Mereka berdua saling menatap dalam. Jaehyun menatap mata kanan Taeyong kemudian beralih ke bibir tipisnya. Wajah mereka semakin mendekat hingga kedua bibir itu menempel bersatu.
Jaehyun menggerakkan bibirnya perlahan, Taeyong membuka bibirnya. Jaehyun menyesap bibir atas dan bibir bawah Taeyong. Lembut dan sangat candu.
Jaehyun mengubah posisinya untuk mengukung tubuh Taeyong tanpa melepas tautan bibirnya. Jaehyun menindih tubuh kecil Taeyong, ia menautkan jari jari mereka dan menaruhnya di atas kepala Taeyong.
Ciuman itu terasa panas dan bergairah.
- Get You -
"Ah aku mencintaimu Taeyong!".
Jaehyun merasakan kenikmatan, bahkan kenikmatan itu tak mampu ia dapatkan ketika melakukannya dengan Renjun. Taeyong sangat berbeda, Taeyong membuatnya gila, Taeyong membuatnya bergairah. Perasaan nikmat itu membuncah hingga membuat Jaehyun meneteskan air matanya.
Jaehyun menjauhkan tubuhnya, ia memandang wajah Taeyong dari atas, mata sekelam malam milik Taeyong juga menatap Jaehyun dengan sayunya.
"Jaeh? Kenapa kau menangis?". Tanya Taeyong dengan kesulitan karena Jaehyun tidak berhenti menggerakkan pinggulnya, mengejar kenikmatan di dalam lubang tercandunya.
"Karena aku mencintaimu!".
Setelah mengatakannya Jaehyun melumat bibir Taeyong. Taeyong mengalungkan tangannya di leher Jaehyun. Malam itu mereka berdua benar benar menghabiskannya dengan hubungan seks yang terlarang. Jaehyun menumpahkan semua benihnya di dalam Taeyong. Hingga Jaehyun tak menyadari, ponselnya dari tadi tidak berhenti berdering, Renjun, Yunho, dan Mingyu menelfon Jaehyun bergantian berkali kali.
- Get You -
Jaehyun sedang berlarian di rumah sakit, dia panik tak karuan setelah mendengar kabar suami kecilnya harus dilarikan ke rumah sakit. Ya telfon malam itu adalah telfon darurat. Jaehyun membuka dengan tergesa ruang rawat Renjun.
"Sayang apa yang terjadi?". Tanya Jaehyun penuh kekhawatiran.
Renjun tersenyum kepada Jaehyun. Renjun menarik tangan Jaehyun dan ia letakkan di perutnya.
"Kau akan menjadi ayah hyung, di sini ada bayimu!".
Jaehyun terkejut tak percaya. Rasa bahagianya sangat membuncah.
"Benarkah?". Tanya Jaehyun tak percaya.
Renjun menganggukkan kepalanya dengan antusias. Jaehyun tersenyum penuh kebahagiaan. Dia sangat menunggu saat saat seperti ini.
"Terimakasih sayang!".
Jaehyun mengecupi dahi dan bibir Renjun.
Semenjak berita kehamilan Renjun, Jaehyun selalu menghabiskan waktunya dengan Renjun. Perhatiannya juga habis untuk Renjun. Hingga Taeyong yang belum tahu kabar berita itu, harus diabaikan oleh Jaehyun.
Jaehyun selalu menghindari Taeyong, Jaehyun bersikukuh untuk menjauhi Taeyong karena sebentar lagi ia akan menjadi seorang ayah. Apakah Jaehyun sudah tak mencintai Taeyong? Tentu saja dia masih mencintai Taeyong. Tapi Jaehyun harus melakukan hal yang benar untuk suami kecilnya yang tengah mengandung buah hatinya.
Jaehyun tak pernah absen mengantar Renjun untuk kontrol ke dokter kandungan, setiap jam setiap Jaehyun ingin, ia selalu menelfon Renjun mengingatkan agar tak lupa minum vitaminlah, untuk makanlah, jangan begini dan jangan begitu. Jaehyun tak ingin Renjun kenapa kenapa. Renjun tetap harus dalam kondisi yang sehat dan prima.
PART 5
Mulai dari awal
