Taeyong belum mendengar berita tentang kehamilan Renjun, tapi dia merasakan Jaehyun selalu menghindarinya. Taeyong selalu mengatakan pada dirinya, bahwa itu adalah hal yang benar, tak seharusnya hubungan terlarang mereka dilanjutkan. Apakah Taeyong tidak sakit? Bohong jika dia tidak sakit, pada kenyataannya Jaehyun telah menorehkan luka yang sangat dalam bagi Taeyong.

Namun Taeyong sadar, Jaehyun bukanlah miliknya, jadi bukanlah menjadi haknya untuk meminta Jaehyun kembali padanya.

Hari ini adalah jadwal Jaehyun untuk melakukan pertemuan lanjutan dengan pihak perusahaan kerja sama. Sudah seharusnya Taeyong sebagai sekertaris Jaehyun ikut menghadiri pertemuan itu.

Saat ini Taeyong sedang berada di ruangan Jaehyun, selain dirinya di dalam sana juga ada Taeil hyung.

"Hari ini tuan ada pertemuan dengan tuan Chenle. Mari berangkat!". Kata Taeyong.

"Aku akan berangkat bersama Taeil hyung!". Jawab Jaehyun.

Taeyong memasang wajah herannya. Biasanya untuk urusan seperti itu, Jaehyun selalu mengajaknya karena dia adalah sekertarisnya.

"Ah baiklah!". Jawab Taeyong sedikit kecewa.

Jaehyun terlihat menghindari kontak mata dengan Taeyong.

"Bisakah kamu memberikan berkasnya padaku?". Tanya Jaehyun lagi.

"I iya ini tuan!".

Taeyong menyodorkan berkasnya.

"Kalau begitu, saya permisi!".

Taeyong berpamitan dan keluar dari ruangan Jaehyun. Jaehyun melihat kepergian Taeyong dengan hati yang tak karuan.

"Maaf!". Batin Jaehyun.

- Get You -

Taeyong sedang duduk di cafetaria perusahaan sendiri. Ia menatap kue kejunya.

"Kenapa aku jadi enek melihatnya? Biasanya aku akan langsung melahapnya. Kenapa sekarang kue ini terlihat menjijikkan?". Kata Taeyong sambil memandangi kue di mejanya.

Jaehyun yang saat itu tengah lewat, berhenti untuk memperhatikan Taeyong dari kejauhan. Jaehyun melihat Taeyong sedang berbicara dengan kuenya dengan ekspresi yang menggemaskan. Jaehyun tersenyum nanar sambil terus mengucapkan maaf di dalam hatinya. Setelah puas melihati Taeyong, Jaehyun pergi dari sana.

Sedangkan Taeyong sudah memutuskan akan tetap memakan kue keju itu meski dia melihatnya saja sudah enek. Sayangkan jika tidak dimakan, lagian kue itu sudah dibelinya dengan harga yang cukup mahal.

Taeyong menggigit kue keju itu, merasakan perpaduan asin, manis dan gurih yang biasanya sangat ia gemari itu.

"Hk!".

Tiba tiba saja Taeyong merasa mual setelah merasakan rasa yang sangat ia gemari itu. Beberapa saat kemudian Taeyong berlari ke toilet cafe itu.

"Huek huek!".

Taeyong memuntahkan semua isi perutnya. Taeyong menatap wajahnya yang merah karena baru saja muntah.

"Kurasa aku tidak enak badan!". Gumam Taeyong.

- Get You -

Pagi pagi sekali Taeyong bangun, seperti biasa ia akan mempersiapkan sarapan untuk Mingyu. Taeyong merasakan badannya yang lemas dan pusing tapi dia tidak boleh mangkir dari tugasnya. Taeyong tersenyum kecil ketika melihat suaminya masih tertidur di kamar yang lain.

Taeyong menuju dapur untuk mempersiapkan sarapan Mingyu sebelum pergi bekerja. Jam sudah menunjukkan pukul 07.00. Taeyong sudah membersihkan dirinya tadi, Mingyu juga sudah rapi dengan setelan jasnya. Mereka sedang duduk dan menyantap sarapan yang dibuat oleh Taeyong.

GET YOU | JAEYONG (End)Where stories live. Discover now