PARK 09 : BUNDA SHAN

Mulai dari awal
                                    

"Gue sama Flora udah ngajak Zee pulang, tapi dia nyuruh kita pulang duluan! Lo juga brengsek! Sampai sekarang lo juga gak berani 'kan, buat minta maaf ke keluarga Zee. Lo bilang lo mau cari keberadaan orang tuanya. Tapi nyatanya apa? Lo malah menghindar dan gak mau cari tau siapa orang tuanya Zee."

Aldo sontak terdiam setelah mendengar perkataan Farell. Itu memang benar. Bahkan ia tidak tahu siapa orang tua Zee. Ia tidak tahu siapa laki-laki yang pernah datang dan protes pada pihak sekolah. Semua murid seketika dibuat bungkam tentang kematian gadis itu, hingga akhirnya kasus di cap sebagai kasus bunuh diri.

"Sekarang semuanya udah berlalu, kita gak perlu salah-salahan. Kita juga gak tau semuanya akan jadi kayak gini. Gue juga gak mau diantara kita akan jadi korban lagi. Intinya kita harus saling menjaga," ucap Flora sembari menenangkan Farell. Gadis itu mendongak menatap Farell yang tampak kesal saat ini. Pandangan cowok itu masih lekat pada Aldo, keduanya terlihat saling tatap-tatapan.

"Bener, Flo. Gue setuju," sahut Olla cepat.

Suasana hening beberapa detik, hanya terdengar suara angin di atas rooftop itu. Olla menunduk menendang kerikil di bawah kakinya.

''Minta maaf, Aldo,'' ucap Ashel terdengar pelan, ia menatap wajah samping cowok itu. Aldo pun menoleh pada Ashel lalu kembali menatap Farell dan Flora.

"Gue minta maaf," ucap Aldo tertuju pada Farell, namun cowok itu hanya diam dan tidak membalas. "Flo, gue minta maaf," lanjutnya yang langsung dapat anggukan dari Flora. "Gapapa, Do."

Tertt... tertt...

Ponsel bergetar, menandakan suara telpon masuk. Deringan itu terdengar dari ponsel Aldo, ia segera mengambil ponselnya yang ada di dalam saku lalu melihat layar ponsel itu. "Chika, nelpon."

Pandangan Olla terangkat, yang lainnya ikut melihat Aldo yang memegangi ponselnya. "Spikerin, Do," pinta Olla.

Aldo mengangkat telpon itu lalu menyepikerkannya agar teman-temannya juga bisa mendengar.

"Hallo, Chik?" ucap Aldo lalu menunggu sahutan dari dalam telpon.

"Gue Christy."

"Christy? Lo udah sadar?" tanyanya yang langsung dapat deheman dari gadis itu.

"Do, plis jangan kasi tau yang lain kalo gue sama Chika masuk rumah sakit."

Flora yang mendengar itu seketika merasa kesal. "Emang kenapa?!" Flora langsung mengambil ponsel Aldo. "Lo bener-bener, ya! Kita ini temen. Jangan apa-apa di rahasiain! Kita udah tau semuanya dari Aldo!"

Dari sebrang sana, Christy menjauhkan ponsel itu yang ada di telingannya karena mendengar suara Flora yang memekik.

"Huh... Floo?"

Suara tawa Olla terdengar dari ponsel itu. "Kalian lagi ngumpul, ya?"

Aldo pun mengambil ponselnya dari tangan Flora. "Iya, kita lagi di rooftop. Lo ngasi taunya telat, mereka udah tau duluan, makanya jangan pingsan lama-lama." balas Aldo.

"Pulang sekolah kita jengukin kalian, ya," sahut Ashel yang langung mendekatkan wajahnya pada ponsel agar suaranya terdengar oleh Christy.

"Gws Chika dan Christy... " timbal Olla yang juga mendekatkan wajahnya pada ponsel itu.

"Bingkisan jangan lupa, ya,"

Olla pun berdecih. "Enak aja, lo! Tadi lo main rahasia-rahasia sama, kita."

"Brisik! Olla."

Tutt!

Sambungan terputus. Christy langsung mematikan panggilan itu lalu mengembalikan ponselnya pada Chika.

Last Year : Survive at SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang