Arik yang ditanya hanya melirik kertas yang sudah tergeletak di karpet karena di buang oleh Tian.

Andra pun mengambil dan membacanya " Pah _ini beneran?'' tanya Andra lirih .

Arik hanya mengangguk, dan kembali melihat Tian yang menangis.

Andra langsung memeluk Tian " adek abang " lirih Andra.

Tian yang di peluk oleh Andra hanya terdiam, ia tidak menolak nya karena jujur ia nyaman dipeluk oleh Abang nya ini .

Sesaat kemudian Tian mendorong Andra untuk menjauh, " keluar"

" dek _"

"KELUAR" pekik Tian.

" Tapi_ dek ".

" Tian mohon keluar...hiks..hiks.."lirih Tian dengan Isak tangisnya.

" Ayo keluar Andra " ucap Arik ke anak nya.

" Tapi pah "

" Biar kan Tian untuk menenangkan diri dan berpikir boy" ucap Arik lagi.

mereka pun keluar dari kamar Tian, untuk memberi waktu kepada Tian untuk memikirkan nya.

Dimansion Tian sedang bersedih Sementara di sekolah Alam sedang bercanda rian dengan teman sekelas nya karna sedang jamkos.

" Oyy Alam " panggil Kenzie

" Apa ? " tanya Alam

" Lihat noh "

" Apaan sih , gw lagi main gunting batu kertas nie sama Dodo" ucap Alam.

Kenzi langsung menarik tangan Alam, dan langsung menujuk ke arah pojok kelas, dimana Bella dan Riko teman sekelas nya sedang berpacaran.

Alam yang melihat itu, menyunggingkan senyumnya seketika ia teringat dengan satu lagu yang di lihat nya di ponsel Tian semalem.

" Gangguin yok " bisik Alam ke Kenzie.

Kenzie yang mendengar itu hanya menganggukan kepala,karna ia juga ingin seperti itu.

Alam mulai berjalan ke arah pojok, dan teman sekelas lain hanya memperhatikan apa yang akan dilakukan bayi kelas nya itu.

Alam langsung menarik tangan Bella
untuk medekat kearah nya .

Riko yang melihat itu kebingungan apa yang akan di lakukan bayi ini.

"jujur aku mengaku
ku sakit hati padamu " nyanyi Alam seraya sedikit mendorong bahu Bella.

"mengapa kau lukai aku
mengapa putuskan diriku"sahut Kenzie.

"Untung ada nenek ku
nenek bilang kepadaku" sahut Alam lagi.

"bahwa bila gugur satu
akan tumbuh sepuluh ribu"sahut Riko yang paham permainan bocil kelasnya ini.

Bella yang sedang di kerjain pun hanya terkekeh geli melihat tingkah bayi kelasnya ini.

"aku tak menangisi mu" timpal Alam

" HUHUHU" sahut sekelas

"Ku masih bisa tertawa"

" HAHAHA"

"walau kau telah lukai aku" sahut Tara juga ikutan.

" Nenek bilang"

"KUAT KUAT " sahut satu kelas.

" Tuk apa menagis mu" sahut Kenzie.

"HUHUHU" sahut sekelas lagi.

" lebih baik ku tertawa"

Alam and the story ( END)Where stories live. Discover now