Journey 03

1 1 0
                                    

Setelah Rheina berhasil menuju ke babak final, dia berhadapan langsung dengan Andi Zin, seorang pendekar yang baru dia kenal kemarin. Mereka memandang satu sama lain seolah tidak percaya. Andi merasa ragu melawan seorang gadis. Rheina malah ingin Andi bertarung sungguh-sungguh dan mengerahkan kekuatan terbaiknya.

"Apa kamu yakin, Rheina?"

"Tentu!"

Andi menghela nafas dan bersedia memasang kuda-kuda. "Baiklah kalau itu maumu. Bersiaplah!"

Pertarungan dimulai saat Andi cepat-cepat menghampiri Rheina dengan bergerak lurus. Sambil menghindari serangan, Rheina menggunakan cast kekuatan tanah untuk melindungi diri.

<Grountier: Earth Buckler>

Andi menebas cast tanah tersebut dengan tebasan serius. Tidak lama kemudian, efek dari kekuatan Earth Buckler tadi meledakan batu-batu kecil yang membuat Andi terhempas.

"UGH …!" Andi menahan pedangnya ke tanah supaya tidak terjatuh. Dia menggunakan sebuah trik yang dapat mengecoh pergerakan Rheina. Dengan kecepatan dan kesigapan, Andi pun menyerangnya. Rheina terkena pukulan sampai terjatuh.

"Kena!" Andi hendak menyerang lagi, namun beruntung Rheina menggunakan cast gelembung pelindung secepatnya.

<Quatier: Bubble Guard>

Andi tidak peduli dengan itu dan langsung menebasnya dengan keras. Agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, saat cast gelembung air tadi pecah, dia langsung menghindari dengan cepat.

"Haha. Itu takkan terjadi lagi, Rheina!"

"Kalau begitu, ayo kita selesaikan pertarungan ini, Andi!"

Para penonton menikmati aksi pertarungan sengit itu. Raja Rovin juga begitu menghayati sampai-sampai tidak sadar bahwa dia hampir melukai kakinya karena menghentakkan tongkat dengan girang.

"Aku tak pernah sehisteris ini!" Raja Rovin mengangkat kedua tangannya saking heboh.

"Hentikan, Ayah. Jangan bikin malu lah!" batin Princess Lira.

Pertarungan berlangsung selama sejam. Rheina memikirkan cara agar dapat menyelesaikan pertarungan. Dia berencana membuat Andi kelelahan. Dengan terus-menerus menahan semua serangan, Rheina menggunakan sedikit kekuatan cast untuk bertahan.

Sekian lama Rheina bertahan, dia berhasil membuat stamina Andi berkurang drastis dan mulai kelelahan. Napasnya tersengal-sengal sembari berbatin, "Gadis ini … kenapa dia tak capek juga …?"

"Ini dia!" Rheina berkesempatan mengakhiri pertarungan dengan mengeluarkan cast air terhebatnya.

<Special Quatier: River Flow Burst>

"AKHH …!" Andi terkena cast air berkekuatan dahsyat sampai membuatnya tidak sadarkan diri. Rheina pun memenangkan pertarungan dan menjadi juara kontes.

Pengumuman dikumandangkan, "Ini dia. Beri tepuk tangan yang meriah untuk Rheina Jane, sang juara!"

Para penonton sangat takjub dengan Rheina. Semua bertepuk tangan, begitu pun dengan sang raja, ratu, dan princess yang menyaksikannya. Di samping itu, Rheina malah merasa khawatir. "Sepertinya, tadi terlalu kasar. Harus Rheina tolong, nih."

Rheina menghampiri Andi sampai membuat para tim medis yang hendak membawanya kebingungan. Saat itu juga, Rheina membagikan energinya untuk membuat Andi sadar dan menggunakan cast penyembuh.

<Buff Quatier: Refresh>

Tidak lama, Andi kembali siuman. "Ah … aku merasa baikan sekarang. Terima kasih, ya."

"Sama-sama, Andi. Maaf juga karena telah membuatmu begini. Meskipun menang, bukan berarti Rheina bangga," ungkapnya.

"Kamu baik sekali." Andi bangkit sambil membersihkan bajunya dari debu. "Tak apa. Kuakui kamu kuat."

"Hehe, mungkin karena beruntung saja tadi." Rheina mengelus kepalanya sendiri.

Andi mengungkapkan bahwa pertarungan tadi adalah pengalaman terbaik. Dia juga berpikir dirinya dan Rheina memiliki persamaan dalam keahlian beradu kekuatan. "Aku senang sudah bertarung denganku, Jagoan."

"T-tidak … jangan sebut begitu. Rheina juga senang bisa bersungguh-sungguh menghadapimu, Andi." Mereka berdua bersalaman serta membuat suasana menjadi tentram. Namun, kejadian tidak terduga akan terjadi setelahnya.

Bersambung …

RAZARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang