PARK 05 : PERINGATAN 1

3K 335 16
                                    

Huhhh! Huhhh!

"Gue masih hidup 'kan?"

Dengan nafas yang memburu Christy terbangun dari pingsannya sontak langsung cengingak-celinguk menoleh ke kiri dan ke kanan. Gadis itu tampak panik sembari menyentuh seluruh tubuh dan menepuk kedua pipinya.

Christy melihat lengannya yang tertutup hoodie. Kemudian gadis itu mendongak lalu pandangannya lekat pada bulan yang bersinar. Merasa dirinya benar-benar masih hidup, Christy mulai menghela nafas lega. "Hufh ... Untung gue masih hidup."

Namun gadis itu baru merasakan sakit di bagian kepalanya, tangan bergerak dan merasakan basah di bagian belakang kepalanya itu. Christy melihat telapak tangannya terdapat bercak darah dan rembesan darah di lapangan bekas dirinya yang tergeletak. Sebelumnya gadis itu berada di taman kota namun beberapa orang dengan pakaian serba hitam dan tertutup tiba-tiba membuatnya pingsan dengan cara memukul kepalanya.

Gadis itu berada di tengah lapangan upacara SMANTA. Christy melihat gerbang yang tertutup dan di belakangnya terdapat gedung utama dengan pencahayaan yang minim—hanya di bagian lobby, beberapa kelas dan lampu hias di lapangan itu.

Angin berhembus kencang, Christy kembali mendongak melihat bulan dengan awan yang bergerak menutupi bulan itu. Gadis itu menghela nafas, keadaannya masih duduk di lapangan. Tangan meraih ponsel dan kunci motor yang tergeletak di dekatnya.

Christy menghidupkan ponselnya, layarnya menyala dan memperlihatkan beberapa panggilan tak terjawab dari teman kerjanya. Sebelumnya Christy mengantarkan sebuah minuman yang di pesan oleh seseorang. Gadis itu berdecak kesal merasa dirinya telah tertipu.

Saat tengah diam, tiba-tiba Christy mendengar suara tangisan lirih dari arah lobby sekolah, sontak gadis itu menoleh dan melihat lampu remang di lobby itu. "Jangan bilang mba kun-kun?" Gadis itu menelan salivanya perlahan, mata terus fokus menatap ke arah sana.

Dengan memberanikan diri, Christy beranjak lalu mendekat dengan perlahan. "Permisi, mba?? Pulang yuk bareng saya, jangan stress-stress. Mending makan nasi padang. Mau gak??"

Christy terhenti dan terdiam sejenak di depan lobby. Tampak gadis itu sedang berancang, mungkin terdapat ODGJ yang mengincarnya. Ia bisa lari untuk menghindari orang gila itu yang menangis sendirian di sana.

"Mba? Yuhuuuu...."

Suara tangisan lirih itu mulai menghilang perlahan. Namun Christy sangat meresapi suara-suara yang ada di sekitarnya.

Beberapa detik keheningan dan kini masih tidak ada jawaban. Christy tidak ingin masuk ke lobby itu. Bisa ia lihat di depan sana bangun olahraga yang begitu gelap dan tampak kecil karena lapangan yang luas yang ada di depannya.

"Ckk, siapapun lo, mahluk lain gue gak peduli! Kecuali temen gue." Christy berbalik badan berniat pergi dari sana.

"Tolonggg?" Christy terhenti sontak menoleh saat mendengar suara yang bercampur isakan itu. Suara itu berasal dari belakangnya yaitu lobby sekolah.

Suara itu sangat familiar baginya. Dengan cepat Christy melangkahkan kaki hingga lari kecil untuk mencari keberadaan orang itu.

"Dorrrr!"

Christy sama sekali tidak terkejut, namun ia malah menabrak orang yang tiba-tiba melompat ke depannya itu.

Bruk!

Keduanya terjerembab ke lantai keramik yang ada di depan lobby. "Aduhhh." ringis Christy sembari mengusap beberapa bagian yang sakit, termasuk siku yang menopang tubuhnya.

Last Year : Survive at Schoolحيث تعيش القصص. اكتشف الآن