Kembalinya prisai Elena

6 3 1
                                    

Mereka mulai menyusuri setiap sudut hutan, mengedarkan pandangan mencari sosok dengan celana cargo cokelat dipadukan dengan atasan berwarna putih, yg saat ini sudah hampir berubah warna menjadi merah karena banyaknya darah yg keluar baik dari tangannya yg masih dengan pisau tertancap dalam disana maupun dari kepala yg terbentur batu

"Sorry, gw ga bisa jaga elena" ucap zean tiba tiba membuat langkah keempatnya berhenti

"Ini bukan waktu yg tepat ze, sekarang kita fokus cari elena sampe ketemu dulu" jawab evano menepuk pundak zean pelan

Jujur! Zean merasa bersalah dengan hilangnya elena sekarang, terlebih dengan bodohnya ia tidak menyadari saat gadis itu menelponnya, membuatnya cukup prustasi sekarang tapi coba ia tutupi sebisa mungkin

Satu jam sudah mereka menyusuri hutan, seketika mata azri membulat sempurna saat ia melihat seseorang yg ia kenali terbaring didasar jurang dengan keadaan yg jauh dari kata baik baik saja

"VAN, ITU ELENA" Ucap azri dengan keras sembari menunjuk dimana elena tengah terbaring dengan darah dikepalanya terus keluar

Evano zean dan zayn mengikuti kemana arah jari telunjuk azri hingga tatapan mereka terkunci saat melihat elena yg sudah tidak bergerak sama sekali disana

"ELENAAAAAA" teriak evano histeris, ia sudah tidak bisa lagi bersikap kuat, ia melemas karena harapannya untuk menemukan elena dalam keadaan baik baik saja sudah lebih dulu dipatahkan dengan melihat elena terbaring dengan darah segar dikepalanya yg masih bisa terlihat oleh evano zean zayn dan azri

Zean sudah hampir memerosotkan tubuhnya, kalau saja tidak ditarik zayn
"Cari jalan yg aman buat turun, terlalu bahaya lewat situ" ucap zayn membuat zean mengurungkan niatnya

"lewat sini" ujar azri yg menemukan jalan untuk turun yg lumayan tidak terlalu curam dan berbahaya, evano zean dan zayn bergegas mengikuti azri yg sudah lebih dulu turun

Hampir sampai, keempatnya berlari menghampiri tubuh elena yg terbaring dengan kondisi yg mengenaskan, melihat beberapa luka ditubuh elena, cetakan jelas dileher putih elena, memar dikedua pipi gadis malang itu, kepala yg terus mengeluarkan darah, jari yg lecet bahkan membiru serta satu buah pisau yg masih menancap ditangan elena

"EL, BANGUN EL, BUKA MATA LO EL JANGAN TINGGALIN GW" teriak evano sambil mengangkat kepala elena keatas pahanya, mengguncangkan tubuh elena pelan

"el bangun el" kini suara itu berasal dari mulut zean yg juga sudah bersimpuh didepan elena yg terbaring lemah

"lo udah janji buat kita bisa bahagia, lo ga boleh ninggalin gw el" Ucap evano lagi dengan air mata yg sudah sulit terbendung.

Evano takut, benar benar takut kehilangan elena sekarang, sampai zayn yg turun tangan untuk mengecek nadi elena

"dia masih hidup" ucap zayn

"lo tahan ya lo bertahan gw bakal bawa lo dari sini, lo pasti sembuh oke" ucap evano yg menangkup pipi dengan memar yg kentara, hampir sudah terlihat pucat karena elena mungkin mengeluarkan banyak darah

"Lo hubungi temen lo, kasih tau elena udah ketemu" titah zayn yg langsung diangguki azri, sementara zayn sendiri menelpon arvin memintanya kembali ketempat camping, juga meminta agar arvin segera menelpon ambulan.

"pisau" gumam zean lirih saat menyadari sebuah pisau menancap ditangan elena, membuat evano ikut melihatnya

Kedua pasang mata evano dan zean menggelap saat mereka mulai menyadari bahwa elena bukan tidak sengaja jatuh kejurang, tapi memang ada seseorang yg berniat menyelakainya, bahkan dengan jelas orang tersebut meninggalkan jejak mengerikan dengan tidak mencabut pisau itu, justru malah sengaja meninggalkannya

ELENAWhere stories live. Discover now