"Bangunlah Jaehyun kita perlu berbicara!". Kata Yunho tegas.
- Get You -
Yunho menghembuskan nafasnya kasar.
"Aku memang kecewa padamu Jaehyun, kau tidak bisa menjaga anakku!".
Jaehyun menundukkan kepalanya enggan menatap mata ayah mertuanya itu.
"Maafkan aku appa, aku buruk!". Kata Jaehyun lirih.
"Tapi aneh, aku bahkan tidak bisa kecewa ataupun marah kepada Taeyong!".
Yunho terdiam sebentar.
"Aku selalu berharap Taeyong bisa bahagia dengan ayah janin kembar yang sedang dikandungnya, tapi sangat mengejutkan ketika aku tahu ayahnya adalah kamu! Aku merasa bersalah kepadanya karena telah memaksa Mingyu untuk menikahinya, aku sangat kecewa ketika mengetahui bahwa Mingyu tak pernah mencintai dan memperlakukan Taeyong dengan buruk. Taeyong begitu mirip dengan mendiang suamiku. Aku merasa melihat Jaejoong ketika melihat Taeyong! Jaehyun, lalu bagaimana? Bagaimana dengan Taeyong dan janinmu itu? Lalu bagaimana juga dengan anakku sendiri? Taeyong begitu menyita perhatianku, meskipun dia orang lain bagiku tapi aku tidak bisa merasakan marah kepadanya!".
Yunho menyeka air matanya. Jaehyun terdiam, Ia tidak menyangka jika perbuatannya sedemikian rupa pengaruhnya terhadap semua orang.
"Apa yang akan kamu lakukan Jaehyun? Renjun sudah kehilangan janinnya, kamu hanya memiliki janin kembar dari Taeyong sekarang? Apa yang akan kamu lakukan? Kamu tidak akan bisa memiliki keduanya. Jadi pilihlah Jaehyun!". Kata Yunho.
Jaehyun menatap Yunho tak percaya. Yunho menatap balik Jaehyun yang sedang menatap tak percaya padanya.
"Kenapa huh? Kamu tidak bisa memilih? Kalau begitu aku akan memilihkannya untukmu Jaehyun! Taeyong, nikahilah dan bahagiakan dia. Aku akan membawa Renjun ke LA!".
"Tapi appa?".
Jaehyun begitu terkejut mendengar hal itu dari Yunho.
"Aku bisa melihat kamu begitu mencintai Taeyong Jaehyun. Jaga dia jangan pernah menyakitinya!".
Yunho berdiri dari duduknya, mengusap jejak air matanya lalu pergi dari sana. Mereka tak menyadari jika sedari tadi seseorang tak jauh di sana mendengar percakapan itu. Renjun mengepalkan tangannya, bagaimana mungkin bisa ayahnya seperti itu? Renjun merasa sangat sakit hati.
- Get You -
Renjun berlari kembali ke kamar inapnya sambil mendorong tiang infusnya. Air matanya mengalir begitu deras. Ia begitu kecewa terhadap ayahnya, sebegitu sayangnyakah dia dengan Taeyong hanya karena wajah yang terlampau mirip dengan mendiang ibunya.
Renjun membuka kasar pintu kamar inapnya.
"Renjun?".
Mingyu yang berada di dalam kamar itu terkejut tatkala mendapati adiknya datang dengan air mata yang berlinang.
"Hyung!".
Renjun menubruk tubuh Mingyu. Renjun memeluk erat tubuh kakaknya itu. Dia begitu sakit, sangat menyakitkan.
"Ada apa denganmu? Siapa yang berani menyakitimu lagi? Jaehyun?". Tanya Mingyu sambil mengusap sayang rambut adiknya itu.
"Appa, dia ingin membawaku ke LA. Dia akan menjauhkanku dengan Jaehyun!". Jawab Renjun sambil sesengguhkan.
Mingyu terkejut bukan kepalang mendengar perkataan adiknya itu. Mingyu menjauhkan tubuh Renjun dengan mendorong mundur pundaknya. Mingyu ingin mencari sebuah kebenaran di sorot mata Renjun yang sayu karena air mata itu.
PART 9
Start from the beginning
