Jaehyun menoleh ke arah Taeyong sebentar, lalu mengangkat telfon itu.
"Halo sayang?".
Taeyong menoleh memperhatikan Jaehyun yang tengah bertelfon dengan Renjun. Begitu pula dengan Jaehyun, Jaehyun juga menatap Taeyong, entahlah apa yang membuat Taeyong begitu tertarik untuk memperhatikan Jaehyun yang sedang melakukan panggilan itu.
"Sibuk sekali ya sampai lupa tidak menelfonku! Kamu tidak pernah seperti ini. Ini yang pertama kamu melupakan menelfonku di jam jam tertentu!". Kata Renjun.
"Maaf aku sangat sibuk sayang!".
"Tidak. Kamu tidak biasanya seperti ini. Sesibuk apapun kamu tidak pernah melupakan menelfonku!".
"Maafkan aku!".
Jaehyun masih menatap Taeyong yang juga menatapnya. Panggilan itu diputus oleh Renjun.
"Kenapa kamu melihatku seperti itu?". Tanya Taeyong.
"Seperti apa?".
Taeyong memalingkan wajahnya.
"Tidak! Apakah Renjun marah padamu?". Tanya Taeyong kembali.
"Mungkin sedikit, aku lupa menelfonnya di jam jam tertentu tadi!".
"Jam tertentu?".
"Iya, aku selalu menelfonnya di jam 3 sore dan jam 7 malam tak peduli sesibuk apapun aku. Tapi hari ini aku lupa tidak menghubunginya sama sekali!".
"Kenapa hari ini kamu bisa lupa?".
Jaehyun tercengang dengan pertanyaan itu, dia juga tidak mengerti, kenapa hari ini dia bisa melupakan kebiasannya itu.
"Renjun pasti sangat marah padamu!". Kata Taeyong selanjutnya.
- Get You -
Jaehyun tersenyum tatkala ia melihat suami kecilnya bersedekap dada di depan pintu rumahnya.
"Kenapa belum tidur?". Tanya Jaehyun sambil mengusap lembut rambut Renjun.
"Kau telat sebelas menit!". Kata Renjun kethus.
"Lucu sekali suami kecilku!".
Jaehyun mencubit pipi Renjun. Renjun menepis kasar tangan Jaehyun.
"Hari ini kamu sangat berantakan! Kamu mulai kehilangan kebiasaanmu. Kenapa jelaskan padaku!". Tuntut Renjun.
"Berantakan? Aku tetap rapi sayang!".
"Jelaskan padaku kenapa hari ini kamu melupakan menelfon dan pulang terlambat?".
"Aku sibuk sayang, kau tahu aku perlu menunjukkan apa saja pekerja suami hyungmu. Dan lagi, aku tidak telat terlalu lama kan? Apa pun di jalan bisa menghambat perjalananku, jalanan terlalu ramai!".
"Karena menunjukkan pekerjaan pada Taeyong? Kamu melakukannya sendiri? Tidak biasanya, karyawan baru biasanya akan ditraining oleh Taeil hyung!".
"Apa yang kamu curigakan sayang?".
"Kamu tidak tertarik padanya kan?".
"Apa yang kamu katakan? Dia suami Mingyu hyung, hyung kandungmu sendiri!".
"Lalu apa masalahnya jika dia suami Mingyu hyung?".
Jaehyun mengusak kasar rambutnya. Dia lelah dengan suaminya yang hari ini sangat cerewet.
"Tidak sayang tidak, aku sama sekali tidak tertarik padanya!".
Renjun menatap mata Jaehyun, berusaha mencari kebohongan di sana. Entahlah, Renjun merasa kehadiran Taeyong membuatnya terancam. Bukan karena apa, Renjun bahkan mengakui visual Taeyong yang luar biasa, ia tahu diri visualnya jelas kalah dengan Taeyong. Renjun jadi takut sendiri suami yang sangat ia cintai tertarik dengan suami hyungnya itu.
PART 2
Comenzar desde el principio
