•14

32 1 0
                                    

Voment gaes jan lupa walaupun aku suka lupa update🗿

Happy Reading,

***
"Sesi interogasi dimulai. " Reiga menahan senyumnya agar tak semakin lebar menikmati tontonan gratis yang disuguhkan sang atasan.

Betapa tunduknya seorang Archer Quintilian Rutrege di hadapan Mate nya yang tengah gemas akan keputusannya yang tiba-tiba mengajar di kampusnya, Chessy tak masalah akan hal itu. Mau Archer melakukan hal lain pun tak masalah, yang menjadi masalah mengapa Archer membuat satu kampus dibuat penasaran akan ucapannya beberapa waktu lalu.

"Oh ayolah, kau milikku. " memulai protes setelah hampir satu jam mereka berdua diam menatap satu sama lain. Seolah tengah berdebat dengan tatapan keduanya yang saling menghunus.

"Tidak seperti itu caranya Alpha Archer yang terhormat. " pria nya malah mendengus sembari menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi. Menghadapi Chessy dalam keadaan lelah luar biasa ternyata malah membuatnya senang.

Katakan saja Archer gila.

Salahkan saja Chessy, mengapa gadis itu rela berkorban untuk menjemput adiknya yang telah lama hilang, dalam keadaan mengandung pula.

Semakin besar kan rasa cintanya pada gadisnya.

Duduk saling berhadapan disofa yang sama tak lantas membuat Chessy diam saja, gadis itu bergerak tak nyaman dengan tatapan Archer yang menghunus nya. Seolah-olah ingin menerkam nya saat itu juga.

"Lantas, harus seperti apa hmm? " terdorong kebelakang karena gerakan Archer yang tiba-tiba, mengurungnya dibawah tubuhnya yang besar itu.

"Mundur sedikit. " wajah Archer yang berada di area lehernya pun banyak membuat Chessy semakin tak nyaman dalam posisinya. Ia ingin berganti posisi seperti semula.

"Tidak bisa, harus seperti ini kalau menghadapi mu. " kekehnya, malah semakin menunduk. Mengendus aroma memabukkan yang mengguar dari tubuh Chessy dengan rakus.

"Rei-ga? " Chessy mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan, kemana perginya makhluk tak kasat mata yang selalu berada disekitar Archer itu berada?

Padahal dia membutuhkan bantuannya.

"Tidak bisakah kita melakukannya? " Archer semakin merendahkan kepalanya, semakin menunduk dan dekat dengan perpotongan leher Chessy. Mengecup leher sang Mate beberapa kali ternyata malah semakin membuatnya menahan diri lebih keras. Jangan lupakan juga Theo yang sudah kegirangan, melolong mengacaukan pikirannya.

"Apa? " gadis itu bertanya dengan gagap.

"Saya tahu kau tidak sepolos itu nona Chessy. " tolong bawa Chessy kemana saja, tolong! Sekarang juga!

"Belum waktunya. " balasnya, terus mencoba menghindari serangan Archer yang ternyata bisa membuatnya gerah dalam seketika.

"Jadi, kapan waktunya? " nada rendah Archer ketika bertanya ternyata separah itu dalam mengacaukan pikirannya yang mulai berkeliaran ke mana-mana, mencoba untuk tetap waras dan mencari celah menghindari serigala dimabuk cinta satu itu.

"Kapan-kapan." Archer mendengus mendengar jawaban dan apa yang dilakukan Chessy barusan. Gadis itu menghindari semua sentuhannya. Bisakah diam dan nikmati saja.

Seolah menjawab pertanyaan Archer, sang gadis bersedekap dada dan menatap sang pria dengan angkuh. "Kau tak akan bisa menyentuhku sebelum semuanya selesai. " syarat, masih dipertimbangkan.

Ada banyak ketakutan pada diri Chessy, gadis itu takut untuk jatuh. Dia takut ketika percaya pada Archer dan menyerahkan, begitupun mempercayakan hidupnya pada dia, Chessy belum bisa melakukan nya hingga saat ini.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 05 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Flow Of lifeWhere stories live. Discover now