Orang lama pemenangnya?

6 3 0
                                    

Elena sudah mengganti bajunya, mengenakan baju olahraga dengan campuran warna putih dan pink, dilapisi dengan jaket basseball berwarna putih juga lengkap dengan sepatu olahraga berwarna senada, memasuki lapangan dengan membawa raket berwarna putihnya

Elena melewati lapangan basket, yg dimana letaknya memang bersebelahan dengan lapangan badminton, melihat axel yg tengah bermain basket dengan temannya, seketika berhenti lalu menghampiri elena yg tengah berjalan dipinggir lapangan

Berbarengan dengan itu, zean dan perintilan blackswannya kurang zayn memasuki lapangan dari pintu disebelah kursi penonton, selain arvin yg mengajak zean untuk melihat pertandingan sedari pagi clarissa sudah merengkek kepadanya untuk datang kelapangan dan menonton pertandingannya

"Haii, lo ada kelas badminton hari ini?" sapa sekaligus tanya axel

"ini hari pengganti untuk pertandingan badminton tempo hari" jawab elena

"Ahh iya gw inget team lo yg menang waktu itu, gw denger juga lawan kalian clarissa dan hellen" ujar axel lagi dan elena hanya mengangguk,

Axel tersenyum lalu menepuk pundak elena pelan "Semangat cantik lo pasti bisa menang" ucapnya, elena hanya tersenyum sementara zean raut wajahnya sudah sangat berubah masam,

"Yaudah kalau gitu aku kesana dulu" pamit elena lalu berjalan kearah lapangan badminton, dimana lili dan lea tengah menemani safa dilapangan sementara blackswan sudah duduk dikursi penonton

Dilain tempat zayn menatap lurus kedepan tidak peduli dengan clara yg sedari tadi sibuk mengajaknya mengobrol hal yg menurutnya tidak penting, dari ujung koridor zia yg membawa plastik berisi minuman pun menyipitkan matanya, memastikan orang itu adalah zayn, zia menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan.

"SAYAAAAAAAAAAAANG" teriak zia dengan suara lantang, dikoridor yg memang hanya ada dirinya, juga zayn dan clara didepan sana yg kini sudah melihat kearahnya yg tengah nyengirr memperlihatkan deretan gigi bergingsulnya

"ini saatnya bantuan datang zayn!" gumamnya pelan lalu berjalan setengah berlari kearah zayn dan clara yg sudah menatap gadis itu tidak suka, sementara zayn sepertinya sudah mengerti alasan zia memanggilnya sayang, hingga senyum tampannya terlihat bersamaan dengan tangan kanannya yg terulur menyambut kedatangan zia

"Kok kamu masih disini sih sayang, aku kira udah ke lapangan" ucap zia setelah ia berada disamping zayn dan seketika tangan zayn bertengger merengkuh pinggang zia

"Ngapain lo manggil zayn sayang?" tanya clara ketus

"why not! Emang salah manggil pacar sendiri dengan sebutan sayang" jawab zia santai dengan wajah menyebalkan dimata clara

"Ciih, pacar lo bilang? Gausah ngaku ngaku jadi pacar zayn deh lo" sengit clara

"itu kenyataan kok, mau apa lo?" tantang zia

"Lo gausah ngarep apa lagi mimpi bisa pacaran sama zayn, karena zayn gaakan sembarangan macarin cewek apa lagi modelan kaya lo gini, yg baru kenal ga mungkin zayn mau sama lo" ucap clara sarkas

"Kata orang yg udah bertahun tahun ngejar tapi ga dapet dapet, kasian bangett ya jadi lo" sahut zia dengan ekspresi mengejek

"Gw tau zayn kaya gimana, ga mungkin secepet itu dia mau deket apa lagi pacaran sama cewek yg baru dia kenal" sengit clara

"Berarti gw emang semenarik itu sampai zayn ga perlu waktu lama untuk bisa suka sama gw, dan lagi mau lo ga percaya juga gw ga peduli" santai zia

"Kalo gitu kasih gw bukti kalo lo emang udah jadian sama zayn" tantang clara, zia menarik pelan nafasnya dia sudah berakting semaksimal mungkin sedangkan zayn cuma diem kaya patung

ELENAWhere stories live. Discover now