ELENA {7}

8 4 0
                                    

Akhirnya setelah paksaan yg tidak terbantahkan baik zean maupun Elena menurut dan mengikuti apa yg jadi keiinginan selly,

"Elena duduk didepan ya" ucapan Selly itu mampuh membuat elena yg hendak membuka pintu mobil bagian belakang pun mematung ditempat, Zean pun kembali memutar bola mata nya jengah, rasa rasa nya memang keinginan orangtua nya untuk menjodokan dirinya dengan elena memang sangat sulit dihindari apa lagi terbantahkan

"kok pada diem aja, ayo keburu siang lho" ucap selly lagi dan mau tidak mau elena berjalan dan memasuki mobil lalu terduduk kaku disamping zean. Bukan kali pertama memang, tapi rasa canggung dan gugup masih tidak terhindarkan

Dalam perjalanan tidak ada percakapan diantara ketiganya, elena sibuk dengan pikirannya, zean yg memfokuskan pandangannya kedepan sementara selly gemas sendiri karena anak dan calon mantunya tidak berinteraksi apa apa

"Zean, kita ke flowers boutique langganan mama ya" ucap selly sedetik setelah ia memasukan ponsel ke tas gucci miliknya

"Itukan boutique orang tua" sahut zean enteng

"Kamu ngatain mama tua" desis selly menatap tajam anaknya melalui spion

"Ya ngga gitu, maksud zean kan" zean tidak melanjutkan kata katanya

"apa?!" cecar selly

"mama kan tadi bilang mau belanja kebutuhan Elena, sementara flowers boutique itu jual baju khusus tante², ibu ibu, emak emak seusia mama" Jawab zean cepatt

"Jadi maksud kamu, koleksi disana ga cocok untuk calon istrimu gitu" timpal selly seraya tersenyum menggoda putra sulungnya

Deg!!

Elena semakin gugup mendengar ucapan selly, sementara lagi lagi zean menatap nyalang kearah mama nya melalui kaca spion..

Mereka pun sampai Mall yg cukup besar, setelah memarkirkan mobil nya diparkiran bawah tanah zean pun melangkahkan kakinya masuk kedalam Mall,, Karena tadi selly meminta turun dipintu utama bersama Elena,

"Kamu pilih aja apa yg kamu suka, nanti mama yg bayar" ujar selly seraya menyungkirkan helaian rambut elena dipipi putih dengan perona peach itu, Sementara zean hanya duduk disofa yg memang disediakan untuk menunggu itu..

30 menit berlalu, zean sudah bosan sementara selly masih sibuk memilihkan baju untuk elena, sementara sang empu hanya iya iya saja sepertinya dengan kelakuan ibu dari calon suaminya itu

"kamu suka yg mana nak, yg hitam polos atau yg ada motifnya?" Tanya selly seraya menunjukan 2 dress yg sebenarnya 22 sangat cocok untuk elena

Belum elena menjawab selly beralih menatap zean yg tengah memainkan HP canggihnya

"Zean, menurut kamu bagusan yg mana?" selly bertanya kepada anaknya

"Diih kok nanya Zean, nanya yg mau make lahh" sewot zean membuat selly menatapnya dengan tatapan kesal

Akhirnya ya benar 22 nya dicoba oleh elena, sementara Elena mencoba Zean dibuat kaget oleh teriakan mama nya

"Astagfirullah kenapa teriak sih ma?" zean yg masih terus mengusap telinga dan dada nya

"Zean mama lupa kalo hari ini ternyata jadwal arisan dirumah tante vivi" jawab selly seraya terus mengotak atik HP nya

"Terus?" selidik zean sudah mulai merasakan sesuatu akan terjadi

"Ya mama harus kesana lah, pakek nanya" ketus selly

"Diih"

"Gausah dah dih dah dih, mama ga minta kamu anterin kesana kok, mama bisa naik taksi sendiri, kamu disini aja temenin calon mantu mama sampe dia selesai" cerocos selly

ELENAWhere stories live. Discover now