47. CINTA SEGITIGA?

Start from the beginning
                                    

Anak anak altareyz menatap satu sama lain, amarah dan tatapan itu? 

***

"Pak wajendra bangsat, ini pasti ulah dia kan van, gue tahu van, raka dan teman temannya dipenjara pasti karena mereka Nyelidiki sekolah kita" Ujar atlas, mereka sedang berada dirumah atlas

"Lo yakin ini ulah pak wajendra? Dan kenapa lo bisa tahu kalau mereka Nyelidiki sekolah kita?" Tanya vano dengan serius

Atlas duduk dan menghela nafas nya pelan, cowok itu mengeluarkan sebuah flashdisk dari sakunya. "Ini" 

Vano menyipitkan matanya "Flashdisk? Apa isinya?"

"Sebenarnya sejak kejadian gue ketemu raka kemarin, gue udah jaga jaga dengan memasang cctv kecil di beberapa tempat disekolah kita, ternyata benar ucapan lo van, kalau raka gak akan tinggal diam, dia benar benar ingin membongkar kebusukan skolah kita dan berani berhadapan langsung dengan pak wajendra" Suara atlas semakin pelan berbicara dengan vano, sepertinya ia sangat hati hati untuk ini, dirumah sendiri saja tidak berasa aman jika sudah menyangkut tentang pak wajendra. 

"Wtf!?, lo serius?" Ucap vano seakan tak percaya

"Dan lo tau apa yang gue temuin di cctv itu" 

"Apa?, jangan gantung tlas, penasaran gue" Sela vano lagi

"Ada beberapa orang dengan memakai baju serba hitam nyuntik mereka dengan obat, gue gak tau obat apa yang mereka suntik ke anak anak altareyz, tapi yang jelas dalam 1 menit obat itu udah bisa buat mereka pingsan" 

"Mereka suruhan pak wajendra tlas?" Tanya vano lagi

"Ya gue rasa juga gitu, tapi gue juga gak terlalu yakin sii van, ada beberapa gerak gerik mereka yang buat gue curiga sekaligus bingung"

"Contohnya?"

"Itu gue jelasin nanti, dan satu lagi, di cctv yang gue pasang diam diam tak jauh dari ruang kepsek, gue lihat kepsek manggil seseorang, dan lo tau, orang itu bawak pistol van"

"Gue bakal nyari tau apakah pistol itu sama dengan pistol yang udah nembak pak dadang atau bukan"

"Gimana caranya lo bakal cari tau?, gue harap lo gak ngelewati batas lo ya tlas" Peringat vano

"Kenapa?" 

Vano bangkit dari tempat duduk nya dan mendekati atlas, cowok itu langsung memegang kerah baju atlas "gue gak mau lo kenapa kenapa"

"Ingat!, jangan melewati batas lo, pak wajendra bukan tandingan kita!!! " Ucap vano yang langsung melepaskan tangannya dari kerah baju atlas

"Gak perlu ikut campur urusan mereka, kita juga bukan siapa siapa mereka kan" Tambah vano lagi, atlas memilih bungkam, ini bukan waktunya berdebat dengan vano, tetapi ada benarnya juga kata vano kalau ini bukan urusan the gaxs, biarlah altareyz menyelesaikan masalahnya sendiri. 

***

Kanara tengah berada diatas jembatan kayu diatas danau, kelihatan nya ia hanya sendiri saja disana. Gadis itu menampilkan senyuman yang indah sambil menikmati pemandangan. Namun karena keasikan ia tidak menyadari bahwa ada seseorang dengan memakai topeng badut mendekati nya dari belakang. Pria bertopeng itu mendorong kanara hingga ia jatuh kedanau. 

Byurrr

"Nar, nara"

"Nara, nar"

"Naraaaaaaa"

"Ka-"

"Ka, raka-"

"Ka, sadar woy" Teriak kenan lagi

"Nara" Raka langsung terbangun dari mimpi buruknya dengan nafas memburu. 

"Lo kenapa ka?" Tanya ezra bingung

"Lo nyebut nyebut nama nara, lo mimpi dia?" Tambah rafanda

Raka memandang mereka sebentar sambil mengatur nafasnya. Cowok itu hanya menggeleng dan langsung bangun menuju toilet yang ada didalam sel. Membuat teman temannya saling pandang satu sama lain. 

"Cinta segitiga abang adek?" Ucap dristan yang langsung ditoyor sama kenan. "Husttt gak usah aneh aneh lo kalau ngomong"

"Udah sambung tidur, tengah malam malah ribut" Kesal ezra yang langsung berbaring. 

Ditoilet raka diam diam membuka ponsel nya yang kemarin berhasil diselundupkan oleh papanya. Ia membuka room chat dan mengetik beberapa pesan kepada seseorang. 

"Semoga nara baik baik aja" Batinnya. 

***

Sambara tengah tertidur pulas dikamarnya namun tidurnya terganggu ketika mendengar ponselnya berdering. Dengan samar samar ia pun melihat ke ponselnya. Terlihat nomor tidak dikenal. Cowok itu sedikit mengerutkan keningnya.  Siapa?, tanpa pikir panjang sambara pun mengangkat telepon tersebut. 

"Hal-" Belum lagi ia selesai bicara, telepon itu langsung dimatikan secara sepihak. 

"Siapa sih, iseng banget nelpon orang tengah malem" Gerutu sambara dengan kesal, ia pun memilih untuk kembali tidur, namun belum lagi ia menutup mata, satu pesan masuk. 

0812********

Ayo bertemu, gue bisa membantu apa yang lo cari

Sambara semakin dibuat bingung oleh pesan itu

"Sekarang, di dekat lapangan golf dekat rumah lo" 

setelah membaca pesan itu, sambara langsung mengambil jaketnya dan keluar diam diam melewati balkon, di balkonnya memang sudah terpasang tali untuk ia turun kebawah, lebih tepatnya itu semua agar mempermudah dirinya setiap pulang tengah malam. Dengan hati hati ia membuka pintu pagar agar tidak kedengaran orang tuanya. Namun tanpa ia sadari papa nya melihat itu semua, pria paruh baya itu hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. 

***

Hellooo lala comebackkkkkk

Jangan lupa vote dan komennya ya guys hihii? Next gak? Ada yang kangen kebucinan atlas dan naya?

Mau di next kapan nih?

ALTA : New Generation!Where stories live. Discover now