•11

90 1 0
                                    

Happy Reading,

***
"Ada apa dengan suasana hati nona Chessy pagi ini? " Enzlo bertanya pada Jasper mengenai wajah suram Chessy yang terlihat sejak pagi-pagi buta.

"Entahlah, akupun tak tahu. " Jasper mengedikkan bahunya, tak mengerti dengan suasana sang nona yang benar-benar membuat mereka tidak berani untuk bertanya.

"Oh- tuan Reiga memberitahuku. Alpha akan tinggal dirumah itu untuk beberapa waktu. " Luther memberitahu setelah ia selesai berburu daging untuk stok penyimpanan sang calon Luna.

Gadis itu sangat menggemari salah satu jenis daging yang memang awam dikonsumsi manusia pada umumnya, namun Chessy meminta tolong pada Archer agar membawakan apa yang dia inginkan. Dan tentu saja sang Alpha mengabulkan nya.

Alasan yang bisa membuat Chessy tak bersemangat karena Archer, pria itu akan tinggal bersamanya tanpa izin darinya.

Itu merupakan masalah besar untuknya, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan jika seandainya Archer mengatakan padanya dia akan tinggal dengannya.

Dia, masih menginginkan kedamaian.

Bukan tak suka Archer akan tinggal dengannya, dia tidak akan mempermasalahkan nya, namun ada hal lain yang sering mengganggu ketenangannya. Dia, sering merasa terancam jika dekat dengan seseorang.

Sering diperlakukan dengan semena-mena disaat seharusnya dia menikmati masa remajanya, Chessy justru harus menerima rasa sakit berkali-kali. Hal itu sudah terjadi ketika dia menginjak umur lima tahun.

Entah apa alasannya Chessy tak mengetahui nya, hingga ketika dia sudah bisa menyimpulkan sendiri apa yang dia dengar disaat kedua orang tuanya bertengkar hebat karena Chessy sempat meminta untuk dibelikan sesuatu. Dia lupa apa itu, namun dia amat mengingatnya.

Keduanya tidak suka dia meminta sesuatu pada mereka berdua, mereka bahkan enggan menatapnya ketika berbicara, bagaimana perlakuan mereka yang berubah mulai dari usianya sepuluh tahun.

"Anda butuh sesuatu nona? " Chessy, gadis itu tersentak kaget mendengar suara berat Luther yang bertanya. Berterima kasih dalam hati pria warrior itu mengembalikan kewarasan nya yang hilang mengawang.

"Tidak, terima kasih Luther. "

"Jika anda butuh sesuatu, katakan saja nona. " Chessy menganggukkan kepalanya, mengerti.

Sudah lebih dari dua minggu dari terakhir kali dia bertemu dengan Archer, pria itu tiba-tiba mengirim pesan padanya jika dia akan tinggal.

Sudah lebih dari dua minggu pula Chessy berusaha mencoba mengerti, bagaimana dia harus bersikap pada semua orang yang akan dia temui setiap harinya dimasa mendatang.

Berkas yang Archer berikan padanya cukup banyak membantunya, juga membuatnya pusing karenanya. Dia tak mengerti dengan beberapa bahkan hampir keseluruhan jika saja Chessy tidak menghubungi pria itu lebih dulu karena rasa penasaran nya yang amat tinggi.

"Eum Enzlo? " ingat akan sesuatu, gadis itu langsung memanggil Enzlo.

"Ya, nona? "

"Bisa antar aku ke suatu tempat? " pintanya, dia agak ragu sebenarnya meminta salah satu dari mereka menemani nya menemui seseorang, namun apa boleh buat. Archer pasti akan lebih cepat tinggal dirumahnya jika dia tak mau mengandalkan orang-orang disekitar nya.

"Tentu."

"Baiklah, tunggu sebentar. "

***

"Kalian dimana? " Chessy gamang begitu suara berat Archer masuk kedalam gendang telinganya, pria itu bertanya pada keduanya yang saling menatap satu sama lain, enggan untuk membuka suara perihal dimana mereka berdua berada kini.

The Flow Of lifeWhere stories live. Discover now