ini sebenarnya udah lama ada di draft tapi baru sempet publish saat ini. Semoga kalian suka yaa

LANJUT NGGAK NIHH???

DANGEROUS BROTHERS!!Where stories live. Discover now