"Menarik!". Eunwo berdiri dari duduknya.
"Kau mau kemana?".
"Menjemput bidadari ke sini!". Jawab Eunwo sambil berjalan ke arah Taeyong.
Sedangkan di sisi lain, Taeyong sedang berniat bertanya kepada seorang bartender di sana.
"Permisi!". Kata Taeyong.
"Ya, kau ingin minum apa?". Jawab lelaki bartender itu.
"Tidak tidak aku hanya ingin bertanya!".
Bartender itu memperhatikan Taeyong yang cantik. Dia perlu menggoda sedikit Taeyong.
"Oh, tentu duduklah sebentar!".
Taeyong duduk di kursi bar itu. Lelaki bartender itu membuat jus jeruk yang ingin ia berikan secara cuma cuma untuk Taeyong.
"Kita lihat siapa yang beruntung mendapatkanmu!". Gumam bartender itu sambil memasukkan serbuk putih itu dan mencampurnya dengan jus jeruk.
Bartender itu memberikan jus jeruk kepada Taeyong.
"Minumlah, itu gratis untukmu!".
"Terima kasih!".
Tanpa ragu, Taeyong meminum jus jeruk itu. Lelaki bartender itu menyeringai.
"Jadi kau ingin menanyakan apa?".
"Apakah seseorang menemukan kalung yang ada cincinnya terjatuh di sini? Aku kehilangannya sekitar seminggu yang lalu!". Jawab Taeyong.
Namun, Taeyong tiba tiba merasakan sensasi pening, ia melihat bartender di depannya kini menjadi delapan.
"Sepertinya tidak ada".
"Ah!".
Taeyong memegangi kepalanya yang pening.
"Hai kau sendiri?". Tiba tiba saja seseorang duduk di sebelah Taeyong dan menyapanya.
"Ya?".
"Kau sedang mabuk rupanya? Ingin duduk bersamaku?". Kata Eunwo.
Eunwo mengajak Taeyong untuk bergabung dengannya dan Johnny. Karena merasa pening yang hebat, Taeyong tak mampu menolak ajakan Eunwo, dan berakhirlah Taeyong duduk di sofa bersama Eunwo dan Johnny.
"Jaehyun pasti akan marah!". Kata Johnny.
"Kenapa dia marah?". Tanya Eunwo.
Johnny mengendikkan bahunya.
"Sepertinya Jaehyun tertarik padanya!".
"Mana mungkin. Dia cinta mati pada Renjun!".
Eunwo memberikan satu sloki alkohol pada Taeyong. Taeyong sempat menolak.
"Tidak apa, satu gelas saja!". Eunwo memaksa.
Taeyong menenggak minuman itu. Itu gawat. Rasa pening Taeyong semakin menjadi.
"Ah!".
Taeyong mendesah tatkala merasakan reaksi tubuhnya yang sangat aneh, suhu tubuhnya kini memanas. Bahkan pakaian yang ia pakai terasa mengganggu.
"Kau ingin menggodaku?". Kata Eunwo menyeringai.
Eunwo tak tahan melihat wajah erotis Taeyong. Eunwo lebih mendekat ke arah Taeyong dan merangkulnya.
"Tolong lepaskan, biarkan aku pergi!". Taryong berusaha untuk mengontrol dirinya sendiri, dia merasa harus segera pergi dari sana.
"Kau ingin pergi kemana, biar aku yang mengantarmu!".
Eunwo tetap berusaha untuk menyentuh Taeyong.
"Ja jangan tuan!".
Taeyong berusaha menolak tatkala Eunwo memaksa untuk menciuminya.
PART 3
Start from the beginning
