chapter 18

2.1K 105 2
                                    

𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆 :)


Satu minggu telah berlalu, Hanum pun sudah sembuh dan bersiap untuk ke mansion Kenan, dia sudah dijemput oleh anak buah Kenan, Feri namanya. Hera pun sudah selesai membersihkan baju ibunya.

Tidak lama mereka pun sampai di kediaman Kenan, mereka sedikit melongo melihat bangunan yang ada di depannya, sangat besar dan indah sekali.

Feri menjelaskan tugas² yang akan mereka kerjakan, dan Feri juga menjelaskan jika Hera bisa masuk ke sekolah milik Kenan yang tidak begitu jauh dari mansion.

Setelah menjelaskan itu semua Feri menunjukan kamar yang akan di tempati oleh Hanum dan Hera.

"Bun, bahkan kamar ini lebih besar dari 2 kamar di rumah kita," ujar Hera.

"Iya nak, kita harus berterima kasih kepada tuan Kenan atas kemurahan hatinya," jawab Hanum sambil memasukkan  bajunya ke dalam lemari pakaian.

Sesudah itu Hera dan Hanum membantu di dapur dan berkenalan dengan beberapa pelayan disana.

***

"Mas, aku izin mau mengunjungi ayah yaa nanti siang, aku kangen ayah," pamit Elina yang sedang memasangkan dasi Axel.

"Iya sayang, berangkat sama supir ingat, jangan menyetir sendiri." Axel mengecup dahi Elina dan menggandeng tangan istrinya itu dan turun kebawah.

Mereka berdua memulai sarapan dan setelah itu Axel berangkat bekerja sedangkan Elina bersiap untuk ke rumah Ayahnya.

Elina ingat hari ini Kenan akan pulang lebih awal karena gak enak badan, dan tentu saja Kenan akan menelepon Elina tapi Elina dulu tidak perduli dan menyuruh Celin sepupu tidak tau diri itu untuk melihat keadaan Ayahnya, Celin pun mengambil kalung dari papanya yang harusnya untuknya, Elina tidak akan membiarkan Celin merebut apapun dari dirinya sekarang.

"Silla aku keluar dulu, jangan masak makan siang untukku aku akan makan siang di rumah ayah, aku juga sudah izin kepada Axel," ujar Elina kepada Silla.

"Eh sebelum aku berangkat buatkan aku jus alpukat tolong," ujar Elina.

"Baik nyonya," ujar Silla langsung membuatkan juss alpukan untuk Elina.

Setelah jus nya jadi Elina membawa tumblernya  ke garasi  dan langsung masuk kedalam mobil, supir sudah menunggu dari tadi.

Sesampainya di tujuan Elina langsung masuk ke ruang tamu dan melihat ayahnya sedang bersandar di sofa.

"Ayahhh," ujar Elina berlari kearah ayahnya lalu memeluknya.

"Dek, kok tiba-tiba disini?" tanya Kenan keheranan.

"Aku rindu ayah mangkanya aku izin kepada Axel untuk kesini," jawab Elina lalu meminum jus yang dia bawa.

"Sejak kapan kamu juga jus alpukat dek?" tanya Kenan.

"Gak tau ayah, tapi ini sangat enakk aku selalu minum ini beberapa hari ini," jawab Elina.

Kenan keheranan karena dia tau putrinya tidak terlalu menyukai buah atau apapun yang berbau alpukat, durian, dan jambu.

"Ayah sudah makan?" tanya Elina yang menyadarkan Kenan dari lamunannya.

"Belum, kamu juga belum makan kan? ayo kita makan," Kenan menuntun anaknya untuk duduk di meja makan.

Beberapa pelayan menyiapkan makanan diatas meja makan, tapi ada dua orang yang Elina merasa asing dengan dua pelayan itu.

"Kalian baru disini?" tanya Elina kepada Hanum.

"Iya nona kami berdua baru bekerja hari ini," jawab Hanum.

Sedangkan Elina keheranan dengan mereka berdua, seingatnya di kehidupan pertamanya tidak ada mereka berdua, atau beberapa hal telah berubah semenjak dia mengulang waktu?

Tbc

Assalamu'alaikum apa kabar?

Jangan lupa vote and comment yaa

see you next chapter

Elina's Second Life Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora