chapter 6

11.8K 577 1
                                    

Happy Reading :)

Elina sekarang sudah dipindahkan keruang rawat dan kemungkinan sadar besok pagi, Lexi sudah mengkabari keluarganya kalau Elina masuk rumah sakit dan akan datang besok pagi.

Axel sedang berada disamping tempat bankar dan memegang tangan Elina, Dia sedang berusaha menahan amarah karena penjelasan dokter tadi, Elina demam karena kejadian dikolam renang tadi siang jika saja Celin bukan sepupu kesayangan Elian dia sudah menghabisi Celin saat itu juga.  Axel sudah meminta Lexi untuk pulang dan supaya Axel saja yang menjaga Elina.

Karena merasa ngantuk dan kelelahan Axel tertidur dengan bertumpu tangan Elina.

Keesokan paginya 

Elina sudah sadar tapi dia tidak berani bergerak karena tangannya digunakan Axel bertumpu, dia tau suaminya pasti menjaganya semalaman pasti capek banget. satu jam kemudian Axel bangun dan melihat istrinya sadar.

"Eh, kamu sudah sadar Sayang?" tanya Axel.

Elina manjawab dengan mengangguk, kebetulan suster membawakan sarapan untuk Elina. 

"Mau bubur ayam aja," ujar Elina.

"Makan ini dulu ya Sayang, setelah itu aku beliin bubur ayam," jawab Axel.

Elina mengangguk, Axel pun menyuapi Elina dengan telaten.

"Udah kenyang gak mau bubur ayam," ujar Elina.

"Terus maunya apa Sayang?" tanya Axel.

"Mau pulang," jawab Elina.

"Gak boleh." bukan Axel yang menjawab tapi Kenan yang baru sampai dan mendengar anaknya ingin pulang.

"Ishh papa," sebaliknya Elina sambil cemberut.

"Gemes banget sih." Nando mengacak-acak rambut Elina.

"Berantakan Abang," ujar Elina menatap tajam Nando, tapi malah terkesan lucu.

"Sejak kapan sih kamu gemes gini," ujar Kenan.

Elina menjawabnya dengan senyuman manisnya.

"Ngantuk," ujar Elina.

Axel yang disebelah istrinya mengusap-usap rambut istrinya supaya cepat tidur.

Suasana ruang rawat menjadi dingin dengan tatapan tajam Kenan, Lexi, Nando, dan Axel.

"Mau kita apakan gadis itu?" tanya Nando.

"Jika saja dia bukan sepupu kesayangan Elina sudah ku bunuh dari kemarin," jawab Axel.

"Kita beri dia satu kesempatan lagi jika dia membuat putriku terluka lagi kalian boleh melakukan apa saja pada dia," ujar Axel.

Gadis yang mereka maksud adalah Celin.

"Kau pulang dulu Xel, bersih bersih dan ganti baju," ucap Kenan.

"Baik Pa, aku titip Elina dulu," jawab Axel.

Axel mengendarai mobil menuju mansionnya dengan kecepatan diatas rata-rata karena tidak mau meninggalkan Elina terlalu lama.

Sesampainya di Mansion Axel menyuruh maid untuk memasakkan Elina sup ayam karena Elina sangat menyukai makanan itu dan meminta beberapa makanan lainnya untuk Elina.

Axel sudah selesai mandi  dia hanya memakai celana panjang dan kaos, lalu berangkat lagi ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit dia melihat Kenan sedang berbincang dengan Elina.

"Sayang, aku bawain sup ayam," ujar Axel.

"Wahh, mau," jawab Elina dengan mata berbinar.

"Biar papa saja yang menyuapi kamu makan sarapanmu," ujar Kenan kepada Axel.

Axel menurut saja kepada papa mertuanya itu, dia duduk di sofa sambil memakan sandwich  yang sudah dibuatkan maid.

Dari 6 potong sandwich  Axel memakan 4 tinggal 2 potong, Axel sudah kekenyangan.

"Mau sandwich juga, tapi aku udah makan banyak," ujar Elina sambil cemberut.

"Tidak papa Sayang, kamu memang harus makan banyak supaya badanmu tidak seringan kapas," jawab Axel.

Axel memberikan 2 potong sandwich kepada Elina.

"Kenyang sekali," ujar Elina.

"Sekarang kamu tidur supaya cepat sembuh," ujar Kenan.

Elina menurut saja karena dia juga sebenarnya ngantuk.

Tbc

Jangan lupa vote and coment ya

Elina's Second Life Where stories live. Discover now