PARK 09 : BUNDA SHAN

2.6K 344 33
                                    

PLEASE DON'T SILENT READERS. KARENA VOTE DAN KOMEN KALIAN BUAT AKU SEMANGAT LANJUTIN CERITA INI.

SELAMAT MEMBACA DAN
SEMOGA SUKA ❤️

••

"Gue makin yakin kalo Christy memang jadi incaran mereka. Dulu gak sebrutal ini, kenapa sekarang orang itu gak ngeliat hari, sampe-sampe malam pun kita masih di ganggu. Apa jangan-jangan kita semua emang jadi incaran mereka?"

Setelah Aldo selesai menceritakan kejadian yang menimpa Chika dan Christy, Olla langsung memberikan pendapatnya. Gadis itu menatap satu per satu temannya yang tampak berfikir keras.

Aldo menghembuskan nafas berat, cowok itu menaiki pembatas rooftop lalu duduk di atas sana berhadapan dengan teman-temannya yang berdiri sembari bersedekap dada. "Gue cuma takut kalo Chika bakal jadi korban kayak Zee."

Farell mulai mengingat gadis itu. Tubuhnya bersandar di pembatas rooftop dengan tangan di dalam saku celana. Cowok itu sedikit mengadah dengan rasa sesal karena telah membiarkan gadis itu sendirian, matanya terpejam saat silauan matahari yang terpancar mengenai wajahnya.

"Zee, ayo pulang."

"Kalian duluan aja, Flo. Gue masih ada urusan sebentar."

"Lo yakin?"

Pandangan Zee terangkat menatap Farell yang berdiri di hadapannya. "Iya Rell, gue bisa jaga diri, jadi tenang aja."

Farell mengangguk setuju lalu mengajak Flora untuk pergi dari kelas, ia tidak terlalu khawatir dengan Zee karena cewek itu disegani di sekolah.

"Gue kangen sama Zizi," ucap Ashel yang sedari tadi hanya menyimak. Gadis itu bersandar di pembatas rooftop dengan tangan yang bersedekap di samping Aldo.

"Gue juga," sahut Olla, sontak kedua gadis itu menatap satu sama lain dengan raut wajah terlihat sedih.

"Di sekolah ini cuma kematian Zee yang terekspos dunia luar. Kalian percaya kalo Zee beneran bunuh diri?" tanya Farell melihat satu per satu temannya.

"Enggak! Gue sama Febri cuma ngeliat Zee yang udah tergeletak, jadi gue gak percaya kalo dia mati karna bunuh diri. Berita itu terekspos karna salah satu Guru langsung ngebawanya ke rumah sakit, tapi nyatanya Zee tetep aja meninggal," ucap Aldo

"Tapi, Ashel sama Christy gak sekolah di hari itu, otomatis mereka gak tau tentang kematian Zee. Sedangkan lo bedua, apa?" Pandangan Aldo terhenti pada Farell dan Flora, perkataannya tertuju pada kedua remaja itu. "Lo bedua ngebiarin Zee sendirian."

"Maksud lo? Lo nyalahin kita?" balas Farell merasa tidak terima dengan perkataan Aldo yang seolah-olah menyalahkan dirinya.

Aldo terdiam lalu memalingkan wajahnya sekilas. "Gue gak nyalahin lo, tapi kenapa lo biarin Zee sendirian!"

"Ch, perkataan lo seakan lo nyalahin gue!"

"Terus apa? Lo gak terima!" Aldo sontak turun dari pembatas rooftop dengan raut wajah tampak menantang. Keduanya tampak terbawa emosi. Ashel pun menghalangi tubuh Aldo yang ingin mendekati Farell. "Aldo ... Jangan salah-salahan, ini bukan salah Farell. Kalo dia tau bakal jadi kayak gini, dia gak akan ninggalin Zizi."

"Udahlah, gak ada gunanya juga kalo lo bedua berantem, cuma ngehancurin pertemanan kita," sahut Olla menengah, cewek itu masih bersedekap dada dengan pandangan yang tidak lari dari Aldo dan Farell.

Aldo menghembuskan nafas kasar, pandangannya lekat pada Farell yang ada di depannya. "Lo lupa! Di saat itu, gue juga harus ke rumah sakit buat jagain nyokap gue-"

Last Year : Survive at SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang