•10

84 4 0
                                    

Jangan lupa semangatin aku sama voment gaes😂

Sorry for typo

.

Happy Reading,

***

"Bisakah, kita bicara sebentar? " Chessy, gadis itu terdiam menatap sosoknya dengan seksama. Bingung akan ajakan yang akan menghancurkan kembali benteng pertahanan nya.

"Mari nona, " Enzlo, dengan tampang dinginnya mempersilahkan sang calon Luna agar mengikuti langkahnya untuk kembali ketempat asal mereka. Ada banyak hal yang harus dibicarakan setelah pertemuan nya dengan Archer.

"En, bisakah aku minta waktu sebentar saja? "

"Hanya sepuluh menit. " Chessy mengangguk, Chessy tidak akan menyalahkan tingkah Enzlo yang sangat melindunginya, pria itu tahu dan Chessy pun sadar diri. Jika kini sosoknya sudah menjadi milik pria lain. Tidak baik juga dia mengkhianati takdir yang sudah tercipta untuknya hanya karena satu orang saja.

"Baiklah, terimakasih. " Enzlo mengangguk mengerti, menyusul kedua sahabat Chessy yang sudah standbye di mobilnya, menunggu sang pemeran utama tanpa protes sama sekali, terkesan biasa saja sebenarnya.

"Ada apa? " membuka suara, malas berlama-lama berduaan dengan pria itu tanpa ada yang menemani.

"Siapa dia? " Chessy tahu, siapa yang dia maksud.

"Bukan urusanmu." sinis, itu yang bisa dilihatnya. "Cepat katakan urusanmu, waktu ku terlalu berharga hanya untuk dibuang percuma. " sakit? Tentu saja. Siapa yang akan baik-baik saja ketika gadis yang kau cintai bersikap abai terhadapmu, seolah dia tak pernah hadir dihidupnya?

Bukankah itu sedikit menyakitkan?

"Aku tahu jika aku salah Cherr-" belum juga Arzel, pria yang meminta untuk berbicara berdua dengan Chessy menyelesaikan perkataan nya, gadis cantik itu menginterupsi nya.

"Chessy, namaku Chessy. " gadis itu mengalihkan perhatian nya kearah lain, tidak mau menatap sosoknya yang terenyuh melihat sikap Chessy yang tak seperti dulu lagi.

"Bisakah beri aku satu kali kesempatan lagi Cherr? " pintanya, dia benar-benar tidak bisa bersama orang lain yang tidak bisa dirinya terima.

"Tidak." setelah mengatakan penolakan yang kesekian kalinya, Chessy pergi, meninggalkan Arzel sendirian di tengah ramainya suasana kantin kampus.

"Tapi aku tidak bisa melepaskan mu Cherr. "

'Sudah terlalu banyak kesempatan yang aku berikan padamu Ar, namun kau malah membuangnya seolah tak berharga sama sekali. Jangan salahkan aku jika memang kita tak ditakdirkan untuk bersama. Sudah cukup luka yang kalian berikan padaku, aku sungguh lelah. '

***

"Kau mau membawa kita kemana En? " lama terdiam, mungkin menghabiskan setengah perjalanan menuju tempat yang akan mereka kunjungi. Chessy sadar jika Enzlo tidak mengarahkan kendaraan nya untuk kembali ke tempat tinggalnya.

Perbatasan Utara.

"Alpha memintaku untuk mengantar kalian, terutama anda ke istana. " Enzlo hanya mencari jalan alternatif lain untuk sampai di Sweet Pea Pack lebih cepat.

"Untuk apa? " mengerutkan keningnya keheranan, Chessy baru beberapa kali bertemu dengan Archer dan pria itu sudah berani membawanya ke tempat asalnya, begitu?

"Tidak tahu. " pria itu mengedikkan bahunya, tak tahu akan tujuan Archer menyuruhnya membawa sang calon Luna ke istana.

"Istana, apa disana juga banyak yang seperti kalian? " mengerti maksud Anica, Enzlo lantas menjawab dengan dengusan. Sahabat sang calon Luna itu masih saja tidak percaya, cenderung takut akan keberadaan makhluk seperti nya.

The Flow Of lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang