Taeyong menundukkan wajahnya lagi. Taeyong tidak munafik, tapi ia merasa nyaman dengan sentuhan Jaehyun. Dia merasa dicintai dan merasa aman ketika bersama Jaehyun.
"Aku aku merasa nyaman berada di dekatmu, Jaehyun!". Kata Taeyong dengan pelan.
Jaehyun tersenyum, ia merasa perasaan mereka sama. Jaehyun menggenggam tangan Taeyong.
"Katakan padaku jika kamu merasa kesulitan, aku akan datang saat kamu membutuhkanku!".
Taeyong menatap Jaehyun. Jaehyun mengatakannga dengan serius.
"Mulai sekarang, katakan padaku jika Mingyu hyung tak bisa mengantar atau menjemputmu, aku akan melakukannya dengan senang hati!".
Taeyong menganggukkan kepalanya.
"Ceritakan padaku, bagaimana bisa semalam kamu malah berada di diskotik itu?".
"Aku hanya ingin mencari kalungku, aku rasa aku menjatuhkannya di sana!".
"Aku menyimpannya!".
Taeyong terkejut, raut wajahnya berubah semangat. Dan itu sangat menggemaskan bagi Jaehyun.
"Benarkah? Berikan padaku Jaehyun!".
"Aku menyimpannya di kantor!".
Sedangkan di dalam ruangan Jaehyun, Renjun sedang mengamati kalung emas yang berliontin cincin. Ya Renjun ke sana berniat untuk mengirim sarapan untuk suaminya, namun ternyata suaminya itu belum datang.
Entah bagaimana ceritanya, Renjun membuka laci meja Jaehyun dan menemukan kalung itu.
"LTY? Kalung ini milik siapa?". Gumam Renjun.
- Get You -
Jaehyun tersenyum cerah ketika memasuki kantornya, entahlah hari ini ia merasa sangat bahagia, hatinya seperti dipenuhi oleh bunga bunga.
Klek
"Dari mana saja kamu?".
Jaehyun terkejut ketika suami kecilnya sudah duduk di sofa ruangannya. Jaehyun berusaha memikirkan alasan untuk disampaikan kepada suaminya itu.
"Ah, aku menginap di apartemen Johnny. Aku tidak bisa berkendara karena semalam aku mabuk. Jadi aku tidur terlalu panjang dan kesiangan!". Jawab Jaehyun.
Jaehyun mendekat ke arah suami kecilnya dan memeluknya manja. Renjun mendorong tubuh Jaehyun.
"Dengan siapa kau tidur? Wangi kemejamu sama seperti saat itu!". Tanya Renjun dengan kethus.
"Aku memakai parfum Johnny, sepertinya itu parfum Ten!". Jaehyun berusaha untuk berdusta kepada suami kecilnya itu.
"Tuan Jaehyun?".
Tiba tiba saja Taeyong masuk ke dalam ruangan Jaehyun. Taeyong merasa canggung karena di dalam ternyata ada Renjun.
"Renjunie kau di sini?". Tanya Taeyong dengan tersenyum.
"Sudah lama tak bertemu hyung, bagaimana kalau kita berbincang bersama di cafe perusahaan!".
"Tapi aku masih bekerja Renjunie!".
"Suamiku pasti mengizinkannya, ya kan sayang?". Tanya Renjun sambil bergelayut manja di lengan Jaehyun.
"Tapi hari ini tuan Jaehyun ada jadwal dengan Sana Corp!". Kata Taeyong selanjutnya.
"Tidak masalah, aku akan menemuinya sendiri!". Jawab Jaehyun sambil mengangguk.
"Baiklah. Ini berkasnya!". Kata Taeyong sambil menyodorkan sebuah berkas kepada Jaehyun.
"Ayo hyung, kita ngobrol di cafe!". Kata Renjun sambil menggandeng lengan Taeyong.
- Get You -
Jaehyun keluar ruangan dengan emosi, ia baru saja memenuhi pertemuannya dengan pihak Sana Corp. Mereka menerima penawaran kerja sama, itu berita bagus berita buruknya, pimpinan Sana Corp. dengan terang terangan berkata mereka menerima kerja sama itu karena terpesona dengan Taeyong. Alasan yang tidak masuk akal.
"Tuan Jaehyun. Sekertarismu sangat cerdas dan manis, jujur saya tertarik padanya!".
Kata kata itu berputar di kepala Jaehyun.
"Dasar tua bangka tak tahu diri. Siapa dia menginginkan Taeyong? Dasar bajingan tua gila!".
Kata Jaehyun bengis sambil membanting berkas di meja kerjanya.
Sedangkan Taeyong dan Renjun kini sedang duduk di salah satu meja cafe perusahaan dengan minuman di atas mejanya.
"Bagaimana kabarmu hyung?". Renjun membuka pembicaraan.
"Aku baik, kamu bagaimana Renjunie?".
"Aku juga baik, tapi akhir akhir ini perutku sangat mual, Jaehyun juga sangat menyebalkan!".
"Apakah kamu hamil?".
"Entahlah aku belum memeriksakannya. Bagaimana denganmu hyung? Apakah Mingyu hyung belum ingin punya anak?".
Taeyong tersenyum.
"Kami belum memikirkannya!".
"Hyung, aku ingin bercerita. Akhir akhir ini Jaehyun berbeda, dia mulai mengabaikanku, bahkan dia kedapatan dua kali pulang dengan aroma orang lain. Apakah dia bermalam dengan seseorang?". Cerita Renjun dengan serius.
Taeyong sedikit terkejut hingga ia bingung akan menjawab pertanyaan Renjun bagaimana.
Snif
Renjun menajamkan indera penciumannya, aroma parfum yang tak asing menyeruak ke dalam hidungnya.
"Hyung, aroma parfummu sama seperti aroma yang menempel di baju Jaehyun!".
- Get You -
TBC
PART 3
Start from the beginning
